Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Gontok-gontokan di TPS, Inul dan Suami Debat soal Pilihan Capres, Ogah Jadi Timses: Nanti Jealous

Inul Daratista dan suaminya Adam Suseno menceritakan bagaimana terjadi perdebatan soal pilihan capres sejak mengantre coblos di TPS.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com, Kompas.com
Inul Daratista dan Adam Suseno usai nyoblos sempat gontok-gontokan karena pemilu 

TRIBUNJATIM.COM - Inul Daratista ternyata gontok-gontokan di TPS sebelum mencoblos pilihan capres dan cawapres pada Pemilu 2024.

Inul Daratista, pedangdut satu ini menggunakan hak pilihnya pada Rabu 14 Februari 2024.

Sang artis juga menceritakan bagaimana dirinya ogah menjadi timses satu di antara para paslon.

Pasangan Inul Daratista dan Adam Suseno datang berdua untuk nyoblos di TPS di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Tampak Inul Daratista dan Adam Suseno kompak memakai baju warna putih saat nyoblos Pemilu 2024.

Inul Daratista mengaku baju putih tersebut menandakan mereka netral.

"Kan kita netral aja jadinya," kata Inul ditemui di rumahnya, Rabu (14/2/2024).

Sebelum melakukan pencoblosan, keduanya juga sepakat untuk mencoblos calon yang sama.

Bahkan satu hari sebelum pencoblosan, Inul dan Adam sempat berdebat untuk menentukan pilihan yang tepat.

"Pasti sama, pasti. Tadi malam sudah gontok gontokan haha," ujar Adam Suseno.

Baca juga: Jalan Kaki Bareng Istri, Emil Dardak Nyoblos di TPS Margorejo Indah Surabaya, Berpesan Jangan Mager

Inul dan Adam juga memiliki kriteria khusus untuk memilih Pasangan Calon Presiden.

"Jadi kita memilih, itu pasangan capres cawapres itu nggak melihat dari merekanya aja tapi melihat dari orang orang sekeliling yang mendukungnya juga," jelas Inul.

"Namanya manusia kan ada sisi baiknya ada sisi tidak baiknya, jadi kita memilih pasangan capres itu yang lebih banyak baiknya yang sedikit tidak baiknya," lanjutnya.

Kendati demikian, siapapun pemenangnya, Inul dan Adam akan legowo meski yang didukungnya kalah.

Inul Daratista dan Adam Suseno
Inul Daratista dan Adam Suseno (Tribunnews)

Namun, keduanya berharap siapapun pemenangnya dapat memajukan bangsa sesuai yang diamanahkan rakyat.

Penyanyi dangdut Inul Daratista mengungkap alasannya tak jadi tim sukses dari tiga calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sebagaimana diketahui, ada sederet artis yang menjadi tim sukses beberapa pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Ada (yang nawarin jadi tim sukses), enggak saya ambil karena gini loh saya itu kan hubungan dengan Bapak Presiden (Joko Widodo) baik, dengan ibu Megawati dan jajarannya baik,” ujar Inul Daratista di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

“Terus hubungan dengan stasiun televisi baik. Jadi ini kan dengan bapak Muhaimin baik, dia orang Jawa Timur,” lanjut Inul.

Baca juga: Nyoblos di TPS, Raffi Ahmad Ditegur Petugas KPPS, Ucap 1 Pesan usai Gunakan Hak Pilih: Sudah Lega

Ia tak mau jika berpihak, maka membuat cemburu salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya.

“Saya tidak mau jadi salah satu dari mereka dan yang lainnya. Karena bisa membuat jadi jealous (cemburu). Itu sih kenapa kemarin tuh berpikir seperti itu. Jadi ora siji (satu) ora telu (tiga) ora loro (tiga),” ucap Inul.

Di sisi lain, Inul juga sibuk dengan manggung di acara pernikahan, ulang tahun, dan beberapa acara gathering lainnya.

Sehingga selalu berbenturan dengan tawaran manggung beberapa pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Saya kan kemarin banyak acara, kegiatan, juga banyak yang ngundangin untuk nyanyi di acara pemilihan presiden, tapi karena jadwalnya selalu dadakan,” ujar Inul.

Baca juga: Rekam Suasana TPS saat akan Nyoblos, Raffi Ahmad Ditegur Petugas KPPS, Suami Nagita Slavina: Oh Gitu

“Sedangkan saya sudah punya jadwal sendiri yang memang kalau acara wedding, gathering biasanya sudah jauh-jauh hari ya, kontrak gitu. Jadi banyak yang enggak bisa,” lanjut Inul.

Inul lebih senang netral sehingga ia tak punya tuntutan sana-seni. Terlebih ia bisa menjaga keadilan untuk penggemarnya.

“Jadi enggak ke sana, enggak ke sini, menjaga fanbase, menjaga rakyat. Apalagi saya sebagai public figure juga biar tidak terpecah belah,” tutur Inul.

Inul Daratista nyoblos
Inul Daratista nyoblos (Instagram)

Belakangan di media sosial juga ramai cerita seorang warga Jember.

Warga Jember, Jawa Timur, syok dapat undangan nyoblos tapi menemukan ada sisipan amplop uang Rp20 ribu.

Video serangan fajar mendekati pelaksanaan Pemilu 2024 tersebut menyebar di grup WhatsApp, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Prabowo Hanya Didampingi Ajudan Mayor Teddy saat Mencoblos di TPS, Celupkan Dua Jari di Tinta

Dalam video berdurasi 38 detik tersebut memperlihatkan pengakuan seorang pria.

Ia mengaku mendapatkan undangan nyoblos dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Namun di balik undangan pemberitahuan pemungutan suara tersebut, terlihat ada amplop warna putih bergambar caleg tingkat Jawa Timur.

Di dalam amplop tersebut ada dua lembar uang Rp10.000-an sehingga total Rp20.000.

"Saya dapat surat undangan nyoblos, tapi anehnya juga ada amplop di baliknya," ujar pria dalam video tersebut.

"Oleh petugas KPP disuruh mencoblos caleg nomer dua dari partai," imbuhnya.

Menurutnya, hal itu merupakan praktik kecurangan dalam pesta demokrasi.

Sehingga dia mengaku tidak mau menerima uang pemberian tersebut.

"Yang jelas uang ini tidak akan saya ambil, masukkan kotak amal saja," tuturnya.

"Maka praktek seperti ini jelas membodohi masyarakat, tolong siapapun sampaikan ini pada Bawaslu," lanjutnya

Baca juga: Video Sejumlah Kades di Sidoarjo Deklarasi Dukung Paslon No Urut 2 Jadi Sorotan, Kini Diselidiki

Menanggapi beredarnya video tersebut, Komisioner Bawaslu Jember Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi (Datin), Devi Aulia Rahim, mengaku masih melakukan penelusuran sumber audio visual tersebut.

"Belum jadi temuan masih ditelusuri. Karena ada info, terdapat video lagi bahwa amplop terpisah," ujarnya.

Devi mengaku masih mengumpulkan bukti petunjuk.

Ia juga masih mencari identitas pembuat video hingga KPPS yang bertugas di lapangan, untuk dimintai keterangan.

"Misal diduga terjadi pelanggaran, kalau arahnya politik uang maka jatuhnya pelanggaran pidana."

"Tapi harus kami cari tahu dulu subjeknya siapa, peristiwanya harus kami kaji, tidak langsung dijadikan temuan," urainya.

Tangkap Layar video warga yang ngaku dapat serangan fajar mendekati Pemilu 2024
Tangkap layar video warga yang ngaku dapat serangan fajar mendekati Pemilu 2024 (Istimewa)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved