Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Momen Petani Bagi-bagi Beras Gratis di Alun-alun Jember, Singgung Alokasi Pupuk Subsidi Dibatasi

Momen Petani di Jember Bagi-bagi Beras Gratis, Singgung Alokasi Pupuk Subsidi Dibatasi

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Imam Nawawi
Petani bagikan beras kepada warga di Alun-Alun Jember, Senin sore (25/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Komunitas warga yang tergabung di Asosiasi Petani Pangan Indonesia ( APPI) Jawa Timur menggelar aksi damai di Alun-alun Jember, Senin sore (25/3/2024).

Aksi tersebut dilakukan, agar pemerintah mencabut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 tahun 2022 tentang tata cara penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi.

Asosiasi Petani Pangan Indonesia menilai peraturan tersebut tidak relevan dengan kebutuhan petani sesungguhnya.

Terlihat setelah melakukan orasi, para petani itu membagikan puluhan bungkus beras ukuran 5 kilogram, kepada warga dan pengendara yang ada di Alun-alun Jember, sekira pukul 16.30 WIB.

Selain itu, mereka juga memberikan bahan pangan tersebut secara gratis, kepada aparat kepolisian dan Satpol PP yang menjaga aksi itu di Alun-Alun.

Ketua APPI Jatim Jumantoro mengatakan ada sebanyak 2 kwintal beras yang dibagikan kepada warga dan aparat. Katanya, bahan pokok itu berasal dari para petani asli Jember.

"Ini sebagai bukti nyata petani berdaya, asalkan didukung kebijakan harus yang berpihak kepada petani," ujarnya.

Baca juga: Ironi Petani di Sampang Madura, Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi saat Musim Tanam Padi

Menurutnya, pembagian beras kepada aparat negara sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah. Supaya tidak mengandalkan bahan pokok dari luar negeri.

"Supaya mereka peduli. Sebab kita harus bersama sama, mulai dari aparat, pejabat dan wakil rakyat bersama agar pangan kita kuat. Sehingga kedaulatan pangan bisa terwujud," kata Jumantoro.

Jumantoro juga mengungkapkan, sejak Permentan Nomor 10 tahun 2022 itu. Alokasi pupuk subsidi untuk tanaman padi seluas dua hektar dibatasi sebanyak 2 kwintal.

"Untuk tanaman jagung hanya 2,5 kwintal. Ini bukan kedaulatan pangan yang akan dirasakan, tetapi penurunan pangan dan kehancuran pangan akan terjadi di masa depan," katanya.

Selain alokasi pupuk subsidi dibatasi, kata Jumantoro, pendistribusiannya juga ribet dengan administrasi. Sehingga hal itu membuat petani makin malas ke kios.

Baca juga: Kuota Pupuk Subsidi di Kota Blitar Dikurangi, Petani Cemas: Padahal Tahun Lalu Masih Kurang

"Ada yang cuma dapat 13 kilogram, ada yang cuma dapat 5 kilogram. Akhirnya mereka tidak ambil karena ruwetnya setengah mati, dan subsidinya sedikit sekali," ucap dia.

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo sempat berjanji di awal 2024, akan menambah alokasi pupuk subsidi. Tetapi hingga sekarang hal tersebut hanya wacana saja.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved