Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bojonegoro

Pesta Miras saat Ramadan, 3 Warga Bojonegoro Tewas 2 Sekarat: Ada yang Meregang Nyawa Ketika Kerja

Petaka pesta miras saat Ramadan, tiga warga Bojonegoro tewas, sementara dua orang masih dirawat di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

|
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Yusab Alfa Ziqin
Suasana rumah duka salah satu korban pesta miras di Desa Mayangkawis, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Senin (18/3/2024) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Tiga orang di Kabupaten Bojonegoro dilaporkan tewas usai menggelar pesta miras di bulan Ramadan 2024, tepatnya pada Sabtu (16/3/2024).

Tiga orang itu adalah RZB (28), ZA (27), dan DS (45).

Ketiganya merupakan warga Desa Mayangkawis, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah membenarkan kabar tersebut.

Dia mengatakan, pada Sabtu (16/3/2024) siang hingga sore, ketiga orang itu menggelar pesta miras dengan dua orang lain.

"Dua orang yang lain ini, sekarang kondisinya sakit. Masih dirawat di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro," ungkapnya kepada awak media, Senin (18/3/2024) siang.

Secara kronologis, AKP Fahmi Amarullah mengatakan, pada Sabtu (16/3/2024), kelima orang itu menggelar pesta miras di serambi warung tepi persawahan Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro.

Sepulang dari pesta miras di warung yang tengah tutup karena Ramadan itu, kelima orang ini merasakan sakit.

Minggu (17/3/2024) malam, DS tewas di tempat kerjanya akibat sakit.

Di waktu yang tak berselang lama, RZB dan ZA tewas saat masing-masing menjalani perawatan di RSUD Sumberrejo dan RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

Lebih lanjut, AKP Fahmi Amarullah mengatakan, pihaknya akan menyelidiki insiden ini.

Baca juga: Aksi Emak-emak di Jember Segel Toko Miras Jelang Ramadhan, Geram Jualan di Belakang Masjid

Terkini, sudah empat saksi diperiksa dan sejumlah barang bukti telah berhasil dikantongi.

"Kami masih mintai keterangan para pihak yang diduga tahu. Untuk minuman keras yang diminum, belum tahu dari mana asalnya. Semua masih bergerak (menyelidiki, red), mohon bersabar," pungkasnya.

Sementara itu, ketiga korban meninggal yang merupakan warga Desa Mayangkawis, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, telah dikebumikan pihak keluarga, Senin (18/3/2024) siang.

Sementara itu, di tempat berbeda, warga Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember, nekat menyegel dua toko minuman keras (miras) di Jalan Sumatra, Senin (11/3/2024).

Gerakan penyegelan toko minuman beralkohol ini dilakukan warga yang didominasi emak-emak.

Bahkan mereka melakukan hal itu sejak Jumat (8/3/2024) malam, agar warung itu tidak beroperasi selama Ramadan 2024.

Terlihat, dua toko miras yang berada di RT 02/RW 32 Lingkungan Tegal Boto Kidul, Kelurahan/ Sumbersari Jember dipasang banner berukuran 2,5 meter x 1 meter yang bertuliskan "TOKO MIRAS INI DISEGEL WARGA LINGKUNGAN RW 032."

Sukarni, Korlap Aksi mengatakan, gerakan ini karena spontanitas saja, karena warga geram adanya toko minuman keras tersebut.

Selain itu, katanya, hal itu juga upaya menjaga suasana puasa Ramadan 1445 Hijriah.

Baca juga: Habis Tenggak Miras Lalu Cari Makan, 3 Pria Surabaya ini Dibacok Orang Tak Dikenal, Ending ke RS

"Sejujurnya aksi ibu-ibu kemarin itu karena geram dan marah. Adanya dua toko jualan miras itu setahu saya tidak ada izin dari warga ataupun pemangku wilayah," ujarnya.

Menurutnya, toko tersebut tergolong masih baru beroperasi.

Awalnya masih satu toko saja yang buka. Tidak lama kemudian, jumlahnya bertambah. 

"Toko itu masih baru, ada beberapa bulan. Awal buka satu yang sebelah barat dan kemudian di seberang jalannya buka lagi di sebelah timur. Jadi ada dua toko miras yang buka," ucapnya.

Sukarni mengatakan, toko miras yang buka di timur jalan raya itulah yang membuat warga makin resah. Sebab tepat di belakang masjid.

"Kami menilai ini semakin gak karu-karuan, apalagi pernah ada pemabuk di sekitar sini meresahkan warga. Dulu juga pernah kita lapor polisi sampai empat mobil yang datang untuk mengamankan pemabuk itu," ujarnya.

Dia mengungkapkan, total jumlah toko minuman keras di Jalan Sumatra Jember ada empat titik.

Namun yang meresahkan warga cuma dua ini.

"Yang dua lagi di sana dekat jembatan. Saya berharap ada tindakan tegas dari pemerintah. Apalagi besok kita mau berpuasa Ramadan. Lokasi Jalan Sumatra juga dekat dengan wilayah pendidikan, banyak kampus. Mau jadi apa generasi muda kita," ulasnya.

Piping, warga lain di kelurahan setempat juga menambahkan, pemasangan poster penyegelan toko penjual miras adalah bentuk keseriusan warga terhadap aksi itu.

"Poster itu dipasang saat aksi spontanitas kemarin. Sampai sekarang masih ada," imbuhnya.

Piping mengatakan, pemilik toko penjual miras tersebut bukan orang asli lingkungan Tegalboto Kelurahan Sumbersari.

Bahkan sejak usahanya disegel warga, yang bersangkutan tidak pernah tampak.

"Pemiliknya setahu saya gak keliatan. Gak tahu siapa orangnya. Tapi toko penjual miras itu tutup sampai sekarang. Warga sesekali ada di sekitar toko (penjual miras) untuk memastikan toko tidak buka lagi," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved