Pakai Baju Koko dan Sarung bak Orang Alim, Warga Surabaya Santai Gondol Motor Pengunjung Warkop

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kenakan baju koko dan sarung, SB (45) warga Jalan Teluk Nibung Barat, Surabaya, bawa kabur sepeda motor milik salah seorang pengunjung warung kopi (warkop) di sekitaran Jalan Sememi Surabaya.

SB datang ke lokasi bersama kawannya, D.

Sedari awal, keduanya memang berniat ngopi untuk mencari sasaran.

Kemudian, datang seorang pengunjung memarkirkan sepeda motor matic nopol L 4014 DAG.

Setelah pesan kopi dan rokok, pengunjung itu bermain Play Station di warung kopi itu.

Saat korbannya asyik bermain game, SB mengeluarkan kunci T yang sudah diruncingkan dari saku celananya, dan merusak lubang kunci motor, lalu membawa kabur motor korban.

Korban baru mengetahui motornya hilang saat hendak meninggalkan warung kopi. Korban lantas membuat laporan ke Polsek Pabean Cantikan Surabaya.

"Pas kami mengecek rekaman CCTV warung kopi, pelaku ini mengenakan baju koko dan sarung," ucap Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol Dhany Rahadian Basuki, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Glewoh Mendadak Kowah-kowoh Diteriaki Maling, Curi Motor saat Kunci Menempel, Takut Debt Collector

Saat mengeksekusi motor korban, SB hanya butuh waktu sekitar 2 menit.

Ia sama sekali tidak terlihat mamang atau gemetar memasukkan kunci T ke motor korban, hingga kemudian dinyalakan dan pergi.

Padahal, kondisi warung kopi saat itu lumayan ramai pengunjung.

Kendati SB telah mengelabui orang-orang di keramaian, dari rekaman CCTV, polisi bisa mengidentifikasi ciri-ciri SB. Ia ditangkap saat berada di Jalan Krembangan Bhakti, Surabaya.

Sedangkan temannya masih buron.

SB ternyata sudah sering bolak-balik masuk penjara.

Ia pernah 6 tahun ditahan gara-gara kasus narkoba.

Kemudian, dua kali pernah ditahan karena kepergok mencuri sepeda motor.

Dalam kasus curanmor dua kali sebelumnya, modus yang digunakan SB sama. Yakni berlagak sebagai orang alim dengan menggunakan baju koko dan peci.

"Setelah dapat, barang curian diserahkan ke penadah di Madura," terang Kompol Dhany Rahadian Basuki.