Serunya Konjen Jepang di Surabaya Belajar Menulis Aksara Jawa Pakai Blangkon dan Kimono

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kolaborasi penuh arti ditunjukkan Jepang dan Indonesia di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Keduanya menyatu dalam satu kegiatan. Ada kelas aksara Jawa di Museum Pendidikan Surabaya yang diinisiasi Puri Aksara Rajapatni, dan didukung DPRD Kota Surabaya.

Bekerja sama dengan Konjen Jepang di Surabaya, mereka rutin membuka kelas menulis aksara Jawa ala Jepang.

Cara menulisnya tidak dengan pulpen atau alat tulis pada umumnya. Tapi dengan pena ala Jepang dengan mencelupkan dalam tinta dan dituangkan dalam deretan tulisan.

Tidak hanya itu, dalam kelas juga dikenalkan kaligrafi Jepang, yakni shodo. Yang menarik, Konjen Jepang juga menghadirkan langsung jagonya kaligrafi Jepang, Yoko Terakawa dan Kota Nakagome.

Keduanya mengenalkan aksara Jepang dan menulis indah.

Sementara keluarga Wakil Konjen Jepang di Surabaya, Ishii Yutaka juga ikut dalam aksi kolaborasi aksara dua negara itu. Yang paling seru adalah saat menyandingkan aksara Hanacaraka dan aksara Jepang dalam satu tulisan.

Caranya, peserta dari Jepang menulis Hanacaraka, dan peserta dari Surabaya menulis aksara Kanji.

Hasilnya dituangkan dalam satu kertas untuk dilihat bersama.

Baca juga: Dewan Inisiasi Sanding Budaya Global Jepang-Jawa di Surabaya, AH Thony: Saling Menguatkan

Merekapun sepakat menulis kata Jepang dalam aksara Hanacaraka dan menulis Jawa dalam aksara Jepang.

Kolaborasi menulis aksara Jawa ala Jepang ini semakin menarik perhatian dengan hadirnya peserta Sinau Aksara Jawa asal Amerika, John Pierce. yang juga mengajak anaknya.

Hadir dalam acara antarbangsa ini, Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony.

Konjen Jepang yang bertugas di Surabaya adalah representasi negara Jepang. Sedangkan Pimpinan DPRD atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Inilah kolaborasi harmoni untuk mengenal lebih dekat budaya masing-masing. Perekat budaya lewat aksara Jawa dan Jepang. Orang Jepang pakai kimono menulis Hanacaraka, yang Surabaya pakai blangkon menulis aksara Jepang," ujar AH Thony, Senin (6/5/2024).