Berita Jatim
Tak Tamat SMP, Ini Kisah Warga Surabaya yang Bonsainya Laku Ratusan Juta, Serap Ilmu saat Beli Pot
kreatif kreator bonsai asal Sidoarjo sukses menyulap pohon liar menjadi bernilai. Bahkabn ada yang nilainya bisa tembus ratusan juta rupiah
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penampilannya sederhana. Namun di balik kesederhanaannya, pria tak tamat SMP ini berhasil menyulap pohon liar menjadi bernilai.
Bahkan dari sentuhan tangan kreatif kreator bonsai asal Surabaya ini, pohon liar sekelas serut, santigi, dan pohon liar lainnya bisa dikerdilkan dengan nilai bisa mencapai ratusan juta rupiah.
"Saya pernah melepas hasil tiga kreasi bonsai sekaligus dengan harga masing-masing Rp 85 juta. Tapi nilai rupiah itu akan mengikuti sesuai selera kolektor dan pecinta bonsai," ucap Johan Laks, kreator bonsai asli Kutisari Surabaya, Senin (29/4/2024).
Tapi sebenarnya nilai kepuasan itu pada keberhasilan merawat dan membentuk batang, daun, hingga akar yang terlihat punya karakter.
Semakin batang, ranting dan akarnya itu terlihat memenuhi unsur sehat dan berkarakter, bonsai semakin dihargai. Termasuk salah satunya daun sekecil mungkin.
Baca juga: Bonsai Seharga Ratusan Juta Meriahkan Pameran Berskala Nasional di Gresik
Baca juga: Dua Tahun Lesu Dihantam Pandemi, Kampung Bonsai di Wanar Lamongan Kini Banjir Pesanan
Memang dibutuhkan sikap telaten, sabar, teliti, dan sepenuh hati dalam mengembangkan bonsai. Johan yang memiliki nama lengkap Johan Laksyadi itu mengaku sudah bertahun-tahun menggeluti kreator bonsai.
Tidak hanya kreator, tapi kini dia juga menjadi petani, pembudi daya, dan pemilik Jun Bonsai Art.
Bahkan kini, Johan yang tak tamat SMP itu adalah pengisi sejumlah workshop terkait budidaya bonsai.
"Saya ingin migunani (memberi manfaat) bagi orang lain. Merawat bonsai itu filosofinya adalah merawat lingkungan. Jadi harus punya passion terhadap lingkungan," kata pria 48 tahun ini.
Baca juga: Mengulik Keistimewaan Bonsai dengan Harga yang Fantastis, Hobi Mahal Butuh Ketelatenan
Pelukis Kartu Lebaran
Johan saat ini tinggal di Tulangan, Sidoarjo. Di sinilah, Johan yang mengembangkan budidaya bonsai. Lahan dan budidaya ada di sini. Baru kemudian galery dan tempat penjualan ada di Keputih Tegal, Surabaya. Bapak beranak tiga ini pun kini kian mantan tekunk kreator bonsai.
Berbagai pohon yang ditemui di alam bisa dijadikan bonsai. Mulai santigi, serut, waru, randu, sianci, ulmus, sakura mikro, beringin, asem Jawa, sancang, dan berbagai pohon apa pun bisa dibonsai. Dikerdilkan dan bisa hidup segar di media pot.
Sentuhan kreatif Johan telah menjadikan pohon-pohon tersebut menjadi bernilai. Dia lebih tepat disebut seniman bonsai. Meski memang harus punya ilmu bertani dan merawat tanaman, namun menyulap pohon kerdil itu menjadi pohon baik, cantik, dan unik butuh kreativitas.
Jiwa kreatif ini yang semakin yakin Johan bisa berbuat maksimal untuk menekuni bonsai. Apalagi menjadi pembudidaya dan kreator bonsai itu bukan dijalani dari lingkungan awal.
Baca juga: Ratusan Bonsai dengan Bentuk Beragam dari Berbagai Daerah Hiasi Pasar PON Trenggalek
Setelah berkeluarga, Johan mantab menekuni bonsai. Kebetulan kerap melihat pameran bonsai dan ingin menjadi pelaku kreator bonsai.
Johan melihat bahwa daya kreativitas yang dia miliki yakin bisa menjadikan dirinya mengembangkan model dan bentuk bonsai.
Johan sebenarnya adalah sosok seniman. Usia SMP sudah pinter nyanyi. Bahkan dia kerap jadi vokalis untuk mengisi band di cafe-cafe dan hotel Surabaya di zamannya.
Jiwa seni dan kreativitas itu bahkan tidak berhenti pada seni musik. Rupanya bakat melukis malah mendominasi. Biasanya melukis seusai pesanan. Dan Johan menemukan "manfaat" menjadi seniman pada saat Lebaran. Pada era 1990 an, kartu lebaran karya goresan Johan laku keras.
Kemudian dia merambah hingga ke seni relief. Banyak interior bangunan dan rumah menjadikan relief karyanya menjadi pilihan. Namun semua belum berjodoh. Hingga pria yang membeli rumah di Porong dan terkena lumpur Lapindo itu banting setir menjadi pembudi daya dan kreator bonsai.
Baca juga: Gelar Event Bonsai Indoor Pertama, PPBI Ingin Surabaya Bisa Jadi Barometer Eksportir
Johan melihat bahwa banyak potensi warga Surabaya yang kreatif. Jelas untuk petani tidak mampu karena budidaya bonsai dibutuhkan lahan.
Johan yang terkena dampak lumpur Lapindo akhirnya bisa beli lahan dan rumah di Tulangan Sidoarjo hingga sekarang.
Semula, Johan mencuri pengembangan ilmu bonsai di kios-kios, galeri, dan perajin bonsai.
Johan kerap berlama-lama untuk sekadar beli pot dan tidak pulang-pulang.
Rupanya dia mendengarkan setiap pembicaraan para komunitas, kolektor, dan pecinta bonsai di galery-galery bonsai.
Salah satu yang dia catat adalah mengenal pohon bonsai yang bisa untuk kontes atau pemeran. Sebab banyak pecinta dan kolektor bonsai adalah bukan orang sembarangan. Biasanya akan mengeluarkan uang berapa pun untuk membeli bonsai yang dia senang
Baca juga: Intip Bonsai Senilai Rp 1,5 Miliar yang Jadi Juara, Pemilik Bisa Beli Mobil dengan Bertanam Bonsai
Biasanya pecinta bonsai itu sudah paham. Tapi salah satu indikasinya adalah mendapat penghargaan dalam pameran nasional dan sejenisnya.
Ini ditandai dengan beberapa apresiasi berupa bendera wayang dan bendera penghargaan dalam sebuah pameran.
Saat menjaga koleksinya di Pameran Bonsai di Grand City Surabaya, Johan tampak melayani pengunjung yang sekadar ingin tahu budidaya bonsai. Dia membagi informasi dengan tulus.
"Kuncinya kalau mau mendapat hasil, kenali potensi diri semaksimal mungkin dan kembangkan. Lakukan dengan serius dan totalitas, hasil akan mengikuti," kata Johan.
Baca juga: Cabut Tanaman Bonsai dari Pot, Pria di Probolinggo Jadi Sasaran Amukan Warga
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.