Berita Bojonegoro
Pesan Tegas Menteri Pertanian ke Pj Bupati Bojonegoro : Bangun Jalan Bisa Ditunda, Pangan Tidak
Angka Kecelakaan Anak Usia Sekolah Tinggi, Polresta Banyuwangi Bagikan Helm pada Siswa
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Nilai APBD Bojonegoro belakangan ini selalu terbilang besar. Berkisar Rp 6-8 miliar per tahun.
Sejauh ini, APBD jumbo itu paling dominan digelontorkan untuk membangun jalan berikut pelengkapnya.
Mengacu itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman titip pesan kepada Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto agar pembangunan 2024 ini ganti dominasi.
Pembangunan jalan secara besar-besaran perlu lebih diefisienkan.
Sebagai gantinya, anggaran pembangunan jalan itu bisa dialihkan untuk membenahi irigasi pertanian, melaksanakan normalisasi sungai yang berperan di pertanian, dan memfasilitasi pompanisasi air sungai untuk lahan pertanian.
“Membangun jalan masih bisa ditunda dikit. Tapi kalau membangun (ketahanan, red) pangan tidak bisa ditunda," ujarnya di sela kunjungannya di Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Senin (18/3/2024) pagi.
Paling genting dalam waktu dekat ini, kata Amran sapaannya, Pemkab Bojonegoro perlu masif memfasilitasi pompanisasi air sungai untuk lahan pertanian para petani.
Itu karena, tak lama lagi musim kemarau akan tiba.
Baca juga: Tak Diautopsi, Tiga Warga Bojonegoro yang Tewas usai Pesta Miras saat Ramadan Langsung Dikebumikan
Di musim kemarau tersebut, lanjut menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini, petani tentu kuwalahan memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertaniannya. Mengingat curah hujan di musim ketigo itu sedikit. Tak melimpah sebagaimana musim hujan.
“Menyikapi kemarau itu, lakukan pompanisasi sungai-sungai tak pernah kering. Airnya gunakan untuk mengairi sawah. Sawah awalnya hanya bisa tanam padi sekali, (dengan pompanisasi, red) jadi bisa tiga kali," tuturnya.
Secara universal, menurut alumni Universitas Hasanuddin Makassar itu, Indonesia cuma perlu ditopang pembenahan dan pembangunan sarana-prasarana pertanian saja untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan.
"Kalau kita bangun petak sawah baru, itu butuh waktu. Lama prosesnya. Sedangkan, sekarang ini kita butuh (produksi, red) pangan dalam waktu cepat," jelas Menteri Pertanian 2014-2019, lalu akhir 2023 hingga saat ini tersebut.
Terkait pesan Amran, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyambut baik. Dia mengaku siap mempreteli dan mengalihkan sebagian anggaran pembangunan jalan di wilayahnya untuk mendukung produksi padi secara nasional.
Pejabat asal Palembang, Sumatra Selatan ini berkomitmen, akan melakukan aneka upaya agar Kabupaten Bojonegoro tetap menjadi daerah yang masuk kategori penyumbang padi terbesar bagi Indonesia umumnya, bagi Jawa Timur khususnya.
Menteri Pertanian
Pj Bupati Bojonegoro
APBD Bojonegoro
Amran Sulaiman
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto
Bojonegoro
berita jatim hari ini
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo |
![]() |
---|
Unigoro Kampus Terbaik Pertama di Bojonegoro Versi Edurank, Ranking 365 Nasional Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Tanggapan EMCL Terkait Demo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, Singgung Soal Menghargai |
![]() |
---|
EMCL Didemo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, ini 3 Tuntuan yang Diminta |
![]() |
---|
Lapas Bojonegoro Terima 1 Napiter Pindahan Rutan Cikeas, Eks Jaringan Jemaah Islamiyah asal Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.