Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perjuangan Sopir Lansia Tidur di Angkot Tak Mampu Sewa Kontrakan, Pendapatan Menurun Drastis di 2024

Pekerjaan sebagai sopir angkot kini tak bisa menjamin kehidupan Amsori di Jakarta. 

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/SHINTA DWI AYU - KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
Beratnya hidup sopir angkot Amsori di Jakarta 

Pasalnya ia tidur di bawah pohon cuma beralaskan kayu dan beratapkan karung.

Ia pun makan mengandalkan belas kasihan dari warga.

Diketahui, lansia tersebut tinggal di bawah pohon di daerah Jalinsum Palembang-Kayuagung wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Lansia tersebut tidur hanya beralaskan tumpukan kayu.

Kondisi pria tua yang tinggal di bawah pohon tersebut sangat memprihatinkan.

Untuk melindungi diri dari hujan dan terik matahari, lansia bernama Mael Alim tersebut membuat sebuah atap darurat terbuat dari karung.

Saat dibincangi Sripoku.com, Mbah Mael mengaku berasal dari Malang, Jawa Timur.

Ia mengaku telah lama menetap di Sungai Lilin, Musi Banyuasin.

Entah bagaimana ceritanya, pria berusia 75 tahun tersebut bisa sampai ke Indralaya dan tinggal di tempat yang kondisi sangat memprihatinkan tersebut.

"Cuma (hidup) sendirian. Istri dulu pernah ada, anak tidak punya," kata Mbah Mael, Minggu (26/5/2024).

Pria yang tampak ramah ini mengaku lupa sudah berapa lama tinggal di Indralaya.

Namun Mbah Mael mengaku sempat menjadi petani di Sungai Lilin, sebelum memutuskan ke Indralaya.

"Lupa ya. Sudah bertahun-tahun (tinggal di Indralaya)," ujarnya.

Kondisi pria tua sebatang kara yang tinggal di bawah pohon dekat Jalinsum Palembang-Kayuagung di Indralaya, Minggu (26/5/2024).
Kondisi pria tua sebatang kara yang tinggal di bawah pohon dekat Jalinsum Palembang-Kayuagung di Indralaya, Minggu (26/5/2024). (TribunSumsel.com/Agung Dwipayana)

Di dekat Mbah Mael, tampak berserakan plastik wadah nasi dan botol air mineral.

Untuk makan sehari-hari, Mbah Mael mengandalkan pemberian warga yang kebetulan melintas.

Setiap hari, ada saja warga yang memberikan makanan dan minuman kepada Mbah Mael.

Pria sebatang kara ini bukannya tak mau bekerja dan hanya berpangku tangan.

Kondisi fisik yang sangat lemah menghambatnya untuk mencari nafkah.

Kakinya pun terasa sakit sehingga tak bisa bergerak leluasa.

"Ya tinggal di sini saja, tidak bisa ke mana-mana," ujar Mbah Mael sambil menebar senyum.

Dirinya berharap ada uluran tangan dari pemerintah maupun orang yang peduli dengan kondisinya tersebut.

"Semoga bisa makan terus. Ada yang bantu, itu saja," kata Mbah Mael.

Saat dikonfirmasi, Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir berjanji akan menindaklanjuti laporan warga terkait kondisi Mael Alim.

"Baik, akan kami tindak lanjuti. Bapak ini (Mbah Mael) ini pernah kami serahkan ke Panti Sosial tapi beliau minggat." 

"Secepatnya kami urus," kata Kepala Dinsos Ogan Ilir, Heriyanto, saat dihubungi terpisah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved