Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Istri Syok Kepala Bayinya Terputus saat Persalinan, Tertinggal di Rahim, Suami Lemas: Anak Pertama

Istri syok melahirkan anak pertama tanpa kepala viral di media sosial. Ia tak menyangka bayi yang ia kandung 9 bulan itu meninggal tak wajar.

YouTube Kompas TV
Istri syok melahirkan anak pertama tanpa kepala viral di media sosial. Ia tak menyangka bayi yang ia kandung 9 bulan itu meninggal tak wajar. 

Begitupun dengan suaminya, HS yang merasa jengkel atas kejadian tersebut.

MS kini hanya bisa pasrah kehilangan calon bayi pertamanya untuk selama-lamanya karena diduga adanya malapraktik.

"Ini anak pertama saya. Di kira sehat aja pas lahir, rasanya senang. Eh ternyata malah begini,” pungkas dengan nada kecewa.

Sementara itu sebelumnya diketahui jika MS melakukan persalinan di rumah sakit milik pemerintah di Kota Banjarmasin pada 14 April 2024 pukul 04.00 Wita.

Saat itu bayi yang dikandung MS posisi kepalanya ada di atas (sungsang).

Diketahui sejak usia kehamilannya sudah mencapai tujuh bulan.

“Dari awal kehamilan, saya selalu memeriksakan kesehatan kehamilan ke dokter di Rumah Sakit Sultan Suriansyah. Sejak usia kehamilan di tujuh bulan, bayi dalam kandungan sudah sungsang. Dokter menjelaskan prosesi persalinan harus dilakukan melalui operasi,” kata MS di kediamannya, Jumat (26/4/2024), dilansir dari Banjarmasin.com, .

Di pekan ke-34 atau delapan bulan setengah usia kehamilannya, kantung ketuban MS pecah lebih dini dari orang normal pada umumnya.

“Pergilah kami ke Rumah Sakit Sultan Suriansyah. Ternyata penuh. Ya sudah, kami pun pergi ke Rumah Sakit Ulin,” ujarnya.

Sesampainya di IGD Rumah Sakit Ulin, MS yang hanya didampingi suaminya segera diberi tindakan oleh tenaga medis di sana. Pemeriksaan medis pun dilakukan di IGD tersebut.

Hingga diketahui posisi bayi dalam keadaan sungsang, sementara bukaan sebelum kehamilan sudah lengkap.

Tanpa ada konfirmasi ke MS maupun HS apakah harus dilakukan operasi atau tidak.

Beberapa tenaga medis, yang menurut suami-istri itu mengenakan baju biru dan terdapat tulisan dokter muda itu, langsung mengambil tindakan untuk melakukan proses persalinan secara normal.

“Jadi saat itu memang tak ada konfirmasi apakah di operasi atau tidak. Bahkan diminta tanda tangan untuk dilakukan penindakan pun tidak. Hanya saja mereka bilang, bayi ini kalau sudah keluar tidak menangis,” ungkap pasien yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat itu.

Penjelasan Polisi

Sampai saat ini lanjutnya, Sat Reskrim Polresta Banjarmasin membentuk tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Beberapa saksi katanya sudah dimintai keterangan, sembari kepolisian terus berjalan mengambil keterangan lain, baik dari pihak rumah sakit maupun dokter yang terlibat.

"Betul bahwa Polresta Banjarmasin sudah menerima laporan polisi dari keluarga korban terkait adanya dugaan tindak pidana malapraktik di salah satu rumah sakit di Banjarmasin,” ucap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian, Kamis (25/4/2024), dilansir dari Banjarmasin Post.

Diungkapkan, saat itu posisi bayi sungsang (kondisi ketika posisi kepala janin di dalam kandungan tetap berada di atas), namun demikian tetap dilakukan prosesi persalinan.

Hingga entah bagaimana, kepala bayi tersebut malah tertinggal di dalam perut ibunya.

"Bayinya meninggal dunia. Sementara sang ibu kini di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara," ungkap Thomas.

Perempuan 38 tahun itu trauma setelah mengalami insiden yang tak disangka-sangka ketika hendak melakukan prosesi persalinan di IGD rumah sakit milik pemerintah itu.

"Ini anak pertama saya. Di kira sehat aja pas lahir, rasanya senang. Eh ternyata malah begini,” pungkas dengan nada kecewa.

Beberapa saksi katanya sudah dimintai keterangan, sembari kepolisian terus berjalan mengambil keterangan lain, baik dari pihak rumah sakit maupun dokter yang terlibat.

"Saat dilaporkan, memang ada jeda sampai hari Senin. Karena pada saat itu korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan perawatan," tambah Thomas.

Respons dari RSUD Ulin

Dugaan malpraktik yang membuat kepala bayi terputus saat prosesi persalinan terjadi di RSUD Ulin Banjarmasin.

Hal tersebut diakui Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diauddin ketika dikonfirmasi Banjarmasin Post sesaat usai Satreskrim Polresta Banjarmasin mengungkap kasus tersebut, Kamis (25/4/2024) malam.

Namun, Diauddin belum bisa memberikan pernyataan lengkap.

Ia meminta agar menunggu proses pemeriksaan dari kepolisian.

“Asas praduga tak bersalah harus diutamakan, jangan sampai ada pemberitaan yang kesannya menghakimi,” ujarnya, Kamis (25/4/2024) malam kepada Bpost.

Diauddin mengakui sebelumnya sudah ada informasi terkait kejadian tersebut.

Tetapi, ia mengklaim saat itu keluarga (korban) sudah bisa menerima penjelasan dari pihak yang bertugas.

"Kita tahunya juga dari kepolisian. Info dari pihak yang jaga sewaktu kejadian, keluarga sudah bisa menerima penjelasan dari pihak yang bertugas. Tidak ini tiba-tiba saja muncul laporan,” tuturnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved