Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Malang

Angka Kematian Akibat DBD di Malang Capai 10 Orang, Paling Banyak di Turen dan Wagir

Angka kematian akibat DBD di Malang mencapai 10 orang pada awal tahun 2024 ini, paling banyak di Kecamatan Turen dan Wagir.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Ilustrasi - Tren kematian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Malang pada periode awal 2024 hingga 23 Maret 2024 mencapai 10 orang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Lu'lu'ul Isnainiah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tren kematian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Malang pada periode awal 2024 hingga 23 Maret 2024 mencapai 10 orang.

Kasus kematian dengan angka tertinggi berada di Kecamatan Turen dan Wagir.

Dua kecamatan tersebut terdapat masing-masing dua kasus kematian yang disebabkan oleh DBD.

Angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya yang ada Kabupaten Malang dengan rata-rata satu angka kematian.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Malang Chairiyah mengatakan, selain di Kecamatan Turen dan Wagir, angka kematian karena DBD juga terjadi di enam kecamatan lainnya.

“Sisanya ada di Kecamatan Sumberpucung, Kasembon, Kepanjen, Poncokusumo, Sumbermanjing Wetan, dan Tumpang,” kata Chairiyah.

Dikatakan Chairiyah, wilayah dengan angka kematian DBD berbeda dengan 2023 lalu.

Tahun lalu, kasus kematian paling tinggi terjadi di Kecamatan Sumberpucung, yakni dua orang.

Selain angka kematian yang tinggi, kasus DBD di awal 2024 hingga 23 Maret 2024 ini juga terpantau mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Kasus DBD di Jatim Semakin Meningkat, Guru Besar Unair Sebut Perubahan Cuaca Jadi Penyebab

Di tiga bulan pertama ini sebanyak 905 kasus DBD terkonfirmasi, dengan Kecamatan Turen yang paling tinggi yakni 111 kasus. Sedangkan pada 2023 lalu sebanyak 1.009 kasus DBD.

Maka dari itu, untuk menekan angka kematian lebih tinggi, Chairiyah menjelaskan ciri-ciri orang terkena DBD yang bisa diwaspadai bagi masyarkat.

“Apabila masyarakat menderita demam tinggi secara medadak, nyeri di sekujur tubuh, lalu muncul bintik kemerahan, maka harap segera diperiksa ke pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Ciri selanjutnya yang harus diperhatikan yakni penderita mengalami pendarahan di hidung atau gusi. Jika seseorang mengalami ciri ini, maka masuk ke dalam fase kritis.

Jika sudah periksa ke pelayanan kesehatan, maka akan diteruskan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan penanggulangan dengan melakukan penyelidikan epidemiologi (EP).

“Jika dari hasil PE ditemukan kasus positif, maka langkah selanjutnya adalah deilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan berkala dengan 3M plus,” sebutnya.

3M plus yang dimaksud oleh Chairiyah yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air.

“Plusnya ini mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengan memelihara ikan pemangsa jentik, memasang obat nyamuk, gotong royong membersihkan lingkungan, dan rutin periksa penampungan air,” tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved