Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Warga Dukuh Kupang Surabaya Mengais Air dari Pecahan Pipa Saluran, Imbas Proyek Box Culvert

Warga Dukuh Kupang Barat 1, Surabaya mengaku kesulitan air selama tiga hari terakhir, Aliran air di kawasan tersebut berhenti akibat rusaknya pipa

TribunJatim.com/Bobby Koloway
Warga Dukuh Kupang Barat 1, Surabaya kesulitan air selama tiga hari terakhir. Pipa air di kawasan ini rusak sebagai imbas pemasangan box culvet di kawasan ini. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Dukuh Kupang Barat 1, Surabaya mengaku kesulitan air selama tiga hari terakhir.

Aliran air di kawasan tersebut berhenti akibat rusaknya pipa dampak proyek pemasangan box culvet saluran baru di kawasan ini.

Untuk mendapatkan air, mereka bahkan sempat memanfaatkan air dari rembesan pipa yang pecah.

Dengan alat seadanya, warga dari sekitar 40 kepala keluarga (KK) bergotongroyong mengambil air.

Kejadian tersebut berlangsung sejak Selasa sore hingga Rabu pagi (23-24/4/2024).

"Sudah dua hari, air (di rumah) kami nggak mengalir. Sehingga, begitu mengetahui ada aliran air karena pecahnya pipa, warga bergotongroyong mengambil air di situ," kata pengurus RT 3 RW 8, Arman di kawasan tersebut.

Video yang menggambarkan warga saling bergotongroyong mengambil air dari pipa yang pecah pun viral di media sosial. Hal ini lantas mendapat respon yang beragam dari netizen.

Menurut Arman, petugas PDAM Surya Sembada sebenarnya telah melakukan perbaikan pipa pada Selasa malam.

Namun, pipa kembali bermasalah pada Rabu subuh di titik yang tak jauh berada.

Baca juga: Pulang Berolahraga, Warga Surabaya Kaget Motor Raib bak Ditelan Bumi, CCTV Kuak Kejadian Sebenarnya

Alhasil, petugas PDAM kembali datang saat Rabu pagi. "Alhamdulillah, sekarang pipa yang pecah sudah diganti. Air juga sudah mengalir," katanya.

Sekalipun demikian, pihaknya khawatir padamnya aliran air tersebut kembali terulang. Mengingat, proyek pengerjaan saluran yang belum menunjukkan tanda-tanda selesai.

"Kami harap proyek saluran ini segera dituntaskan. Sehingga, selain banjir di kawasan ini bisa diantisipasi, kami juga bisa tenang karena tidak terdampak," tandasnya.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya  mengakui pengerjaan proyek tersebut berpotensi mengganggu utilitas yang ada, termasuk aliran air.

Sebelum gangguan terjadi, DSDABM Surabaya telah berkoordinasi dengan PDAM.

"Kami sebenarnya sudah mempertimbangkan utilitas dengan berkoordinasi bersama PDAM. Ada personil PDAM yang on-call sehingga ketika ada aliran air yang putus (petugas) bisa langsung dihubungi untuk perbaikan," katanya.

Tak hanya dengan perbaikan pipa, PDAM juga menyiapkan alternatif bantuan tangki air apabila memang dibutuhkan. "Kalau misalnya butuh penundaan, teman-teman PDAM bersedia mengirimkan tangki," tandasnya.

Tak hanya dengan PDAM, koordinasi juga dilakukan dengan PLN terkait aliran listrik. "Kami lakukan antisipasi agar seminimal mungkin kami bersentuhan dengan utilitas. Tentu, kalau bisa, kami memilih untuk menghindari (utilitas)," katanya.

Proyek pemasangan box culvet di kawasan ini menjadi bagian program penanggulangan genangan Pemkot Surabaya. Total panjang pemasangan box culvet di kawasan ini mencapai 220 meter.

Ada dua tipe box culvet yang dipasang, yakni ukuran 2m x 2m dan 3m x 3m. Pemasangan box culvet tersebut untuk meningkatkan kapasitas box culvet yang saat ini berukuran 1m x 1m.

"Pemasangan box culvet ini untuk menambah kapasitas saluran menjadi 4 hingga 6 kali lipat," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Syamsul Hariadi dikonfirmasi di tempat yang sama.

Penanganan genangan di kawasan ini menjadi salah satu perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Mengingat, beberapa waktu lalu sempat terjadi banjir cukup tinggi di kawasan ini.

Dimulai dari hilir, pengerjaan saluran tersebut ditargetkan selesai dalam kurun waktu 4 bulan. "Selama 1,5 bulan pengerjaan, proyek telah menyelesaikan 9 persen proyek. Tentu, kami akan upayakan percepatan pengerjaan dengan sejumlah startegi," kata Syamsul. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved