Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Surabaya-Sidoarjo Cukup 20 Menit saja dengan Kereta Listrik SRRL di Tahun 2029, Proyek Prestisius

Surabaya-Sidoarjo Cukup 20 Menit saja dengan Kereta Listrik SRRL di Tahun 2029, Proyek Prestisius

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum menegaskan bahwa proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line (SRRL) dengan rute stasiun Sidoarjo ke stasiun Surabaya Gubeng merupakan milestone dan fase pertama proyek besar Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertasusila.

Bahkan SRRL ini akan menjadi tulang punggung transportasi masyarakat yang sehari-harinya biasa bekerja atau bermobilitas di wilayah Surabaya-Sidoarjo.

Proyek SRRL ini akan menyediakan transportasi yang memberikan kepastian waktu dengan headway yang cukup singkat setiap 15 menit sekali. 

Bahkan menurut rencana, kereta listrik SRRL yang dibangun dengan anggaran Rp 3 trilliun ini akan mampu mengantarkan masyarakat dari stasiun Sidoarjo ke stasiun Surabaya Gubeng dalam waktu 20 menit saja. 

"Lintasan fase pertama memang dari Sidoarjo ke Gubeng. Tapi ini akan dilanjutkan hingga Turi. Jadi kalau kita tahu sekarang ada komuter yang bisa mengantar 7 ribu penumpang per hari, nanti dengan SRRL akan mampu mengantar 100 ribu per hari," kata Ervan saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Kamis (8/2/2024).

Sesuai timeline, kereta listrik ini baru akan dikomersilkan atau beroperasi secara komersil pada tahun 2029 mendatang.

Dengan estimasi pengerjaan fisik tiga hingga empat tahun, maka mulai tahun ini proses realisasinya akan segera dikebut. 

"Tahun ini kita akan melakukan loan agreement. Keputusannya adalah pendanaan project ini adalah dari pemerintah pusat. Berupa Pinjaman lunak dengan grass period selama pembangunan dengan tenor yang panjang. Ini yang mengambil loan adalah APBN. Ini juga adalah bentuk dukungan pemerintah pusat untuk Jatim," tegasnya.

Pemprov Jatim sendiri nantinya dikatakan Ervan akan banyak membantu dalam urusan pembebasan lahan serta rekayasa perlintasan bidang.

Semua Pemda yang terlintasi kereta listrik juga dipastikan akan memiliki perannya masing-masing. 

"Jadi setelah ini, kita di tahun 2024 akan melakukan internasional bidding. Prosesnya kurang lebih enam bulan. Baru nanti perancangan pengerjaan," tegasnya.

Lebih lanjut Ervan kemudian menegaskan bahwa kereta listrik ini tidak akan menghapus komuter yang sudah ada. Melainkan akan dibangun double track yang akan dibangun di lahan PJKA. Kemungkinan di sisi timur rel eksisting. 

Kereta listrik ini akan melintasi juga jembatan Gubeng yang merupakan situs heritage. Kemarin memang sempat berhembus kontroversi terkait tidak diperbolehkannya situs heritage ditambahkan properti untuk kereta listrik.

"Kalau dikasih listrik harus dinaikkan atau diturunkan. Tapi ini sudah ketemu komprominya jadi nanti sedikit naik atau turun sehingga bisa dilalui listrik," tegasnya.

Ditegaskannya, keberadaan kereta listrik SRRL ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebab kereta ini akan ditargetkan berangkat 15 menit sekali. Dan bisa mengangkut 100 ribu penumpang dalam sehari. Beberapa gerbong juga sudah disediakan untuk bisa mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup dan yang terpenting tepat waktu.

"Kalau dilihat di perencanaan, kereta Surabaya-Sidoarjo ini akan menempuh jarak 27 kilometer. Nanti sekali perjalanan Surabaya-Sidoarjo bisa dalam waktu 20 menit saja tanpa hambatan. Dan yang penting ada kepastian waktu dimana kereta berangkat setiap 15 menit sekali," tegasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved