Berita Kabupaten Blitar
Alasan Target Produksi Pabrik Gula PT RMI Rejoso Blitar 2024 Turun Dibandingkan Tahun Sebelumnya
Alasan target produksi pabrik gula PT RMI Rejoso Blitar 2024 turun dibandingkan tahun sebelumnya. Turunnya produksi berdampak pada kenaikan harga?
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - PT Rejoso Manis Indo (RMI), pabrik gula di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, menargetkan produksi gula sebanyak 1,1 juta ton pada 2024.
Target produksi pada 2024 itu, turun jika dibandingkan target pada 2023, yaitu sekitar Rp 1,2 juta ton gula.
Manajer Eksternal PT RMI Rejoso, Putut Hendaruji mengatakan, produksi gula di PT RMI pada 2023 belum mencapai target.
Dari target produksi pada 2023 sekitar 1,2 juta ton, tercapai sekitar 1,170 juta ton gula.
"Karena berdampak efek iklim global, terkena El Nino, target produksi pada 2023 hampir tercapai, tapi belum tercapai. Tahun lalu dari target produksi 1,2 juta ton, tapi tercapai 1,170 juta ton," kata Putut di sela-sela acara bersih pabrik di PT RMI Rejoso, Selasa (30/1/2024).
Dalam acara bersih pabrik, PT RMI Rejoso memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan siswa kurang mampu di Kabupaten Blitar.
Total, ada sekitar 120 anak yatim piatu dan siswa kurang mampu yang mendapatkan santunan dari PT RMI Rejoso.
"Kegiatan santunan ini sebenarnya rutin kami laksanakan tiap tahun. Kali ini kami mengadakan bersih pabrik, ini seperti bersih desa. Bersamaan dengan bersih-bersih pabrik, kami melaksanakan santunan kepada anak yatim piatu dan siswa kurang mampu," ujarnya.
Dikatakan Putut, dengan kegiatan santunan ini, diharapkan produksi PT RMI Rejoso semakin maksimal dan lancar pada 2024 ini.
Baca juga: Gudang Bulog Banyuwangi Digerojok Beras Impor Jelang Nataru 2024 untuk Suplai Daerah Defisit
PT RMI Rejoso menargetkan produksi sebanyak 1,1 juta ton gula pada 2024.
Target produksi itu sebenarnya turun jika dibandingkan target pada 2023, yakni sekitar 1,2 juta ton.
"Target produksi turun karena mengingat cuaca terik yang berkepanjangan, sehingga petani tebu di Blitar Raya dan Malang Selatan ada penurunan panen sekitar 20 persen," katanya.
Ditanya apakah turunnya produksi juga berdampak pada kenaikan harga gula, menurut Putut, secara global produksi gula dari tahun ke tahun mengalami penurunan sejak 2022.
Target produksi gula pemerintah pada 2023 sekitar 2,4 juta ton hanya tercapai 2,1 juta ton.
"Jadi kebutuhan rasional gula nasional harus impor sekitar 60 persen. Kebutuhan gula nasional 7,4 juta ton, tapi hasil nasional hanya 2,1 juta ton sampai 2,2 juta ton," katanya.
PT Rejoso Manis Indo
pabrik gula
Desa Rejoso
Kecamatan Binangun
Blitar
Putut Hendaruji
TribunJatim.com
berita Kabupaten Blitar terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Korban Terakhir yang Tertimbun Tebing Longsor di Blitar Ditemukan, Tim Evakuasi Tinggalkan Lokasi |
![]() |
---|
Tren Pengunjung Naik, Pengelola Kebun Teh Sirah Kencong Blitar Ingin Tambah Spot Wisata |
![]() |
---|
Awal Tahun 2025, Kasus PMK di Kabupaten Blitar Meningkat, Tembus 315 Kasus, 30 Ekor Sapi Mati |
![]() |
---|
133 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Blitar Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Kasus PMK di Blitar Kembali Meningkat, Ada 180 Kasus di Bulan Desember 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.