Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Status Terkini Gunung Semeru, 2 Hari Terakhir Keluarkan Letusan Abu Hingga Setinggi 1 Kilometer

Gunung Semeru dalam beberapa waktu kerap mengeluarkan abu vulkanik hingga setinggi 1 kilometer.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Gunung Semeru dalam beberapa waktu kerap mengeluarkan abu vulkanik hingga setinggi 1 kilometer. Status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut hingga kini belum beranjak dari level III Siaga. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Gunung Semeru dalam beberapa waktu kerap mengeluarkan abu vulkanik hingga setinggi 1 kilometer. Status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut hingga kini belum beranjak dari level III Siaga.

Pos Pantau Gunungapi Semeru mencatat adanya 3 peristiwa letusan abu dalam kurun 2 hari terakhir. Pada Minggu (18/2/2024) Gunung Semeru mengeluarkan abu berwarna putih dengan tinggi kolom 400 meter dari atas puncak Semeru. Abu tersebut mengarah ke Selatan.

Tak berselang lama, pada Senin (19/2/2024) Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanik serupa. Pantauan pukul 04:56 pagi Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanis dengan tinggi 800 meter dari atas puncak.

Hingga pukul 06:15 Pos Pantau Gunungapi Semeru mengamati puncak Gunung Semeru kembali mengeluarkan letusan abu dengan tinggi hingga 1 kilometer dari atas puncak. 

Baca juga: Cegah Petugas Pemilu 2024 Sakit, RS Bhayangkara Lumajang Blusukan Cek Kesehatan hingga Beri Vitamin

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut," beber Petugas Lapang Pos Pantau Gunungapi Semeru Mukdas Sofian dalam laporannya, Senin (19/2/2024).

Himbauann potensi kebencanaan di sekitar Gunung Semeru terus digalakkan oleh Pos Pantau Gunungapi Semeru. Rekomendasi larangan beraktivitas di radius 13 kilometer dari puncak tetap jadi acuan.

"Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," imbau Sofian.

Baca juga: Berpotensi Bencana saat Curah Hujan Ekstrim, Sungai Cangkring Lumajang Dinormalisasi

Sementara itu, menanggapi fluktuasi aktivitas Gunung Semeru akhir-akhir ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengkonfirmasi aktivitas yang tampak dari Semeru saat ini belum berdampak kepada masyarakat.

Pantauan adanya hujan abu pun tidak teramati di wilayah Kabupaten Lumajang lantaran abu bergerak cenderung ke arah utara dan barat.

"Sejauh ini masih belum ada dampak di masyarakat. Aktivitas masyarakat masih normal. Namun tetap kami senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan tetap aktif memberikan himbauan," jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved