Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pantas Mbah Semi Tak Dapat Bantuan Meski Utang Beras Buat Makan, Dinsos Sebut Rumah Sudah Diperbaiki

Pantas Mbah Semi tidak dapat bantuan meski utang beras untuk makan, Dinsos sebut 'rumah sudah pernah diperbaiki'.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI - KOMPAS.COM/SUKOCO
Pantas Mbah Semi tak dapat bantuan meski harus utang beras demi bisa makan 

Terkait hal ini, Kepala Desa Gebyog, Suyanto menjelaskan soal sejumlah warganya yang renta dan hidup sebatang kara di desanya justru tidak masuk sebagai penerima bantuan beras.

Beberapa waktu lalu, Suyanto mengaku sempat menanyakan soal permasalahan dalam musyawarah rencana pembangunan daerah.

Akan tetapi dengan acuan data dari pusat, ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kami tidak terlibat dalam pendataan, data ini katanya dari pusat, tapi saya pastikan yang digunakan ini data lama."

"Karena selain warga miskin tidak terdata, ada warga yang punya mobil dua malah masuk data penerima bantuan."

"Warga yang sudah meninggal juga masih ada datanya, masuk sebagai penerima bantuan beras," papar Suyanto.

Soal Mbah Semi yang tidak mendapatkan bantuan, Suyanto mengatakan, mengakomodasi melalui BLT Dana Desa, namun bantuan tersebut dilaksanakan secara bergiliran.

"Kita bantu melalui DD yang 25 persen, tetapi penerimanya bergantian menyesuaikan anggaran," ucapnya.

Mbah Semi mengaku sampai utang beras demi bisa makan
Mbah Semi mengaku sampai utang beras demi bisa makan (KOMPAS.COM/SUKOCO - TribunJatim.com/Rorry Nurmawati)

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan, Parminto Budi Utomo mengatakan, dari hasil kroscek dengan pendamping, Mbah Semi sudah menerima bantuan dari pemerintah berupa perbaikan rumah tidak layak huni.

Mbah Semi juga disebut menerima bantuan program Bunda Kasih dari pemerintah daerah.

Sebagai informasi, program Bunda Kasih merupakan program bantuan pangan senilai Rp300.000 yang dititipkan kepada sanak keluarga atau warung yang dekat dengan penerima bantuan yang diwujudkan dalam bentuk makanan, diberikan dua kali sehari.

"Mbah Semi memiliki keponakan yang bertanggung jawab dengan kehidupannya berada di satu wilayah beda RT."

"Sebenarnya Mbah Semi diminta tinggal di rumah keponakannya, namun tidak bersedia, hanya malam hari saja dijemput," kata dia.

"Kadang jalan sendiri untuk tidur di rumah keponakan karena takut jika hujan rumah bocor dan ada ular."

"Bantuan BPNT sejak 2021 terhenti, ter-cover Bunda Kasih dan permakanan," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved