Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Atasan Zalim Tak Beri Upah, Nasib Buruh Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam, Nekat ‘Ditunggu Keluarga’

Buruh ini nekat jalan kaki 4 hari 4 malam demi bisa berlebaran bersama keluarga. Dia tak punya ongkos jalan usai atasannya zalim.

Editor: Olga Mardianita
Polres Muratara
Berbulan-bulan tak diberi upah oleh atasan, seorang buruh nekat jalan kaki 4 hari 4 malam demi bertemu keluarga saat perayaan lebaran. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah buruh jalan kaki 4 hari 4 malam demi bisa pulang kampung menjadi sorotan belakangan ini.

Sang buruh nekat mudik kendati tak memiliki ongkos.

Bukan tanpa sebab, dia dizalimi atasannya yang tak memberi upah selama berbulan-bulan.

Kendati demikian, buruh ini membulatkan tekad pulang kampung lantaran sudah ditunggu keluarganya.

Lantas, seperti apa kisah buruh tersebut?

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Tertinggal di SPBU saat Mudik, Bocah Laki-laki Nangis di Kantor Polisi, Keluarga Mengaku Tak Sadar

Ia adalah Jumaidi, begitu lahap menyantap makanan di Pos Operasi Ketupat Musi 2024 di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (14/4/2024).

Badannya gemetar sudah lama menahan lapar, napasnya masih engos-engosan, terlihat begitu lelah dari raut wajahnya. 

Ternyata pria yang berprofesi sebagai buruh ini sudah empat hari empat malam berjalan kaki dari Sorolangun Jambi tujuan Lubuklinggau Sumsel.

"Dia katanya sudah empat hari empat malam jalan kaki, dia mampir ke pos kita mau istirahat," kata Kapolsek Rawas Ulu, Iptu Herwan Oktariansyah pada wartawan, Minggu (14/4/2024). 

Kepada polisi di pos tersebut, Jumadi menceritakan, nekat berjalan kaki karena tidak punya uang lantaran upahnya sebagai buruh tidak dibayar. 

Dia bekerja sebagai buruh harian lepas di wilayah Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Dari Mandiangin Jambi dia nekat mudik lebaran dengan berjalan kaki hendak ke daerah asalnya Kota Lubuklinggau. 

"Dia katanya kerja di Mandiangin, mau pulang kampung mudik lebaran ke Linggau, jalan kaki karena tidak punya uang untuk ongkos naik angkutan umum," ujar kapolsek. 

Jumadi mengaku tak mengetahui alasan atasannya tidak membayar upah kepadanya sebagai buruh. 

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved