Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

1.000 Tenaga Medis Polda Jatim Beri Pendampingan Kesehatan Petugas KPPS dan TNI-Polri selama Pemilu

1.000 tenaga medis Polda Jatim berikan pendampingan kesehatan untuk petugas KPPS dan TNI-Polri selama gelaran Pemilu 2024.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim menunjukkan aplikasi Pengamanan Kesehatan Pemilu Jawa Timur yang disiapkan untuk Pemilu 2024, Kamis (15/2/2024).  

Kemudian, terdapat korban meninggal dunia (MD) dari pihak penyelenggara pemilu kali ini.

Empat orang di antaranya berasal dari wilayah TPS di Lamongan, Batu, Bondowoso, dan Nganjuk.

Sedangkan, satu orang merupakan warga yang hendak mencoblos di TPS kawasan Banyuwangi. 

"Sementara untuk data masyarakat umum yang di TPS. Yang meninggal ada lima orang. Kelima orang berkaitan dengan jantung. Itu petugas TPS di Jatim," ungkapnya. 

"Kalau MD (meninggal dunia) kaitan dengan petugas TPS di Jatim, itu ada Lamongan, Batu, Bondowoso, Nganjuk, dan 1 orang masyarakat umum yang lagi mencoblos (Banyuwangi)," tambahnya. 

Berdasarkan perspektif data yang dimilikinya, dr Erwin menjelaskan, penyebab meninggalnya para korban juga dilatarbelakangi oleh penyakit penyerta yang diidap sebelumnya. 

"Penyakit bawaan, belum menghitung. Karena penyakit bawaan yang bersangkutan. Insyaallah setelah kami lihat data-datanya, bukan langsung terkait kecapekan, begadang, bukan. Ada separuhnya, tanggal 12 Februari. Yang lagi mencoblos di TPS. Masyarakat umum, (meninggal)," jelasnya. 

Namun, ia berharap dengan mekanisme rekrutmen petugas penyelenggara pemilu yang lebih selektif dan juga mempertimbangkan askep kesiapan kesehatan, yang telah diterapkan pihak KPU RI sejak awal, dapat menekankan dinamika kerja di lapangan selama bergulirnya proses pemungutan dan perhitungan suara di TPS. 

"Tapi tidak seperti tahun lalu. Tahun lalu itu, dari yang saya pelajari, nanti kita lihat di tanggal 15, 16, 17 (kurun 3 hari pascapencoblosan). Saat masih hitung-hitung. Karena di rumah, orang menganggap itu kayak keringat dingin," terangnya. 

"Kalau di internal kita, kalau 1 hari gak masuk. Langsung dicari di rumah, langsung dibawa. Mau dia sakit maag atau apa. Harus dianggap sebagai risiko penyakit jantung. Karena modal utamanya darah tinggi, rata-rata. Lalu, pola makan," katanya. 

Terdapat empat metode teknis sistem pemantauan kesehatan personel kepolisian yang bertugas selama Pemilu 2024. Yakni, telemedicine, patroli kesehatan, homecare, dan hospitals care. 

Tim Medis yang melakukan patroli telah dibekali obat-obatan yang dapat langsung diminum. Termasuk alat infus yang dapat digunakan menangani pasien di lokasi kejadian, sebelum menuju ke fasilitas kesehatan. 

"Sehingga kalau kejadiannya di jantung dan segala macam. Bisa minuman obat, dan masih ada waktu untuk pelayanan kesehatan," jelasnya. 

"Ada penyakit metabolik, kategori biru. Itu misalnya diabet, overweight. Itu penanganan berbeda. Dan sebab sebab lain atau laka lantas dan sebagainya," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Ngatiyem (65), warga Desa Seneporejo, Siliragung, Banyuwangi, meninggal dunia saat hendak mencoblos di bilik suara, Rabu (14/2/2023) pagi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved