Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Waspada Kenaikan Harga Jelang Idul Adha, Bulog Pastikan Cadangan Beras di Malang Aman

Waspada kenaikan harga jelang Hari Raya Idul Adha, Bulog pastikan cadangan beras di Malang aman. Bulog melaporkan ada 13,8 ribu ton beras di gudang.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Ilustrasi - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mewaspadai pergerakan harga komiditi mendekati Lebaran Idul Adha. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mewaspadai pergerakan harga komiditi mendekati Lebaran Idul Adha.

Pemerintah Kota Malang melaporkan, saat ini terjadi deflasi pada angka -0,08 persen (month to month).

Merespons kondisi tersebut, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meminta TPID Kota Malang untuk tetap mewaspadai fluktuasi harga. 

"Meskipun saat ini deflasi, tapi kami akan tetap pantau fluktuasinya. Kami akan lakukan intervensi. Tadi dengan Bulog terkait stok beras semua bisa tercukupi," ujarnya, Rabu (12/6/2024).

Wahyu Hidayat telah meminta dinas terkait untuk merutinkan petugas turun ke pasar memantau pergerakan harga.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pergerakan harga selalu terjadi dan cenderung naik terhadap sejumlah komoditi jelang Idul Adha.

"Saat ini kami fokus mengendalikan harga untuk Idul Adha, agar tidak ada kenaikan yang terlalu tinggi," terang Wahyu Hidayat.

Wahyu Hidayat menyebut, deflasi terjadi karena intervensi yang dilakukan oleh TPID Kota Malang, bukan karena daya beli rendah.

Di sisi lain, Wahyu juga menyebut jelang Idul Adha bawang merah menjadi salah satu komoditi yang secara nasional perlu diwaspadai kenaikan harganya.

Baca juga: Harga Daging Ayam di Kota Kediri Turun Jelang Idul Adha, Minyak Goreng dan Beras Alami Kenaikan

"Penekanan oleh Mendagri, ada beberapa komoditi yang diharapkan dapat kita kendalikan. Tetapi yang menjadi pembahasan adalah bawang merah. Bawang merah ini diprediksi akan menjadi tinggi, kaitannya kita akan menghadapi Idul Adha," ucap Wahyu

Kepala Bulog Cabang Malang, Siane Dwi Agustina menjelaskan, saat ini telah terjadi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kenaikan HET ini menyesuaikan kondisi harga beras yang ada di pasaran. 

Siane mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan stakeholder lain untuk mengantisipasi kenaikan harga.

Ia menjelaskan lebih jauh tentang kondisi beras, stok yang ada saat ini dipastikan bisa memenuhi kebutuhan saat Idul Adha.

"Harga beras naik, maka petani harus terbantu juga. Stok kami aman sampai enam bulan ke depan. Kami juga tetap melakukan pengadaan sesuai dengan aturan BPN," ujar Siane.

Bulog Cabang Malang melaporkan ada 13,8 ribu ton beras di gudang saat ini.

Dari jumlah itu, seribu ton adalah beras SPHP. Bulog juga tetap menyerap beras dan gabah dari petani.

"Untuk bantuan pangan, tinggal dua bulan saja dan per bulannya butuh 3.800 ton. Dengan jumlah cadangan yang ada, insyaallah cukup," paparnya.

Stok beras di masyarakat juga masih melimpah karena baru saja berlangsung panen raya.

Konsumsi beras di Kota Malang dinilai paling tinggi dibanding daerah lainnya.

Siane mengatakan, hal itu terjadi karena karakter Kota Malang memang konsumen. Beras berasal dari luar daerah yang masuk ke Kota Malang.

Hingga Juni 2024, realisasi pengadaan beras di Kantor Cabang Malang sudah mencapai 8.095 ton dari target 5.000 ton. 

"Alhamdulillah sudah melebihi target karena Kota Malang daerah konsumen, jadi serapan untuk beras ini, khususnya SPHP cukup tinggi. Kami sudah siapkan 3.982 ton untuk Kota Malang saja," ujar Siane.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang juga membuka Kios Pangan.

Peluncuran Kios Pangan ini berlangsung di Pasar Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pada Sabtu (8/6/2024). 

Kepala Dispangtan, Slamet Husnan menegaskan, Kios Pangan dibuka untuk mempersingkat rantai pasok, sehingga harga yang diterima oleh pedagang dari petani dapat lebih terjangkau.

Dengan adanya Kios Pangan, harga dapat lebih murah sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu.

"Masyarakat yang ingin membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dapat mengunjungi outlet atau kios yang ditandai dengan plang Kios Pangan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved