Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ledakan di Markas Brimob Surabaya

Alasan Bahan Peledak di Mako Brimob Surabaya Belum Dimusnahkan hingga Meledak dan Melukai 10 Polisi

Alasan bahan peledak di Mako Brimob Surabaya belum juga dimusnahkan hingga meledak dan melukai 10 polisi.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
Suasana di area terjadinya ledakan di markas Detasemen Gegana, Satuan Brimob yang berlokasi di kawasan Jalan Gresik, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya, Senin (4/3/2024). Ledakan tersebut berasal dari sisa bahan peledak mortir yang disimpan dalam gudang di area markas tersebut. 

Hal tersebut disampaikannya setelah meninjau kondisi ledakan di markas brimob tersebut, pada Senin sore, setelah pulang dari agenda acara Anev di Banyuwangi. 

Imam kemudian menjelaskan, gudang penyimpanan handak yang dimaksudkannya 'tidak proporsional' itu, karena ternyata kondisi bangunan gudang tersebut merupakan modifikasi; penambahan bangunan dari bangunan lama di dalam markas. 

Pasalnya, ternyata bangunan gudang handak tersebut dibangun berdempetan dengan bangunan berusia 73 tahun karena diketahui dibangun sejak tahun 1951 silam. 

"(Ruangan penyimpanan) Tidak proper, artinya begini, ruangan bangunan gudang penyimpanan bahan peledak ini dibangun, atau ternyata rumah yang dibangun tahun 1951," ujarnya, saat ditemui awak media di pintu gerbang sisi timur Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob, Senin (4/3/2024) sore. 

"Cukup tua bangunannya. Dan oleh Satbrimob Polda Jatim, khususnya Detasemen Gegana yang membidangi Jibom itu, dibangun lagi di belakangnya untuk gudang penyimpanan. Maksudnya, direnovasi, untuk gudang penyimpanan bahan peledak," tambahnya. 

Oleh karena itu, Imam memastikan, pihaknya bakal membangun gudang penyimpanan barang handak yang lebih bagus dan sesuai dengan standar keamanan. 

Bahkan, ia juga tak menampik, pihaknya bakal membuat bangunan gudang handak berkualitas tinggi di area yang mungkin terbilang jauh dari permukiman dan aktivitas keseharian warga. 

"Insyaallah, kita upayakan ada tempat lain yang lebih, jangkauan lebih aman dari pemukiman, kita akan usahakan yang lebih baik," jelasnya. 

Disinggung mengenai standar operasional prosedur (SOP) penyimpanan barang handak, Imam memastikan, pelaksanaan SOP penyimpanan barang handak yang dilakukan oleh 'anak buahnya' di markas tersebut, dianggap sudah sesuai dan benar. 

Namun, ia tak menampik, salah satu penyebab masih munculnya insiden tak terduga; ledakan tersebut, di samping klaim pelaksanaan SOP yang telah berjalan maksimal, karena kondisi gudang yang diakuinya kurang proporsional. 

"Insyaallah itu sudah kami jalankan SOP-nya. Cuma mungkin. Proporsi gudangnya yang mungkin, harus kita taruh di tempat yang betul-betul aman. Ini kan permukiman padat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved