Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pedagang Pasar Tunjungan Surabaya Gundah Tunggu Perbaikan Pasar, Minta Dilibatkan

Pedagang Pasar Tunjungan Surabaya gundah menunggu pasar diperbaiki, minta dilibatkan dalam proses perbaikan.

Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
Suasana Pasar Tunjungan yang lokasinya tepat berada di pusat Kota Surabaya, Jumat (12/1/2024). Pasar yang diresmikan pada 25 April 1979 ini, bisa diakses melalui jalur utama Kota Surabaya, yakni Jalan Tunjungan dan Jalan Embong Malang, yang menjadi pusat keramaian dan tidak jauh dari mall pusat kota. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah pedagang di Pasar Tunjungan Surabaya mengeluhkan perbaikan pasar yang belum juga dilakukan.

Tak hanya menuntut perbaikan, pedagang yang berada di pusat kota tersebut, juga meminta dilibatkan dalam proses perbaikan, mulai dari perencanaan.

Padahal, kewajiban membayar sewa stan telah dilakukan para pedagang.

"Kondisi sekarang atap lantai tiga bocor. Masuk ke musim penghujan, atap yang bocor menggangu," kata Koordinator Komunitas Pasar Kita-Kita Pasar Tunjungan Surabaya, Brawijaya B Kusuma saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (13/1/2024).

Selain mengeluhkan kondisi atap, pedagang juga mengaku terganggu dengan pembuangan air.

"Saluran pembuangan air kotor juga kurang optimal, sehingga meluber ke tenant kalau musim hujan," kata pria yang akrab disapa Ranu ini.

Atas permasalahan tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya sebagai pengelola pasar.

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan dua solusi mekanisme perbaikan.

Pertama, perbaikan bisa dilakukan oleh pengelola pasar.

Kedua, mereka juga siap apabila diminta memberikan kontribusi.

Baca juga: Pro dan Kontra Pedagang di Malang Terkait Rencana Pembangunan Pasar Terpadu di Arjowinangun

"Kami sampaikan, bahwa kami siap tanggung renteng untuk pemasangan atap baru dan saluran air kotor baru," katanya.

Sekitar 25 pedagang yang saat ini membuka stan di tempat tersebut siap memberikan iuran.

"RAB dari PD Pasar itu sudah ada. Estimasinya sekitar Rp 1 miliar. Kami sudah sampaikan rencana ini kepada PD Pasar, kami siap apabila diminta berkontribusi, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut," katanya.

Di samping itu, pihaknya menilai konstruksi bangunan pasar masih aman.

Para pedagang menilai, tak perlu ada perbaikan secara total atau dibongkar.

"Kami menolak apabila Pasar Tunjungan dibongkar total," katanya.

"Kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman dari ITS (Institut Teknologi 10 November Surabaya). Sebetulnya, struktur bangunan itu masih kuat. Bahkan, kami telah memiliki detail teknis dan konsep layout Pasar Tunjungan di masa depan," katanya.

Selama ini, pedagang yang didominasi food and beverage (FnB) tersebut mengklaim usaha secara swadaya untuk menghidupkan kawasan ini.

Awalnya, Pasar Tunjungan yang hanya bangunan kosong, kini ramai dengan berbagai olahan kuliner dan berbagai tenant lainnya.

Sehingga, kawasan inipun menjadi salah satu jujukan pengunjung ketika berada di kawasan wisata Tunjungan Romansa.

"Ada sekitar 22 brand lokal Surabaya yang berjuang menghidupkan kawasan ini, sehingga bisa ramai seperti sekarang," katanya.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihaknya juga meminta bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

"Kami sudah memohon waktu untuk audiensi. Namun, belum bisa bertemu," katanya.

"Kami berharap pemkot bersama PD Pasar bisa berkolaborasi dengan pedagang. Sebab, kami tumbuh secara organik untuk meramaikan pasar ini, hingga bisa ramai seperti sekarang," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya tak memungkiri perbaikan PD Pasar Surya menjadi salah satu prioritas pihaknya saat ini.

"Pasar Tunjungan masuk dalam salah satu pasar yang akan diperbaiki," kata Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo Akhirono saat dikonfirmasi terpisah.

Namun, sebelum perbaikan tersebut dilakukan, pihaknya akan melakukan uji kelayakan terlebih dahulu.

Ini untuk memastikan bangunan masih aman digunakan sebelum dilakukan perbaikan.

"Sebab, kami ingin memastikan kualitas bangunannya, mengingat pasar ini berumur cukup lama" katanya.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu anggaran dari Pemkot Surabaya untuk revitalisasi tersebut. Total anggaran yang digunakan untuk uji kelayakan tersebut mencapai Rp 300 juta.

Menurutnya, hasil uji kelayakan tersebut akan menjadi dasar rencana revitalisasi.

Pertama, revitalisasi hanya dilakukan untuk bagian bangunan tertentu.

Kedua, revitalisasi bisa juga dilakukan secara menyeluruh atau membangun dari awal.

"Nah ini, kami belum bisa memastikan. Sebab, masih harus menunggu uji kelayakan yang anggarannya masih di pemkot," katanya.

Apabila memang dibangun ulang, pihaknya memastikan akan menyiapkan lokasi relokasi bagi pedagang.

"Tentu, sejumlah alternatif tersebut kami kaji. Prinsipnya, kami tak akan meninggalkan pedagang, namun juga tetap memperhatikan kenyamanan dan keamanan pedagang maupun pembeli," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved