Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

4 Faktor Penyebab Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana, Tersangka Tak Cuma Sopir, ‘Pendalaman’

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat mengungkap 4 penyebab kecelakaan maut bus yang ditumpangi siswa-siswa SMK Lingga Kencana.

Editor: Olga Mardianita
TribunJabar.id
Kini terkuak 4 penyebab kecelakaan maut bus SMK Lingga Kencana yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024). 

"Empat orang meninggal dunia di TKP, tergencet," ujarnya.

Kecelakaan maut bus rombongan SMK Depok di Subang.
Kecelakaan maut bus rombongan SMK Depok di Subang. (Warta Kota)

6. Sopir Bus Selamat

Sementara yang mengalami luka berat maupun luka ringan semuanya dilarikan ke RSUD Ciereng Subang.

Sebanyak 23 orang korban yang dirawat di Puskesmas Palasari, Subang.

Dari 23 orang tersebut, tiga di antaranya warga Dago, Kota Bandung.

Mereka adalah Yanti, 42 tahun, Ajka dan Arif yang masing-masing berusia 8 dan 6 tahun.

Kemudian, untuk kondisi sopir diketahui selamat tetapi mengalami luka berat.

"Untuk sopir bus mengalami luka berat dan sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat," kata Kadishub Subang Asep Setia Permana dikutip dari TribunJabar.

Terdapat 23 korban kecelakaan bus maut ini yang ditangani Puskesmas Palasari, Subang, Jawa Barat.

Mereka yakni Moh Edi Gunawan 18 tahun, Depok; Haikal 18 tahun, Depok; Muhamad Amiludin 19 tahun, Depok; Moh Dwi Prasetio 18 tahun, Depok; dan Sapitri 18 tahun, Depok.

Lalu, Saeful Fahri 17 tahun, Depok; Arinopa 18 tahun, Depok; Ega Rahmadani 18t tahun, Depok; Nilam 30 tahun Cipunagara; Kurdiman 30 tahun, Cipunagara; Abdul Hamid 17 tahun, Depok; dan Pipi 18 tahun, Depok.

Kemudian Moh Rapi 19 tahun, Depok; Dikri Mujaki 17 tahun, Depok; Johan 17 tahun, Depok; Adawiah 45 tahun, Bojong Gede; H Ade 56 tahun, Lembang; Yanti 42 tahun, Dago; Ajka 8 tahun, Dago; Arif 6 tahun, Dago; dan Zulfikar 19 tahun, Depok; Nindi 19 tahun, Rujuk Ciereng Depok; dan Julian 17 tahun, Rujuk Ciereng Depok.

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Beruntun Libatkan Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas, Truk dan Elf Adu Banteng

7. Tiga Rumah Sakit Siap Tangani Korban

Sebanyak tiga rumah sakit di Subang, Jawa Barat siap menangani korban kecelakaan bus terguling yang terjadi di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024).

Ketiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, RS Perkebunan, dan RS Hamori.

“Kami siap untuk bekerja sama dan membantu para korban. Mudah-mudahan tidak banyak yang meninggal atau luka berat. Kami siap kalau ada terjadi sesuatu karena kita sudah koordinasi tiga rumah sakit di Subang untuk menangani itu,”’ kata Direktur RSUD Subang Ahmad Nasuhi, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

“Kebetulan juga situasi di IGD kami lagi crowded, banyak pasien juga, termasuk mungkin juga dua rumah sakit yang lain.”

8. Bus Tak Berizin dan Uji Berkala Kedaluwarsa

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melansir bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di Subang adalah tak berizin dan status uji layak bus itu telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.

Saat ini, Ditjen Hubdat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi kecelakaan bus tersebut.

Di sisi lain, keluarga korban dan kerabat siswa-siswi SMK Lingga Kencana, Depok, berdatangan di lokasi sekolah untuk mencari kabar usai bus yang ditumpangi para siswa sekolah tersebut terbalik di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Menurut laporan jurnalis Kompas TV Hidayatul Mulyadi di SMK Lingga Kencana Depok, para kerabat korban mendapatkan informasi yang sangat terbatas karena di lokasi sekolah sendiri hanya ada penjaga. 

Keluarga, para orang tua dilaporkan panik dan kebingungan dalam mencari informasi tentang keadaan anak mereka.

Pasalnya, informasi yang tersedia masih terbatas.

Banyak para orang tua yang mencari informasi melalui siaran televisi. 

Abdul Somad, salah seorang orang tua murid, mengaku masih menunggu informasi tentang keberadaan anaknya yang bernama Meta.

Ia menuturkan sempat berkomunikasi dengan anaknya pada sore hari. 

"Komunikasi terakhir (dengan anak saya), saya WA, Meta ada di mana? 'Saya masih di Lembang, Pak, mau pulang.' Itu kira-kira jam 5-an (sore)," tuturnya pada jurnalis Kompas TV Hidayatul Mulyadi.

"Sampai sekarang belum ada (kabar lagi)," imbuhnya.

----

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved