Cerita Pilu Wanita Ojol di Surabaya Jadi Korban Jambret, Ponsel Hilang dan sang Anak Terluka

Si pemotor tersebut lalu menggeber kencang motornya untuk kabur dengan berbelok ke salah satu gang kecil di bahu jalan utama. 

Siti yang tak terima dengan perlakuan tersebut, lantas berupaya mengejar pelaku.

Bahkan ia sempat melemparkan helmnya, namun meleset, dan berakhir membuat helmnya rusak. 

"Terus dengan seenaknya dia ambil ponsel saya. Sempat saya kejar, saya sempat lempar helm tapi gak kena, malah sampai helm saya pecah," jelasnya. 

Siti mengaku tak mengingat pelat nopol motor yang dikendarai si pelaku.

Namun, masih mengingat ciri penampilannya. 

Yakni, si pelaku mengendarai motor Honda Vario tipe lawas, memakai kaus merah, dan berhelm merah. 

"Orangnya pakai Vario putih, lawas, pakai baju merah, helm merah. Aku lupa pelat nopolnya, karena gak fokus," ungkapnya. 

Akibat kejadian tersebut, Siti tak cuma kehilangan ponsel bermerek Samsung A14, yang baru dibeli pada November 2023 silam seharga Rp 2,1 juta, namun perbuatan si pelaku membuat tangan anaknya terkilir karena didorong hingga terjatuh, meski sudah sempat berhasil dilindunginya. 

"Umur 6 tahun perempuan, (luka) keseleo tak tahan sama kaki saya. Saya teriak maling-maling anak saya nangis kencang," terangnya. 

Kendati demikian, Siti mengaku enggan melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat. 

Namun, perempuan kelahiran Sukolilo, Surabaya, yang telah memulai bekerja sebagai ojol sejak 15 Mei 2022 itu, ingin mencari bukti video CCTV yang mungkin sempat merekam aksi pelaku. 

"Gak, aku gak punya uang buat laporan. (Tapi apakah ada rencana membuat laporan) Gak. Mau tanya orang perumahan situ mungkin ada CCTV-nya," pungkasnya