Berita Magetan
Nasib Mbah Semi Kehidupannya Bikin Risma Nangis, Kondisi Kini Terungkap, Rumah Tak Ada Listrik
Nasib Mbah Semi kehidupannya bikin Mensos Risma nangis, kondisi kini terungkap.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
"Warga yang sudah meninggal juga masih ada datanya, masuk sebagai penerima bantuan beras," papar Suyanto.
Soal Mbah Semi yang tidak mendapatkan bantuan, Suyanto mengatakan, mengakomodasi melalui BLT Dana Desa, namun bantuan tersebut dilaksanakan secara bergiliran.
"Kita bantu melalui DD yang 25 persen, tetapi penerimanya bergantian menyesuaikan anggaran," ucapnya.
Baca juga: Sosok Fathir Jadi Hafiz Quran Meski Dihina Tetangga Gegara Autis, Belajar Menghafal dari Murotal
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan, Parminto Budi Utomo mengatakan, dari hasil kroscek dengan pendamping, Mbah Semi sudah menerima bantuan dari pemerintah berupa perbaikan rumah tidak layak huni.
Mbah Semi juga disebut menerima bantuan program Bunda Kasih dari pemerintah daerah.
Sebagai informasi, program Bunda Kasih merupakan program bantuan pangan senilai Rp300.000 yang dititipkan kepada sanak keluarga atau warung yang dekat dengan penerima bantuan yang diwujudkan dalam bentuk makanan, diberikan dua kali sehari.
"Mbah Semi memiliki keponakan yang bertanggung jawab dengan kehidupannya berada di satu wilayah beda RT."
"Sebenarnya Mbah Semi diminta tinggal di rumah keponakannya, namun tidak bersedia hanya malam hari saja dijemput," kata dia.
"Kadang jalan sendiri untuk tidur di rumah keponakan karena takut jika hujan rumah bocor dan ada ular."
"Bantuan BPNT sejak 2021 terhenti, ter-cover Bunda Kasih dan permakanan," katanya.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan pendamping yang diterima Dinas Sosial, Mbah Semi bekerja bukan untuk memenuhi kebutuhan makan, tetapi untuk mengisi kegiatan sehari-hari daripada menganggur.
"Mbah Semi sangat sehat untuk aktivitasnya membantu depan rumah di industri kerupuk. Bukan untuk mencari makan, tapi sebagai aktivitas biar tidak gabut bahasa kerennya," ucapnya.
"Memang mengeluh tidak dapat bantuan beras, hanya kepengin kok tetangganya dapat, tapi (dirinya) tidak, karena untuk makan dan kehidupan sangat tidak kekurangan," pungkas Parminto.

Kisah Mbah Semi ini lantas terdengar oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Risma menangis ketika rapat kerja (Raker) bareng Komisi VIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Saat itu Risma mendengar cerita Mbah Semi melalui anggota Komisi VIII DPR RI fraksi Partai Golkar, Ali Ridha yang menceritakan kehidupan Mbah Semi.
Mbah Semi disebut hidup sebatang kara dan tidak masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Ali Ridha mengatakan, dirinya mengetahui hal itu pertama kali ketika membaca berita dari TribunJatim.com.
"Hidup sebatang kara dan dia harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja membuat kerupuk lempeng itu dengan bayaran Rp5 ribu dan itu tentu tidak cukup untuk menghidupi dirinya," kata Ali di ruang rapat Komisi VIII, dikutip dari Tribunnews.com.
Ali mengungkapkan, dirinya sudah mencari alamat rumah Mbah Semi dan langsung mengunjunginya.
"Dan benar memang orang ini memang sebatang kara dan kebetulan dia memasak, mohon maaf bu karena tidak ada beras, dia harus memakan tahu dan kacang panjang yang direbus tanpa menu apapun," ujar Ali dengan suara bergetar menahan air mata.
Menurutnya, Mbah Semi bahkan seringkali melihat tetangganya menerima bantuan dari pemerintah, sementara dirinya tidak.
"Yang kasihan itu dia seringkali melihat tetangganya menerima berapa kali bantuan, ya mungkin tetangganya memang layak dibantu, tetapi dirinya tidak menerima bantuan," ungkapnya.
Ali meminta Mensos Risma untuk membenahi persoalan tersebut.
Terlebih, dalam beberapa kasus ada yang menerima bantuan meski seharusnya tidak layak.
Mendengar cerita Ali, Risma pun tampak tertunduk.
Bahkan dia sempat mengambil tisu mengusap air matanya.

Mbah Semi
Risma
Desa Gebyog
Kecamatan Karangrejo
Magetan
Wintarti
Bantuan Bunda Kasih
TribunJatim.com
Tribun Jatim
4 Warga Magetan Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Denpasar Bali, Baru 10 Hari Bekerja |
![]() |
---|
Diterjang Angin Kencang, 3 Warung di Telaga Sarangan Magetan Rusak Tertimpa Pohon, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Kasus PMK di Jawa Timur Capai Ratusan di Awal 2025, Terbanyak Ada di Jember |
![]() |
---|
Padahal Diparkir di depan Rumah, Pria Magetan Syok Mobil Pikapnya Raib, Rekaman CCTV Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Jajal Lintasan Sirkuit Parang, Khofifah Janji Bakal Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Pelengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.