Berita Malang
Pj Wali Kota Batu Tangani Kasus Bocah Tewas Dikeroyok Teman Imbas Tolak Print Tugas, Ibu: Tak Kuat
Pj Wali Kota Batu akhirnya turun tangani kasus bocah tewas dikeroyok 5 orang temannya hanya karena menolak print tugas dari sekolah.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus perundungan seorang bocah di Malang Jawa Timur menjadi perhatian banyak pihak.
Kasus ini berakhir ditangani dan ditanggapi langsung oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai merasa prihatin dengan adanya kejadian tersebut.
Dia berharap, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.
"Jadi saya sudah mengingatkan, saya bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan, agar mengingatkan lagi jam-jam di luar sekolah agar ada pemantauan yang dilakukan baik oleh sekolah maupun orang tua," katanya.
Dia juga berharap, para orangtua memiliki peran dalam menjaga dan juga mengawasi anak-anaknya di luar jam sekolah.
"Karena saya mendengar tadi laporan bahwa kejadian ini di luar jam sekolah sebelum mereka pulang sekolah dan dengan alasan kerja kelompok yang tentunya kerja kelompok itu perlu diawasi yang dilakukan di mana tempatnya, di mana," katanya.
Sedangkan bagi para pelaku, Aries menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Karena polisi saya sudah mendengar langkah-langkah pengamanan sementara bagi anak-anak yang ikut dalam perundungan tersebut," katanya.
Baca juga: Nasib Bocah SD Korban Bully Tewas Dibakar Teman Sekolah saat Pelajaran, Sempat Alami Gizi Buruk
RKW meninggal pada Rabu (29/5/2024) setelah dikeroyok oleh lima orang temannya.
Dari hasil CT scan, RKW mengalami pendarahan di otak, diduga akibat pengeroyokan itu.
RKW memiliki saudara kembar berinisial RKWA yang sama-sama masih duduk di bangku SMP di Kota Batu.
Menurut nenek korban, Tuti, cucunya adalah sosok pendiam dan jarang keluar rumah.
Ia menambahkan RKW memiliki hobi memancing bersama sang ayah.

"Saya suka bilang ke anaknya (korban), main-main sana sama temannya," katanya.
Tuti juga mengatakan, pelaku berinisial A pernah memukul korban sewaktu semester awal saat masuk SMP.
Padahal, antara korban dan pelaku tinggal berdekatan atau satu kampung.
"Anaknya memang nakal, teman-temannya tidak suka sama dia (pelaku)," katanya.
Sementara itu adik kembar korban, RKWA bercerita kejadian berawal saat temannya yang berinisial A meminta korban untuk mencetak tugas sekolah pada Selasa (28/5/2024) malam.
Korban menolak karena kondisi sudah petang, namun pelaku tetap bersikeras meminta malam itu juga.
"Temannya (pelaku A) tetap tidak mau, terus berkata kasar dan menantang berkelahi dengan kakak saya, tapi kakak saya menolak," kata RKWA, Jumat (31/5/2024).
Pelaku yang merasa tidak terima mengajak korban untuk berkelahi.
Lalu pada Rabu (29/5/2024), korban sempat masuk sekolah untuk mengikuti ujian.
Baca juga: Kesaksian Kembaran Siswa SMP Tewas Gegara Perundungan di Kota Batu, Sempat Divideo Teman Pelaku
Sepulang sekolah, korban minta diantarkan ibunya untuk belajar kelompok.
Lalu pelaku mengajak korban ke sekitar vila yang berada di Kelurahan Songgokerto.
Di sana, korban dikeroyok.
"Tapi entah bagaimana, kakak saya bertemu bersama temannya itu, terus dikeroyok, pulang-pulang dia cerita dipukuli," katanya.
Kemudian, korban diturunkan di dekat Pom Bensin di sekitar wilayah Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu.
Korban lalu berjalan kaki menuju rumahnya sekitar 2,5 kilometer.
Saat itu korban mengaku dikeroyok oleh dua orang dari lima orang yang ada di lokasi yang berinsial A dan L.
Sementara satu orang lainnya merekam pengeroyokan tersebut dan dua orang lainnya yang salah satunya berinsial K hanya diam melihat korban dianiaya.
"Yang mengeroyok dua orang tapi total enam orang (terhitung dengan korban) yang ada di sana, lainnya cuman menemani saja," katanya.

Lalu pada Jumat (31/5/2024) pagi, korban merintih kesakitan di bagian kepala, dada, dan belakang punggung setelah bangun tidur.
Korban lalu melapor ke ibunya, dan sekitar pukul 06.30 WIB dibawa periksa ke Rumah Sakit Hasta Brata Bhayangkara, Kota Batu.
"Jam 11.00 (WIB), kakak saya terasa lemas, dingin dan tidak lama sudah tidak ada (meninggal)," katanya.
Kepolisian Resor Kota Batu, Jawa Timur, mengamankan lima anak dalam kasus pengeroyokan terhadap siswa SMP Negeri berinisial RKW (12).
Polisi saat ini masih meminta keterangan dari lima anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu.
Baca juga: Nasib Korban Perundungan di Kota Malang, Kadispendik Sebut Pelaku Tak Akan Dikeluarkan dari Sekolah
"Proses masih berjalan, korban juga saat ini masih dilaksanakan otopsi untuk mengetahui terkait penyebab kematiannya," kata Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, Jumat (31/5/2024).
Polisi masih belum mempelajari terkait adanya video pengeroyokan yang viral dan beredar di media sosial dari kasus tersebut. Pihaknya masih fokus terhadap jalannya otopsi dan penyelidikan terhadap lima ABH tersebut.
"Untuk video, kami masih belum mempelajari, karena hanya sepintas, dan kami fokus kepada penanganan korban dan mengamankan anak-anak berhadapan dengan hukum," katanya.
Polisi juga masih meminta keterangan dua orang tetangga.
Baca juga: Sosok dan Karier Vincent Rompies yang Anaknya Diduga Terlibat Perundungan, Mantan Penyiar Radio
Sementara itu, ibu korban menceritakan dengan pilu detik-detik sebelum anaknya menghembuskan nafas terakhir.
Sebelum meninggal dunia, RKW sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu, usai mengeluh pusing dan muntah pada sang ibu, Nurul Noviana, Jumat (31/5/2024).
Ibu korban, Nurul Noviana mengatakan, saat kejadian pengeroyokan, anaknya tak berani jujur karena mendapat ancaman dari pelaku akan dipukuli lagi jika mengadukan kejadian tersebut pada orangtuanya.
“Kalau tepatnya saat anak saya dipukul saya tidak tahu, karena saya kerja. Kata adiknya (saudara kembarnya RKW, red) hari Rabu dipukuli, tapi anak saya tidak bilang ke saya. Saya baru tahu hari Jumat pagi bangun tidur itu ngeluh sakit kepalanya,” kata Nurul Noviana, Minggu (2/6/2024).
Kepada sang ibu, RKW mengeluh kesakitan dan menuturkan jika dirinya sudah tak kuat lagi menahan sakit.
“Dia nangis, bilang kalau kepalanya pusing dan sudah tidak kuat. Saya pikir itu sakit biasa, karena kalau dia sakit juga seperti itu,” ujarnya.
Kemudian Nurul memberikan obat pada RKW agar pusing yang dialami anaknya sembuh.
Setelah minum obat, RKW baru mengaku jika ia sakit kepala karena dipukul pelaku.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok, Nenek Korban Singgung Pemukulan Pelaku
“Saya kasih obat, habis minum obat dia ngaku kalau kepalanya habis dipukul temannya. Dia tidak berani bilang sama saya sebelumnya karena diancam. Habis itu dia muntah terus, langsung saya bawa ke rumah sakit," ujar Nurul.
"Sampai rumah sakit, pihak rumah sakit bilang kalau anak saya sudah kritis,” tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan awal ketika tiba di rumah sakit, RKW mengalami pendarahan otak dan harus menjalani operasi.
Sayangnya sebelum dioperasi, nyawa RKW tak tertolong.
Selain itu, Nurul mengatakan, dari penuturan anaknya, pengeroyokan dilakukan karena persoalan tugas kelompok.
“Kalau kata anak saya, dipukuli karena kerja kelompok. Ada tugas kelompok buat keripik pare itu. Sehari sebelum dipukuli itu, sama anak saya si pelaku ini disuruh ngeprint kayak cara membuatnya, tidak mau. Dia marah-marah," ujar Nurul.
Dia menambahkan, saudara kembar korban bercerita bahwa pelaku menendang korban.
"Adiknya dulu pernah laporan ke saya kalau pelaku ini pernah nendang kakaknya. Persoalannya apa gak tahu. Makanya saya larang jangan berteman dengan pelaku,” pungkas Nurul. (Dya Ayu/TribunJatim.com)
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai
Kepala Dinas Pendidikan Jatim
kasus perundungan
Kepolisian Resor Kota Batu
Kelurahan Songgokerto
berita viral lokal
ViralLokal
TribunJatim.com
Tribun Jatim
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.