Viral Pencurian Motor Mahasiswa Unesa Surabaya hingga Curhatan Pengusaha Kue Didatangi Orang Jahat

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aksi dua pencuri motor di teras depan pagar kos kawasan Jalan Ketintang Madya, Surabaya, Senin (13/5/2024) sekitar pukul 22.06 WIB, terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.

Informasinya, motor Honda Beat bernopol W-4469-NM yang hilang dicuri komplotan bandit itu, milik seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang berkunjung ke kos temannya. 

Menurut karyawan laundri, Amalia mengatakan, dirinya sempat memperoleh kabar bahwa ada kejadian pencurian motor beberapa hari lalu. 

Dia mengatakan, korbannya merupakan penghuni kos tersebut.

Kejadian aksi pencurian motor itu, berlangsung pada malam hari. 

"Katanya orang-orang kemarin kejadiannya. Iya, motor penghuni kos," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Jumat (17/5/2024). 

Sementara itu, teman korban, AIO menceritakan, pelaku mencuri motor yang sedang diparkir di depan pagar kos.

Sebelum itu, ia sempat membeli makanan dari minimarket penyedia makanan cepat saji, dan baru kembali sekitar pukul 21.00 WIB. 

Lalu, ia sengaja memarkirkan motor di depan pagar, karena masih akan bepergian keluar. 

Selama ini, area sekitar rumahnya terbilang aman. 

Baca juga: Pilu Karyawan Asal Jombang, Motor Hilang bak Ditelan Bumi, Padahal Beli dari Hasil Menabung Lama

Apalagi kos tersebut kerap menjadi basecamp untuk nongkrong bersama temannya. 

Kemudian, saat korban akan bepergian kembali keluar kos, ternyata motor berbodi warna pink tersebut telah hilang. 

"Nah saya rencana jam 22.00 WIB mau keluar lagi menggunakan motor itu, tapi pas saya keluar sudah tidak ada," ujar teman korban AIO saat dihubungi awak media. 

Saat memeriksa rekaman CCTV, ternyata motor tersebut dicuri oleh dua orang pelaku.

Mereka beraksi memanfaatkan situasi sepi di jalanan depan kos. 

Bahkan, lanjut AIO, pelaku sempat pergi dan kembali ke lokasi motornya terparkir sebelum menjalankan aksi pencurian tersebut, sekitar pukul 22.06 WIB. 

"Dia melihat motornya terus sambil dipegang-pegang. Lalu habis itu pergi, dan malingnya kembali lagi ke rumah untuk beraksi pukul 22.06 WIB dalam 30 detik motornya hilang," katanya. 

AIO berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan motor milik temannya dapat segera kembali. 

Apalagi, motor tersebut selalu dipakai untuk berangkat dan pulang berkuliah oleh temannya dari rumah Sidoarjo menuju ke Surabaya, lokasi kampus. 

"Harapan saya agar motornya bisa cepat ditemukan, karena motor tersebut satu-satunya motor teman saya yang digunakan untuk kuliah di Unesa sehari-hari pulang pergi dari Sidoarjo-Surabaya," pungkasnya. 

Di lain sisi, pemilik toko kue kukus di dekat lokasi kejadian, Tyo mengatakan, dirinya sempat memperoleh kabar dari pemilik kos bahwa sempat terjadi aksi pencurian motor. 

Korbannya merupakan teman dari anak pemilik kos. Dan lokasi kos tersebut kerap dijadikan tempat nongkrong. 

"Kemarin bapak yang punya kos ke sini, bilang mau nitip motor bentar, karena sempat ada pencurian," katanya saat ditemui TribunJatim.com.

Namun, ia tidak mengetahui detail sosok nama dari korban. Dan juga detail kronologi kejadiannya. 

"Wah gak tahu namanya. Katanya sempat terekam CCTV. Pelaku jalan dari seberang jalan, dan mencuri motor. Iya mungkin 2 pelaku," jelasnya. 

Mengenai kejadian kriminalitas di sekitar lokasi tersebut, Tyo malah mengungkapkan, toko kuenya kerap menjadi sasaran para pelaku kejahatan, kurun waktu empat tahun terakhir. 

Mulai dari gendam, penipuan pesanan via telepon, hingga penelepon misterius minta pulsa wifi. Jika ditotal nilai kerugiannya, mencapai sekitar Rp 3-4 juta. 

Kasus pertama. Penelepon misterius minta pulsa.

Pengalaman tersebut malah menimpa ibu dari Tyo.

Pada saat itu, ibunya yang sedang menjaga toko, mendadak ditelepon orang misterius yang meminta pulsa. 

Mungkin saking paniknya, sang ibu lantas mengirimkan pulsa sebanyak Rp 600 ribu kepada si pelaku. 

"4 tahun lalu pernah kejadian. Pertama, telepon minta pulsa, korbannya ibu saya. Pelaku minta dikirimi pulsa Rp 600 ribu," jelasnya. 

Kasus kedua. Pelaku gendam berlagak menjadi pembeli. 

Kejadian ini, dialami oleh salah seorang karyawan tokonya. Pada saat itu, toko kedatangan seorang pria berlagak menjadi pembeli. 

Namun, pria tersebut beralasan terdesak buang air kecil dengan menumpang ke toilet dalam toko. 

Entah, bagaimana kelanjutannya, si karyawan toko mendadak tersadar dan kondisi linglungnya. 

Dan tak lama kemudian dikagetkan dengan uang hasil pembelian toko di mesin kasir sebanyak Rp 1,8 juta raib. 

"Pelaku berlagak numpang ke toilet. Sempat minta pesanan kue. Pelaku kayaknya gendam karyawan saya hingga gak sadar. Dan uang Rp 1,8 juta di mesin kasir dicuri," ungkapnya.

Kasus ketiga. Penipuan pesanan kue dan meminta dibayarkan tagihan internet wifi.

Kejadian ini, dialami sendiri oleh Tyo.

Pada suatu hari, ia ditelepon oleh seorang misterius yang meminta dikirimkan puluhan paket kue ke lokasi di Gayungan, Surabaya. 

Tak cuma itu. Si penelepon juga berlagak meminta bantuan kepada Tyo agar dibayarkan juga tagihan jaringan internet wifi. 

Ternyata, saat pesanan kue itu diantar ke lokasi tersebut, pihak pemilik lokasi mengaku tidak tahu menahu mengenai pemesanan kue tersebut. 

"Pelaku pesan kue banyak untuk dikirim ke Polsek Gayungan. Dan pelaku minta dibayarkan juga tagihan pulsa wifi Rp 300 ribu," pungkasnya. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Ipda Robhen Sutono membenarkan adanya laporan kepolisian tersebut. 

Pihaknya kini masih melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku, yang diperkirakan dilakukan lebih dari satu orang. 

"Benar ada laporan. Mohon waktu, masih penyelidikan," ujar Ipda Robhen Sutono saat dihubungi TribunJatim.com.