Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bojonegoro

Guru yang Tersandung Asusila di Bojonegoro Bikin Malu, Pihak Sekolah Meminta Maaf : Proses Hukum

Guru yang Tersandung Asusila di Bojonegoro Bikin Malu, Pihak Sekolah Meminta Maaf : Proses Hukum terus berjalan

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Yusab Alfa
Sosok MM saat akan dibawa ke tahanan. Pihak MI tempatnya kerja meminta maaf akibat ulahnya. 

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Pihak Madrasah Ibtidaiyah (MI) tempat mengajar MM sekaligus tempat MM mencabuli delapan siswanya, meminta maaf.

Permintaan maaf bercampur nada penyesalan itu disampaikan HN selaku Ketua Pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan di MI tersebut.

HN menyatakan, pihaknya sangat prihatin. Selain karena MM telah melanggar susila, MM juga telah mencemarkan nama MI yang telah mempekerjakannya.

"Kami segenap pengurus MI ini minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat. Terutama kepada wali murid siswa-siswi kami," ujarnya, Jumat (22/03/2024).

Berikutnya, lanjut HN, pihaknya akan fair. Nasib MM diserahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum agar MM diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Untuk para siswa menjadi korban MM dan terdampak secara psikologis, itu kami dampingi mereka secara intensif. Kami juga libatkan psikolog anak," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala MI bersangkutan yakni HS mengatakan, sejauh ini proses belajar mengajar di MI-nya tetap berjalan baik dan tak mengalami kendala berarti.

"Proses belajar mengajar di MI kami tetap berjalan lancar dan kondusif," ungkapnya.

HS memohon kepada masyarakat Kabupaten Bojonegoro khususnya wali murid siswa-siswanya bersabar menunggu proses hukum MM yang telah berjalan.

"Kami juga harap wali murid tetap mempercayakan anak-anaknya untuk mendapat pendidikan di MI kami," imbuhnya.

Baca juga: Nasib Asrama MI Tempat Guru di Bojonegoro Cabuli 8 Siswa, Terancam Ditutup Usai Ketahuan Ilegal

HS berjanji, ke depan pihaknnya akan melakukan proses seleksi atau perekrutan tenaga pendidik maupun non pendidik dengan lebih baik dan berhati hati.

"Kami juga akan laksanakan tes psikologi bagi tenaga pendidik dan non pendidik kami secara berkala. Supaya kepribadian mereka senantiasa terpantau," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang guru di salah satu MI turut Kecamatan/ Kabupaten Bojonegoro dilaporkan mencabuli sejumlah siswanya.

Seorang guru itu berinisial MM. Sabtu (23/3/2024) ini, guru berusia 23 tahun itu sudah ditetapkan Satreskrim Polres Bojonegoro sebagai tersangka.

MM saat ini juga sudah ditahan di Rumah Tahanan Polres Bojonegoro. Terkait kronologi, MM dan para korbannya ini tinggal di asrama sekolah.

Dengan kesempatan itu, MM leluasa. Secara diam-diam dan menggunakan bujuk rayu, dia mencabuli para korban yang sedang tidur.

Paling dominan, MM ini dilaporkan mencium, meraba, dan memainkan alat kelamin korban. Dia juga dilaporkan menyodomi salah satu korban.

Saban usai dicabuli itu, MM mengancam korban agar tak bercerita ke siapapun. Jika nekat bercerita, korban diancam dicabul lagi dengan lebih parah.

MM juga memberi uang Rp 50.000 kepada para korbannya. Uang ini diberikan tanpa "judul" atau embel-embel. Hanya sekadar diberikan.

Adapun, pencabulan dilakukan MM kepada sejumlah siswanya itu berlangsung sekitar lima bulan. Mulai September 2023-Januari 2024, baru dilaporkan medio Maret 2024.

MM merupakan Guru Mata Pelajaran Komputer. Guru tinggal di Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu, sudah mengajar di MI setempat enam tahun.

Sehingga, selain para korban sudah terdata saat ini, mungkin masih ada korban lain. Mengingat, guru yang mengaku penyintas pencabulan itu sudah lama mengajar.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved