Pemilu 2024
Viral Caleg Gagal Berhalusinasi Dilantik Jadi Anggota Dewan, Pakai Jas dan Songkok: Saya Sudah Dewan
Video seorang Caleg diduga stres akibat gagal menjadi anggota legislatif. Diketahui, pria yang diduga Caleg itu tampak berhalusinasi akan dilantik
Kini, meski perhitungan suara masih berlangsung, caleg nomor urut 9 dapil Bondowoso 1, Jawa Timur, ini ternyata mendapatkan hasi real count cukup rendah.
Berdasarkan data si Rekap KPU pada Selasa (20/2/2024) pukul 15.16 WIB, caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu hanya memperoleh 43 suara.
Menurut Erfin, suara tersebut ia dapatkan dari tempat tinggalnya di Desa Bataan.
Efin curhat mengaku pasrah dengan suaranya, sebab ia sudah berusaha sangat maksimal.
Namun ia menyebut praktik politik uang dalam Pemilu 2024 ini memang tak bisa dihindari. Mulai dari level caleg DPRD, DPR RI hingga DPD.
"Money politic tak bisa dihindari, sedangkan saya modal apa adanya, akhirnya tumbang," kata dia dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/2/2024).
Ia mengaku kalah dengan politik uang, walau sudah berusaha memikat hati masyarakat agar memilihnya.
Erfin sendiri bertarung di Dapil 1 Bondowoso dengan beberapa caleg petahana seperi Sinung Sudrajat dari PDIP dan Kukuh Raharjo dari Golkar.
Gagal saat pilkades
Erfin sempat menjadi kepala desa di Desa Bataan pada periode 2007-2013. Saat itu mendapat gaji Rp 450.000 dan di akhir jabatannya, naik menjadi Rp 1.050.000.
Saat menjadi kepala desa, ia sempat menjual rumah warisan orangtuanya untuk kegiatan desa dan ia pun mendapat penghargaan dari Bupati Bondowoso yang saat itu dijabat oleh Amin Said Husni.
Setelah masa jabatannya habis, Erfin kembali maju dalam pilkades. Namun ia mengaku dijegal sehingga tak lolos saat tahapan administrasi.
“Tahun 2021 kemarin saya nyalon lagi, tapi di Desa Kajar, tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua,” aku dia, Rabu (16/1/2024). Setelah gagal di pilkades, ia pun maju menjadi caleg.
Posisi di partai sempat digeser
Erfin bercerita sebelum maju menjadi caleg PAN, ia sempat didatangi salah satu ketua partai di Bondowoso yang menawarinya maju sebagai anggota DPRD.
Alasannya karena Erfin dikenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.
“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.
Saat itu ketua partai meyakinkan akan membantunya dengan berbagai program, hingga akhirnya Erfin pun sepakat untuk maju.
Namun dua bulan sebelum pemilihan, ia mendapatkan informasi jika poisisinya diganti oleh orang lain.
"Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.
“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.
Ia kemudian bertemu dengan rekannya yang menjadi Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Banyuwangi.
“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai Caleg,” jelas dia.
Rela Jual Ginjal
Sebelumya, viral aksi Erfin Dewi Sudanto, calon legislatif (caleg) di Bondowoso rela menjual ginjalnya menuai sorotan.
Erfin Dewi Sudanto mengungkapkan alasannya rela kehilangan salah satu ginjalnya untuk biaya kampanye di Pemilihan Umum Februari 2024 mendatang.
Erfin Dewi Sudanto.adalah warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Bondowoso.
Ia maju sebagai caleg dari Partai PAN dengan Nomor urut 9 Daerah Pemilihan 1.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan lantaran dana kampanye yang dibutuhkannya cukup besar.
Erfin mengaku tak memiliki uang yang cukup untuk membiayai kampanyenya ke masyarakat.
Selain itu alasan lainnya, demi ia bisa duduk di kursi parlemen, meskipun ia harus kehilangan salah satu ginjalnya.
Keseriusannya ini ditunjukkannya dengan membuat surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani bahwa dirinya siap menjual ginjal.
"Surat pernyataan jual ginjal ini saya buat nantinya untuk biaya operasional dan biaya logistik untuk pemenangan calon legislatif," terang Erfin, dilansir dari Tribunjateng.com.
Ia bahkan sudah mempromosikan bahwa dirinya sudah siap untuk menjual ginjalnya, dan siapa saja yang berminat untuk segera menghubunginya.
Selain untuk biaya pemenangan kampanye, Erfin mengaku menjual ginjalnya sebagai bentuk dirinya rela mengabdi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Intinya ini untuk mengabdi kepada masyarakat," kat Erwin.
Bahkan anak dan istri Erwin juga sudah menyetujui untuk menjual ginjalnya.
"Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso," kata Erfin Dewi Sudanto.
Ia mengaku istri dan anaknya telah memberinya restu.
Nampak kini Erwin sudah sibuk memasang baliho dibeberapa tempat untuk mempromosikan bahwa ia maju menjadi caleg.
Banner dan baliho itu dibuatnya dari sisa tabungan yang dimilikinya.
Dirinya berharap kemenangan agar nantinya bisa merealisasikan janji-janji politiknya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
| Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
|
|---|
| Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
|
|---|
| Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
|
|---|
| Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
|
|---|
| Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.