Berita Jember
Ribuan Sarjana Alumni Universitas Jember Menganggur, Unej Gelar Career Expo Tampung yang Belum Kerja
Sebanyak 2684 Alumni Universitas Jember yang lulus 2023, hingga kini belum bekerja dan masih menyandang gelar sarjana pengangguran.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Samsul Arifin
Mengingat dalam kurun lima tahun mendatang, kata Fendi, telah memasuki bonus demografi dan jumlah angkatan kerjanya semakin meningkat. Tetapi ada ancaman baru yang perlu dipahami bersama.
“Ada yang perlu dipahami bersama, bahwa peluang kerja mulai digeser dengan tekhnologi informasi, Artificial Intelligence (AI), ataupun komputerisasi, efisiensi perusahaan pasti akan dilakukan. Maka yang perlu diantisipasi adanya peluang-peluan kerja baru diluar dari kerja-kerja yang konvensional,” imbuhnya.
Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat warga Kabupaten Jember berstatus pekerja pada 2023 sebanyak 1.428.908 orang. Dari total tersebut mereka yang lulusan perguruan tinggi hanya 6,45 persen.
Meskipun Tingkat Kesempatan Kerja (TKK), persentasenya mencapai 95,99 persen. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jember pada 2023 hanya 72,30 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hanya 4,01 persen.
Rata-rata penduduk yang bekerja di Kabupaten Jember didominasi lulusan Sekolah Dasar (SD) dengan persentase 53,70 persen. Kemudian disusul pekerja dengan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 16,32 persen.
Kemudian untuk penduduk bekerja dengan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya 14,53. Sementara yang mengeyam pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cuma 9 persen.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember Suprihandoko mengatakan kalau serapan lulusan perguruan tinggi serapannya kecil. Seharusnya pemerintah dan kampus sama-sama bisa koreksi diri.
"Harusnya (pemerintah dan perguruan tinggi) sama-sama koreksi diri, Kira-kira pelatihan apa yang mahasiswa butuhkan agar bisa masuk di pasar kerja dan pasar industri," tanggapnya.
Mengingat, kata dia, Disnaker Jember sempat memperoleh keluhan dari investor pada akhir 2023. Mereka membutuhkan tenaga kerja yang punya kompetensi akutansi bisnis dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
"Setelah dilakukan uji kompetensi, dari hampir 1000 orang yang daftar satu pun investor ini tidak menemukan," kata pria yang akrab disapa Supri.
Hal tersebut, kata dia, membuat investor ini meminta ijin di Disnaker Jember untuk mengambil tenaga kerja dari luar daerah. Sebab SDM-nya tidak tersedia.
"Akhirnya saya minta, agar investor ini membantu dengan menurunkan sedikit standar kompetensi dan melakukan pendampingan. Kalau butuh biaya pendampingan bisa kolaborasi dengan kami. Agar kami siapkan biaya itu dan penting SDM yang direkrut adalah lulusan dari Jember," imbuh Supri lagi.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.