Ibadah Haji 2024
Tips Nabung untuk Pergi Haji secara Efisien, Wajib Perhatikan Antrean hingga Pertimbangkan Investasi
Tips menabung untuk pergi haji secara efisien menurut ekonom Unair, wajib perhatikan antrean hingga pertimbangkan investasi.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menunaikan ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial.
Namun, biaya untuk menunaikan ibadah haji tidaklah kecil, meliputi transportasi, akomodasi, serta kebutuhan selama di Tanah Suci.
Oleh karena itu, banyak calon jemaah haji harus mempersiapkan dana yang cukup besar dalam jangka waktu yang panjang.
Dosen Pengajar Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Dr Imron Mawardi SP MSi menyampaikan beberapa pertimbangan penting dalam menabung untuk haji.
Menurutnya, yang pertama harus diperhatikan adalah mengetahui berapa lama waktu antrean saat ini.
"Di Jawa Timur, jika mendaftar sekarang, perjalanan haji kemungkinan baru bisa dilakukan 32 tahun kemudian. Meski terlihat lama, calon jemaah berusia 50 tahun ke atas tidak perlu khawatir karena pemerintah memprioritaskan lansia,” jelasnya, Selasa (11/6/2024).
Dalam mempersiapkan tabungan haji, Imron menjelaskan, calon jemaah perlu menghitung biaya yang harus ditanggung, yang saat ini sekitar Rp 56 juta dari BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji).
Total biayanya mencapai sekitar Rp 96 juta.
"Calon jemaah harus membayar 60 persen dari biaya tersebut, yaitu sekitar Rp 56 juta. Ketika mendaftar, dibutuhkan biaya awal Rp 25 juta, sehingga untuk berangkat haji diperlukan tambahan sekitar Rp 31 juta," katanya.
Baca juga: Bus Sholawat Berhenti Beroperasi sampai 20 Juni 2024, Jemaah Difokuskan Persiapan Puncak Haji
Menabung untuk haji dimulai dengan merencanakan kapan bisa mengumpulkan uang Rp 25 juta untuk pendaftaran.
Jika targetnya adalah tiga tahun, maka harus dihitung berapa yang perlu ditabung setiap bulan untuk mencapai Rp 25 juta dalam tiga tahun.
"Hal ini memerlukan pengaturan konsumsi dan pendapatan. Jika pendapatan bulanan adalah Rp 5 juta dan ingin menabung Rp 800 ribu per bulan, maka perlu anggaran konsumsi yang dibatasi," jelas Imron.
Ia menambahkan, untuk mengelola keuangan sehari-hari agar bisa menabung tanpa mengorbankan kebutuhan harian, perlu mengatur anggaran rumah tangga dengan baik.
Idealnya, sepertiga pendapatan digunakan untuk konsumsi rutin, sepertiga untuk cadangan atau kebutuhan tidak rutin, dan sepertiga untuk tabungan.
Ibadah Haji 2024
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga Surabaya
Imron Mawardi
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Kemenag Klaim Tingkat Kepuasan Jemaah dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Capai 95 Persen |
![]() |
---|
Kondisinya Berangsur Pulih, Jemaah Haji Asal Jombang yang Tertinggal di Makkah Kembali ke Tanah Air |
![]() |
---|
Tangis Haru Sambut Kedatangan Jemaah Haji Trenggalek, 4 Orang Meninggal Dunia di Tanah Suci |
![]() |
---|
Dijadwalkan Pulang Besok, 2 Jemaah Haji Asal Kabupaten Blitar Meninggal Dunia di Tanah Suci |
![]() |
---|
Tarian Ardah dan Sholawat Badar Iringi Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang Pertama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.