Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Telepon Ibu karena Tak Dijemput Pulang Sekolah, Pelajar SMP di Surabaya Malah Dijambret

Telepon ibu karena tak dijemput pulang sekolah, pelajar SMP di Surabaya malah dijambret, teriakan histeris hebohkan warga.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Hanif (65) menceritakan kasus penjambretan ponsel pelajar SMP di Jalan Bulak Cumpat Utara Gang 3, Bulak, Surabaya, Sabtu (8/6/2024).  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Video CCTV yang merekam momen dua orang naik motor menjambret ponsel bocah perempuan pelajar SMP di Jalan Bulak Cumpat Utara Gang 3, RT 04/RW 02, Bulak, Surabaya, Kamis (6/6/2024) siang, viral di media sosial.

Berdasarkan video berdurasi enam detik yang diterima TribunJatim.com, pelaku berjumlah dua orang berboncengan mengendarai motor matic warna merah dan putih, diduga bermerek Honda Beat. 

Pelaku yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi tampak mengenakan kaus oblong warna abu-abu, bercelana pendek, dan bersandal selop warna hitam. 

Kemudian, pelaku lainnya yang dibonceng tampak mengenakan kaus oblong bermotif garis-garis horizontal, bercelana pendek warna putih, dan bersandal selop warna hitam. 

Ternyata joki motor sarana aksi itu, juga bertindak sebagai eksekutor penjambretan ponsel. 

Semula motor yang dikendarai berboncengan oleh dua orang bandit itu berjalan perlahan menyusuri gang permukiman. 

Saat mendekati korban yang sedang menempelkan layar ponselnya di telinga sisi kiri, para pelaku lantas mulai menjalankan aksinya. 

Si joki motor lantas menjulurkan tangan kirinya lalu meraih ponsel berwarna hitam yang sedang digunakan menelepon. 

Setelah memperoleh ponsel korban, kedua bandit itu langsung kabur menggeber kencang motornya. 

Warga setempat, Hanif (65) mengatakan, aksi penjambretan yang dialami oleh korban terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. 

Baca juga: Maling Tewas di Pasar Keputran Surabaya, Dipukul Balok Warga saat Jambret Hape Pedagang Sayur

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, korban merupakan pelajar SMP negeri yang berlokasi di Jalan Kalilom Lor Indah, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya.

Saat kejadian, korban sedang memakai pakaian seragam pramuka, berkerudung, mengenakan rok panjang, dan bertas ransel hitam. 

Namun, ia tidak mengetahui pasti identitas korban, termasuk jenis merek ponsel yang diambil oleh para pelaku penjambret tersebut. 

"Tanggal 6 Juni 2024. Saya gak tahu namanya, tapi yang dijambret anak SMPN 60 Surabaya. Dia pulang sekolah jam 1 siang," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Sabtu (8/6/2024). 

Insiden penjambretan yang dialami oleh korban, terjadi saat sedang berjalan seorang diri menyusuri gang permukiman, setelah pulang dari sekolah.

Saat itu, lanjut Hanif, korban sedang mengoperasikan ponselnya untuk menelepon ibunya yang kebetulan, pada hari itu, tidak menjemput korban sepulang sekolah. 

Belum juga rampung menelepon, ponsel korban langsung diambil oleh pengendara motor misterius. 

"Anak ini tidak dijemput mamanya untuk pulang sekolah. Nah dia telepon mamanya, kok gak dijemput, pakai ponsel itu, sendirian dia jalan, pakai tangan kiri. Ternyata langsung dijambret," katanya. 

Korban sempat menangis hingga berteriak-teriak, seraya berlarian mengejar para pelaku yang menggeber kencang motornya. 

Kegaduhan tersebut lantas membuat warga yang bermukim di sepanjang gang tersebut keluar. 

Hanif menambahkan, korban yang terus menerus menangis, panik dan ketakutan, ditenangkan oleh warga. 

Lalu diantar pulang oleh salah seorang warga berinisial EA menggunakan motor, ke rumah korban di kawasan Jalan Bogangin Makam. 

"Warga juga keluar karena mendengar suara motor kencang banget, ternyata motornya pelaku yang kabur. Dan ditambah ada anak sekolah nangis," terangnya. 

Mengenai sosok para pelaku, menurut Hanif, para pelaku diperkirakan masih berusia belia atau kisaran belasan tahun. 

Pelaku yang dibonceng, tampak lebih muda ketimbang si pelaku yang memboncengnya. 

Wajah dan nopol motor korban sempat terekam jelas kamera CCTV di gang permukiman tersebut.

Ia berharap, pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelakunya. 

"Pelaku di belakang masih anak-anak, kalau gak SMP. Pelaku yang depan agak besar, mungkin masih SMA," pungkas kakek empat orang cucu itu. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kenjeran Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu M Fauzi mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan adanya laporan kejadian kriminalitas tersebut. 

Namun, pihaknya masih mengirimkan beberapa orang anggotanya ke lokasi kejadian, untuk memastikan adanya kejadian tersebut. 

"Saya cek dulu ya," ujar Iptu M Fauzi saat dihubungi TribunJatim.com.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved