Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Sudarmono Jual Kerupuk sebelum Ngajar Selama 20 Tahun, Gaji Kecil Tak Cukup Bayar Sekolah Anak

Terungkap sosok guru jualan kerupuk sebelum ngajar karena gajinya kecil. Curhatan guru bernama Sudarmono itu viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube TV Parlemen
Guru Sudarmono Jual Kerupuk sebelum Ngajar Selama 20 Tahun, Gaji Kecil Tak Cukup Bayar Sekolah Anak 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap sosok guru jualan kerupuk sebelum ngajar karena gajinya kecil.

Curhatan guru bernama Sudarmono itu viral di media sosial.

Sudarmono adalah guru honorer di Tasikmalaya, Jawa Barat yang telah mengabdi 20 tahun.

Namun hingga kini nasibnya belum sejahtera.

Sudarmono mengaku mengabdikan hidupnya untuk menjadi guru dengan tujuan ikut mencerdaskan bangsa Indonesia.

Meski dengan gaji yang kecil, Sudarmono tetap semangat dan tidak menyerah.

Sembari menjalani profesi sebagai guru, Sudarmono pun menambahkan pekerjaan sampingan untuk menyambung hidup.

"Diantara kami guru untuk mencukupi kebutuhannya sangat prihatin," kata Sudarmono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi X DPR, beberapa waktu lalu, dikutip dari Kompas.com.

Sudarmono mengaku, untuk menyambung hidup dan membayar pendidikan anaknya, ia harus berjualan kerupuk sebelum berangkat ke sekolah.

Ia berjualan kerupuk keliling, mulai dari pukul 04.30 WIB.

Baca juga: 14 Tahun Jadi Guru Honorer, Hera Pilu Cuma Digaji Rp300 Ribu Tiap Bulan, Minta Diangkat PPPK

Setelah selesai berjualan, ia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah untuk mengajar.

"Saya pribadi jam 04.30 WIB mempersiapkan dagang kerupuk. Berkeliling, honor kami sangat kecil. Untuk memenuhi pendidikan putra putri kami. Sangat sedih kalau diceritakan," ujarnya.

Ia berharap bisa ada kehidupan yang baik untuknya dan guru-guru melalui pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Selain diangkat menjadi PPPK, Sudarmono juga ingin tidak ada pergeseran posisi guru-guru yang masih berstatus honorer dengan guru PPPK yang baru saja datang ke sekolah.

"Kami linier bahasa inggris kami digeser sementara, tiga tahun mengabdi melamar dengan Sosiologi, mengeser kami yang Bahasa Inggris. Mohon kiranya semua ini bisa diperhatikan," ungkapnya.

Baca juga: Sosok Aipda Saraju Rumalean, Polisi Nyambi Jadi Guru Ngaji sampai Bangun TPQ: Agar Anak-anak Khusyuk

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved