305 Karyawan di Pati Alami Keracunan Massal usai Menyantap Makanan di Kantin, Kini Dilarikan ke RS
Total sekitar 305 orang mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan dari tempat kerjanya. Di antaranya ada yang dilarikan ke rumah sakit.
TRIBUNJATIM.COM - Total sekitar 305 orang mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan dari tempat kerjanya.
Di antaranya ada yang dilarikan ke rumah sakit.
Diketahui ratusan buruh PT Sejin Fashion Indonesia, di Jalan Raya Pati-Kudus, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami gejala seperti keracunan setelah mengonsumsi makan siangnya, Selasa (16/7/2024).
Polisi diketahui sedang mendalami peristiwa tersebut.
Baca juga: Nasib 68 Warga Keracunan Usai Menyantap Hidangan Hajatan Tetangga, Ambulans Lalu Lalang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, dr Aviani Tritanti Venusia menyampaikan, berdasarkan data terbaru yang dikumpulkan petugas medis, jumlah keseluruhan korban yang diduga keracunan mencapai 305 orang.
Para karyawan pabrik garmen dan sepatu itu dilarikan ke lima rumah sakit terdekat di wilayah Pati dan Kudus.
Rinciannya 108 pasien di RS KSH Pati, 51 pasien di RSUD RAA Soewondo Pati, 85 pasien di RSU Nurussyifa Kudus, 35 pasien di RS Mitra Bangsa Pati dan 26 pasien di RSU Fastabiq Sehat Pati.
"Pagi ini tercatat 40 korban keracunan rawat inap, 263 orang rawat jalan dan 2 orang observasi," kata Aviani, Rabu (17/6/2024).
Disampaikan Aviani, 305 buruh PT Sejin Fashion Indonesia dilaporkan secara bergiliran mengalami gejala seperti keracunan usai menyantap makan siang di kantin sekitar pukul 13.30 WIB.
"Seperti mual, kepala pusing, lemas, muntah dan nyeri. Kronologisnya memang setelah makan siang di kantin pabrik. Kalau tidak salah, kebijakan pabrik tidak bawa bekal dari rumah, namun sudah disediakan di kantin," terang Aviani.
Untuk memastikan penyebab dugaan keracunan massal, Dinkes Pati telah mengambil sampel makanan dan muntahan dari tempat kejadian untuk diuji di laboratorium kesehatan.
"Kami bawa sampel-sampel makanan dan muntahan pasien ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah," terang Aviani.
Hasil uji laboratorium, kata Aviani, diperkirakan akan keluar dalam sepekan hingga dua pekan mendatang.
"Apakah keracunan makanan atau tidak, curiganya ke arah situ. Apakah memang makanan kantin pabrik mengandung bahan-bahan yang menimbulkan keracunan atau tidak, kepastiannya nanti tunggu hasil uji laboratorium," pungkas Aviani.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin mengatakan, kasus dugaan keracunan massal ini masih didalami.
Merujuk keterangan penyidik di lapangan, ratusan buruh pabrik garmen dan sepatu itu sebelumnya mengeluh sakit yakni lemas, mual, pusing dan muntah saat istirahat usai makan siang.
"Saat itu ada yang pergi ke klinik pabrik, kemudian jumlahnya makin lama makin bertambah, sehingga kemudian dibawa ke rumah sakit," kata Alfan.
Menerima laporan, petugas Polsek Margorejo, Polresta Pati beserta Dinkes Pati kemudian mendatangi PT Sejin Fashion Indonesia, Kecamatan Margorejo.
"Sudah diambil sampelnya untuk diuji di laboratorium. Kami masih menunggu hasilnya. Infonya karyawan mendapat makan siang dari perusahaan bekerjasama dengan katering," jelas Alfan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Deretan Politisi Jadi Tersangka di Jumat Keramat KPK, Gus Yaqut Bakal Menyusul? |
![]() |
---|
Tabiat Lain Bupati Sudewo Dibongkar Gubernur Ahmad Luthfi, Saran Pemprov Jateng Diabaikan |
![]() |
---|
Budi Arie Relawan Jokowi yang Ikuti Perintah Prabowo, Kini Digoda Masuk Gerindra: Kenapa Curiga |
![]() |
---|
Umi Cinta Jelaskan Anjing di dalam Rumahnya, Bantah Infak Rp 1 Juta Agar Masuk Surga: Buktinya |
![]() |
---|
Pembelaan Ummi Cinta Minta Warga Infak Rp 1 Juta Dijamin Masuk Surga, Beber Alasan Tertutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.