Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Pesan Menyejukkan PCNU Surabaya Jelang Pemilu 2024: Berikan Pilihan Namun Hormati Perbedaan 

PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya mengajak seluruh masyarakat menyukseskan pemilu. Partisipasi harus meningkat, namun situasi damai tetap terjaga

istimewa
Sekretaris PCNU Kota Surabaya, Masduki Thoha saat memberikan penjelasan di Surabaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya mengajak seluruh masyarakat menyukseskan pemilu. Partisipasi harus meningkat, namun situasi damai tetap terjaga.

"Pemilu kan rutin diselenggarakan tiap lima tahun. Sebagaimana hajatan yang rutin, menjadi kebiasaan yang tidak perlu mengagetkan,” kata Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya, KH Umarsyah di Surabaya, Selasa (13/2/2024).

Menurut KH Umarsyah, perbedaan pilihan merupakan keniscayaan. “Perbedaan itu fitrah manusia. Termasuk perbedaan bahasa, perbedaan warna kulit. Sama seperti perbedaan keyakinan, ada perbedaan dalam pilihan politik,” jelasnya.

Pun apabila ada perbedaan dalam pilihan politik, Umarsyah mengatakan hal tersebut harus disikapi dengan pikiran terbuka. Di pondok pesantren NU, sering terjadi perbedaan dalam menentukan status hukum yang diselesaikan dengan suasana dingin.

“Dalam bahtsul masail, dan berbagai halaqah, perbedaan itu biasa, selalu ada tasamuh (saling menghargai),” tambah Umarsyah.

Perbedaan tidak pernah berlangsung selamanya. “Ketika sudah dicapai kesepakatan, maka perbedaan itu harus diakhiri,” tandasnya.

Sekalipun meminta umat untuk memberikan suara di pemilu, PCNU Surabaya tetap meneguhkan posisi NU yang netral. Politik Nahdliyyin mengutamakan paradigma berkebangsaan yang merdeka untuk mewujudkan kemaslahatan seluruh umat.

Baca juga: Cara Unik agar Warga Tidak Golput pada Pemilu 2024, Polres Trenggalek Siapkan Hadiah Motor

Baca juga: Pesan Kapten Persik Kediri Terkait Pemilu 2024, Singgung Nasib Sepak Bola Indonesia

Sekretaris PCNU Kota Surabaya, Masduki Thoha berpesan, partisipasi masyarakat harus meningkat di pemilu. Pada pemilu 2019 lalu, partisipasi masyarakat baru mencapai 82 persen.

"Mari kita menuju TPS dengan perasaan Bahagia, dalam suasana persaudaraan, tawadlu’ dan tasamuh (saling menghargai),” kata Masduki Thoha.

Partisipasi warga NU penting mengingat jumlah warga Nahdliyyin diklaim mencapai 56,9 persen dari total jumlah rakyat Indonesia (mencapai sekitar 158,5 juta jiwa). Mereka memiliki latar belakang beragam baik dari sisi pendidikan, bahasa, dan kultur.

PBNU sebelumnya juga telah menyampaikan program Nawacita Politik sebagai arahan untuk Nahdliyin. Nawacita merupakan Sembilan pedoman berpolitik warga NU yang direkomendasikan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama tahun 2023.

“Visi Nawacita politik NU, wajib menjadi pedoman warga NU dimana saja, kapan saja. Terutama prinsip ukhuwah, dan saling menghargai walau terdapat perbedaan pendapat,” papar H Masduki.

"Sehingga ukhuwah, dan tasamuh (saling menghargai), menjadi sikap wajib, dan telah membudaya di kalangan NU,” katanya.

Hal ini pun disampaikan PCNU Kota Surabaya saat menerima kunjungan mahasiswa Universitas Airlangga. Kunjungan dalam rangka pemantauan Pemilu bertema “Election watch 2024: International Student’s Exploration of Indonesia’s Trajectory to Democracy.

Baca juga: Nasib 18.754 Surat Suara Rusak di Ponorogo, KPU Sebut Paling Banyak Kertas DPRD Provinsi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved