Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nasi Sisa Dimakan Buat Sahur, Karyawan Resto Malah Dipecat & Terancam Bayar Rp1,5 Juta: Hak Saya

Hal ini terjadi usai sang karyawan memakan nasi sisa kurang layak dari restoran, diduga buat sahur.

|
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Medan
Karyawan dipecat gara-gara makan nasi sisa buat sahur 

"Menurut saya ini untuk menyelamatkan kalau Andry dianggap mengakui kesalahan dan dia resign, sehingga dia tidak lagi mendapatkan hak-haknya."

"Walaupun secara hukum ketika orang mengundurkan diri, dia ada haknya, yaitu uang pisah dan penggantian hak."

LBH Medan sudah menyurati perusahaan tempat Andry sebelumnya bekerja, namun mereka mangkir.

Surat undangan kedua juga sudah dilayangkan supaya hadir pada Senin (8/4/2024) mendatang.

"Perlu diketahui, kalau Andry diberhentikan dalam masa terikat kontrak dua tahun dan baru tiga bulan berjalan. Artinya ada sisa kontrak satu tahun sembilan bulan."

"Ketika pihak pengusaha memberhentikan karyawan atau buruh yang masih ada kontraknya maka kewajiban hukumnya adalah membayar sisa kontraknya serta hak yang lain."

Tribun Medan sudah coba menghubungi guna mengkonfirmasi ke Human Resource Development (HRD) resto Beauty in The Pot ke nomor 0811-6070-2**, namun hingga saat ini belum memberikan jawaban.

Baca juga: Keluhan Pedagang Baju di Pasar Lapak Sepi Pembeli Padahal Jelang Lebaran, Tak Balik Modal: Kacau

Sebelumnya, kisah perusahaan yang menarik karyawannya iuran Rp330 ribu untuk buka bersama menuai protes.

Sontak saja perusahaan tersebut dikecam karyawan imbas rencana buka bersama di Ramadhan 2024.

Karyawan pun kesal ditarik iuran Rp330 ribu demi bukber hingga curhatannya viral di media sosial.

Kisah ini viral di media sosial X.

Sebuah perusahaan ramai diperbincangkan oleh netizen Malaysia.

Pasalnya para karyawan diminta untuk membayar 100 ringgit (sekitar Rp330.000) per orang, untuk acara buka bersama.

Selama bulan suci, orang-orang memang tidak jarang mengadakan pertemuan khusus antara keluarga, teman, atau bahkan kolega kerja untuk buka puasa bersama.

Namun, bagaimana jika acara buka puasa bersama tersebut mengharuskan para karyawan mengeluarkan uang sendiri?

Itulah yang terjadi pada seorang pria Malaysia di tempat kerjanya.

Lewat akun @iqmalxxx, pria tersebut di media sosial X mengungkapkan bahwa acara buka puasa bersama di tempat kerjanya mengharuskan para karyawan membayar lebih dari 100 ringgit per orang.

"Saya tidak mengerti budaya buka puasa bersama departemen tetapi menggunakan uang kami sendiri.

Mengapa saya harus membayar RM100+ hanya untuk berbuka puasa dengan orang-orang yang iri dengan saya?" ungkap Iqmal pada Rabu (20/3/2024).

Sebagaimana diberitakan World of Buzz, posting-an tersebut viral di Malaysia.

Unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 10.000 likes dan lebih dari 5.300 kali dibagikan ulang.

Kini pemilik akun @iqmalxxx pun terkejut dengan unggahannya yang mendadak viral tersebut .

Dalam situasi itu, ia pun mengambil kesempatan untuk memberikan masukan kepada para pemberi kerja di luar sana agar tidak meminta uang dari karyawan untuk acara-acara seperti itu.

"Atasan, jika Anda melihat tweet ini, saya tidak menentang ide untuk meningkatkan hubungan di dalam tim, namun kontribusi uang dari tim harus menjadi aspek terakhir yang harus Anda pertimbangkan," ungkapnya.

"Acara-acara tim harus disponsori sepenuhnya oleh manajemen yang lebih tinggi atau ada alokasi dana yang disediakan. Terima kasih," saran pria Malaysia tersebut, dikutip dari Kompas.com.

Netizen pun juga ikut berkomentar mengenai masalah ini .

Dalam balasan pada posting-an tersebut, banyak orang Malaysia yang setuju dengan @iqmalxxx dan menimpali dengan pendapat mereka.

Salah satu netizen mengatakan, jika hal itu adalah acara perusahaan atau acara kerja, maka harus selalu berasal dari anggaran perusahaan.

Sementara itu, netizen lain mengatakan, hal-hal yang terjadi di kantor harus tetap berada di kantor.

Ia juga berbagi pengalaman tentang rekan kerja yang tidak menyapa saat bertemu di luar kantor.

Selain itu, salah satu netizen mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami situasi seperti ini selama 15 tahun bekerja, karena semua acara buka puasa di kantor disponsori oleh perusahaan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved