Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Mengenal Ponpes Baitus Sholihin Genggong Probolinggo, Cetak Santri Kuasai Kitab Kuning, SPP Gratis

Pondok Pesantren Baitus Sholihin Genggong (BSG) ini terletak di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/AHSAN FARADISI
Proses belajar-mengajar para santri Ponpes Baitus Sholihin Genggong, Probolinggo, Sabtu (6/7/2024). Di Pondok ini, para santri tidak dipungut biaya apapun alias gratis, baik untuk pembelian kitab atau SPP. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Ada salah satu pondok di bawah naungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong hingga saat ini masih menjaga tradisi salafus sholeh yang seluruh mata pelajarannya menyajikan kitab kuning

Pondok Pesantren Baitus Sholihin Genggong (BSG) ini terletak di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Untuk saat ini, Ponpes BSG sudah memiliki kurang lebih sebanyak 287 santri.

Pembelajaran di Ponpes BSG ini, masih kental dengan ilmu agama, ratusan santri setiap harinya akan disuguhi pelajaran kitab kuning karangan ulama terdahulu ataupun kitab karangan Pendiri Ponpes Zainul Hasan Genggong.

Baca juga: Dikenal Sering Cekcok, Suami Muda di Probolinggo Tega Bacok Istri, Pernah Dilaporkan ke PPA

Adanya Ponpes BSG ini juga bisa jadi solusi bagi para orang tua, pasalnya selain tekun mempelajari kitab kuning, di pondok ini tidak memungut biaya apapun, baik itu pembelian kitab-kitab ataupun Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).

Bahkan, setiap harinya ratusan santri di Ponpes BSG ini menjadikan bahasa arab sebagai bahasa wajib. Untuk kegiatan belajar-mengajar, para santri akan mengenakan pakaian santri pada umumnya, seperti baju, sarung dan kopiah.

Selain itu, melalui Ponpes BSG, para santri bisa melanjutkan studi pendidikan ke luar negeri. Yang mana, sejak beberapa tahun terakhir, sudah lebih 10 santri melanjutkan pendidikan ke Mesir, Maroko, Hadramaut Yaman, jalur beasiswa atau mandiri.

Salah satu Pengasuh Ponpes BSG, KH. Ahsan Maulana atau yang akrab disapa Nun Diego mengatakan, awalnya para santri di Ponpes BSG ini, baik tempat tinggal ataupun proses belajar mengajarnya berada di area Ponpes Zainul Hasan Genggong Pusat.

Kemudian, lanjut Nun Diego, para santrinya oleh Ketua Yayasan atau Pengasuh Utama Ponpes Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah pada tahun 2010 silam diamanatkan kepada KH. Moh Hasan Ainul Yakin (Adik kandungnya).

"Kemudian setelah santri berada di sini, pondok ini oleh KH. Moh Hasan Ainul Yaqin pondok ini disebut Baitus Sholihin yang harapannya, menjadi tempat bagi anak-anak yang sholeh dan keluar dari tempat ini sebagai orang yang sholeh," kata Nun Diego, Minggu (6/7/2024).

Baca juga: Rekonstruksi Ayah Muda di Probolinggo Tewas saat Berburu, 13 Adegan Diperagakan Sampai Kena Peluru

Para santri di Ponpes BSG, menurut Nun Diego, seluruhnya murni mengenyam ilmu agama atau ilmu pendidikan salaf. Yang memang ditekankan kepada para santri agar bisa membaca kitab klasik karya para ulama.

"Dan juga, lebih-lebih para santri di Ponpes BSG ini bisa mengkaji karya ulama khususnya, karya para pendiri Ponpes Genggong, salah satunya yakni KH. Moh Hasan bin Samsudin bin Qoiduddin," ungkap putra Almarhum KH. Moh Hasan Saiful Islam itu.

Pengasuh Ponpes BSG lainnya, KH. Moh Hasan Qomaruzzaman menerangkan, jika di Ponpes BSG ini terdapat Madrasah Wustho (Setara SMP dan MTS) dan Ulya (Setara SMA atau Aliyah) yang ijazahnya juga sudah diakui.

"Di madrasah ini, akan diajarkan ilmu khususnya di bidang ilmu salaf. Para santri Wustho dan Ulya Ponpes BSG ini juga banyak melanjutkan studinya ke luar negeri, ada yang ke Al Azhar Mesir, Al Ahqof atau Ponpes Rubath Tarim Hadramaut," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved