Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Pasuruan

Rebutan Tanah Berujung Lapor Polisi, Kakak di Pasuruan Sebut Hanya Pinjamkan, Adik Ngaku Warisan

Kakak-adik seharusnya rukun, karena ikatan persaudaran. Namun, akibat rebutan tanah, kakak-adik di Pasuruan bisa berseteru.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Ilustrasi sertifikat tanah dakam artikel dipicu rebutan tanah, kakak laporan adik ke polisi 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Kakak-adik seharusnya rukun, karena ikatan persaudaran. Namun, akibat rebutan tanah, kakak-adik di Pasuruan bisa berseteru.

Bahkan, sang kakak akhirnya melaporkan adiknya ke Polres Pasuruan, Kamis (25/1/2024). Adiknya dilaporkan atas dugaan penyerobotan tanah.

Eko R Handoko, penasehat hukum H Tholib, warga Duaun Ngampir, Desa Sumbergedang mendatangi Polres Pasuruan dan membuat laporan pengaduan.

H Tholib, melalui kuasa hukumnya melaporkan adik kandungnya H Rois. Menurut Eko, langkah hukum itu diambil kliennya karena tidak pernah ada titik temu.

Dalam jalan kekeluargaan, kata Eko, selalu buntu. Disampaikan dia, kliennya ini membeli sebidang tanah 1.500 meter pada tahun 1971.

“Klien saya membeli tanah saat itu dengan harga Rp 15.000. Itu uang hasil jerih payah dia bekerja. Hasil panen dikumpulkan dan dibelikan tanah,” katanya.

Baca juga: Rebutan Warisan Berujung Maut, Pria ini Ditebas Iparnya saat Pamit Sadap Karet, Ending Meninggal

Menurut Eko, kliennya membeli tanah dari Paiman, tetangganya. Objek tanah itu ada di Dusun Pandansilih, Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan.

Dia menyampaikan, tak lama, adiknya H Rois datang dan meminjam tanah itu. Tanah itu dipinjam untuk dimanfaatkan dan dikelola.

“Tanpa pikir panjang dan merasa curiga dengan adiknya, kliennya menyerahkan tanah itu ke adiknya, dengan status dipinjamkan,” paparnya.

Konflik itu terjadi sejak tahun 2015. Saat itu, kliennya meminta kembali tanah yang dipinjamkan ke adik kandungnya itu. Sayangnya, adiknya tidak kooperatif.

“Adik klien saya justru keberatan. Dia tidak mau menyerahkan tanah itu ke klien saya. Dan bersikukuh menyebut tanah itu tanah warisan,” ungkap dia.

Baca juga: Jadi Sopir di Arab, TKI Ini Dapat Warisan dari Majikannya, Rumah Mewah Pemberian Kakek Tajir Ditolak

Puncaknya tahun 2022 kemarin. Disampaikannya, kliennya meminta kembali tanah itu ke adiknya. Jawabannya tetap sama, bahwa itu tanah waris.

Padahal, kata dia, kliennya memiliki bukti surat pernyataan jual beli yang dibuat antara kliennya dengan Paiman lengkap dengan tanda tangan basah Paiman.

“Saya kira itu sah secara hukum. Adik kliennya ini juga membuat notulensi yang dibuat seolah - olah pembelian tanah Paiman itu dilakukan almarhum bapaknya,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved