Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rekam Dipalak Rp200 Ribu di Jalan, Sopir Truk Diserang Nyaris Kaca Dipecah Pemalak, ‘Gak Masuk Akal’

Rekam dipalak Rp 200 ribu di jalan, seorang sopir truk nyaris diserang dan dipecah kacanya oleh oknum pemalak pungutan liar.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com, Instagram
Ilustrasi pungutan liar yang dialami oleh seorang sopir truk di Jakarta Utara (kanan), postingan viral seorang sopir truk berani merekam pemalak yang nyaris menyerangnya karena diminta bayar Rp 200 ribu. 

TRIBUNJATIM.COM - Berani merekam aksi dipalak saat berada di jalan, seorang sopir truk nyaris terlibat cekcok hingga penyerangan.

Seorang pelaku pungutan liar nekat memberikan tarif Rp 200 ribu bagi truk yang masuk ke wilayah Jalan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Akibatnya, ada sopir truk yang tak terima dan viral rekamannya di media sosial.

Video aksi pungutan liar terhadap sopir truk yang dimintai uang sebesar Rp 200.000 saat melewati Jalan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa, (24/4/2024) viral di media sosial.

Aksi Pungli itu pun direkam oleh sopir truk itu sendiri.

Dalam video yang berdurasi satu menit itu terlihat seorang pria mengenakan kaos oblong berwarna hitam marah ketika seorang sopir truk tidak memberikannya uang sebesar Rp 200.000 ketika hendak melewati Jalan Kapuk Muara.

Sopir truk itu pun berusaha menjelaskan alasan dirinya tak bisa memberikan uang kepada pria tersebut.

"Enggak ada duit, nginep aku tadi, nginep aku," kata supir truk yang merekam video tersebut.

Tak terima aksi punglinya divideokan, pria itu pun langsung memanjat ke arah pintu kemudi dan meminta sopir truk menghapus foto atau video yang direkam.

"Lo ngapain foto-foto, gue ambil handphone lu ba*gs*t, hapus enggak, udah hapus-hapus," ujar pria itu.

Baca juga: Heboh Pejalan Kaki di Pelabuhan Kini Disuruh Bayar Rp5 Ribu, Pelindo Bantah Pungli, Ungkap Alasannya

Kemudian, dalam cuplikan video berikutnya ditampilkan suara dari sopir truk yang menjelaskan kronologi pungli itu.

"Dia minta duit dengan alasan yang enggak masuk akal. Mobil daerah masuk situ harus bayar katanya," ucap sopir truk dalam rekaman suara itu.

Tak mau langsung memberikan uang secara cuma-cuma, sopir truk itu berusaha meminta kwitansi jika memang ada aturan harus bayar ketika melewati jalan itu.

"Lah, tak mintain suratnya kwitansi kan, dikasih kicir kertas lecek, itu berapa Rp 200.000 gila enggak? Mobil daerah masuk situ bayar Rp 200.000 itu aturan dari mana?" sambung sopir truk.

Pungutan liar yang dialami oleh seorang sopir truk
Pungutan liar yang dialami oleh seorang sopir truk (Instagram)

Setelah beradu argumen, pria itu pun menurunkan tarif pungli yang dilakukan dari Rp 200.000 menjadi Rp 20.000 dan turun lagi menjadi Rp 10.000.

Namun, sopir truk tetap saja enggan memberikan uang itu dan terus melanjutkan perjalanannya.

Karena tak diberikan uang, pria itu pun langsung mengancam sopir truk.

"Dia mengancam awas lo di depan gue pecahin kaca lo, udah aku siapin dalam arti gini tahu dia lempar langsung tak tumbur (tabrak), enggak ada urusan saya, biar sekalian rame di situ rame. Terus aku tahu dia nyalip mobil ku naik motor, pokoknya aku sudah siap-siap kalau dia lempar tak tabrak aja," kata Sopir truk kesal.

Baca juga: Curhat Sopir Truk Kontainer Kena Pungli ‘Anak Asmoro’, Kalau Apes Rp 600 Ribu Habis: Kita Dirampas

Namun, ternyata pria yang melakukan pemungutan liar itu pun mengurungkan niatnya untuk memecahkan kaca mobil truk dan pergi begitu saja.

Pihak kepolisian setempat pun sudah menindaklanjuti aksi pungli itu.

"Segera ditindaklanjuti terima kasih infonya," ujar Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebutkan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara itu.

"Saya cek terlebih dahulu, ya," kata Syafrin Liputo.

Baca juga: Kades Kuryati Dipaksa Mundur karena Dituduh Pungli dan Potong Honor, Warga Muak: Kami Bisa Buktikan

Pungutan liar memang kerap kali mewarnai tempat-tempat dan fasilitas umum di Indonesia.

Beberapa waktu lalu pungutan liar juga menjadi perbincangan lantaran sangat mahal.

Air Terjun Sekumpul berada di Desa Lemukih, Kecamata Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Setelah pemalakan itu viral di media sosial, Dinas Pariwisata atau Dinpar angkat bicara.

Diketahui bahwa wisatawan yang mengaku dipalak itu memiliki akun Instagram @dekodennis.

Dalam video tersebut, Deko Dennis merasa dibohongi.

Ia bercerita sebelum sampai di Air Terjun Sekumpul dirinya disetop oleh warga di sebuah pos.

Ia diminta membayar Rp 300 ribu apabila ingin melanjutkan perjalanannya.

Warga yang menyetopnya menyebut harga tersebut sudah disesuaikan.

Namun, ia tidak langsung percaya lantaran banyak orang yang mengalami seperti dirinya.

Baca juga: Penjaga Warung Puncak Bogor Viral Naikkan Harga Teh Rp45 Ribu Ngarep Komisi, Karyawan Lainnya: Emang

"Katanya penyesuaian tiket masuk ini udh sebelum COVID. Nyatanya? di google review banyak sekali orang yang complain, merasa di-SCAM juga, dengan harga tiket masuk yg berbeda-beda... Ada yg 150K, 300K, bahkan bule 600K?!

Apakah masuk akal masuk curug bayar 300RB? Menurut saya sih tidak. Masa katanya kalo gamau air putih, harganya bisa turun jadi 250RB... harga bisa suka2; gitu.. I want to support Bali & also the local communities more than anything.

Tapi kalo nanti byk destinasi di Bali yang kasusnya kayak begini, what should i do," tulis keterangan unggan tersebut, melansir dari TribunJabar.

Video tersebut pun viral di media sosial, Dinas Pariwisata dan Satpol PP Kabupaten Buleleng akhirnya mendatangi Air Terjun Sekumpul.

Pihaknya menertibkan pos loket masuk.

Petugas pun menutup beberapa loket masuk yang dikelola oleh warga setempat.

Baca juga: Sukro Kecil Harga Rp 15 Ribu, Penjaga Warung di Puncak Kini Takut Buka Toko, Instruksi Bos: Jangan

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyampaikan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

"Hasil pengecekan kami itu memang benar apa yang ada di video itu dan diakui oleh yang bersangkutan. Hari ini kami minta pos ditutup. Jadi pos yang ada di sepanjang jalan kilometer 1 sampai Desa Lemukih ditutup untuk sementara," kata Dody di Buleleng, Kamis (16/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Dody mengatakan, tempat resmi membeli tiket masuk Air Terjun Sekumpul berada di dalam.

Tiket itu dijual seharga Rp 20.000 untuk pengunjung dewasa dam Rp 10.000 untuk pengunjung anak-anak.

Sementara yang dijual di luar adalah tiket masuk dan paket aktivitas outdoor yang ditawarkan oleh warga setempat.

Menurutnya, keberadaan pos-pos itu membuat pengunjung merasa dipalak.

"Wisatawan merasa dipalak, jadi disetop. Di situ mereka membeli tiket masuk dan activity. Yang dijual itu adalah activity yaitu tracking dengan pemandunya," sebut dia.

"Nah, actvity berupa tracking dan pemandu, ini menang harus ada sebuah kesepakatan oleh pengelola inti, ini ibaratnya berlomba-lomba membuat konter mendekatkan ke arah datangnya wisatawan," lanjutnya.

Perilaku warga yang menjual paket wisata di pos itu dianggap seperti memaksa wisatawan ataupun pengantar.

"Ini tidak sehat tentu sudah banyak komplain ya seperti yang disampaikan dalam medsos," ujarnya.

Pihaknya akan memanggil pengelola pos loket masuk kawasan Air Terjun Sekumpul untuk membahas hal ini dengan pemerintah desa dan pihak kecamatan.

"Sebetulnya ini sesuatu yg memang tidak mengenakan, tapi tata kelolanya yang perlu diperbaiki. Jadi kita lakukan langkah penutupan," imbuh dia.

Selanjutnya, pihaknya akan merancang tata kelola wisata Air Terjun Sekumpul dengan merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved