Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa Terpaksa Bergelantungan di Jembatan Putus Demi ke Sekolah, Habiskan Waktu 1,5 Jam Jika Memutar

Asri juga menerangkan, jembatan putus tersebut akibat luapan air sungai yang menghantam jembatan penghubung dua kecamatan itu.

Editor: Torik Aqua
DOKUMENTASI: JAMPANG PEDULI
Para siswa bergelantungan di jembatan putus yang menghubungkan Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib siswa yang terpaksa menyeberangi jembatan putus demi bisa berangkat ke sekolah.

Siswa di Sukabumi, Jawa Barat itu bahkan rela bergelantungan demi bisa memangkas waktu.

Diketahui, jembatan putus itu berada di Sukabumi, Jawa Barat yang menghubungkan antara Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampang Tengah.

Diakui oleh Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Neglasari, Kecamatan Lengkong, Asri Suardi jembatan itu ternyata sudah putus sejak awal Juli 2024.

Baca juga: Hujan Deras Terus Guyur Trenggalek, Akses Jembatan Putus hingga Dapur Rumah Warga Longsor

Asri juga menerangkan, jembatan putus tersebut akibat luapan air sungai yang menghantam jembatan penghubung dua kecamatan itu.

“Iya betul (ada jembatan putus), selain itu ada sawah, ladang yang terdampak akibat luapan air sungai,” kata Asri saat dihubungi Kompas.com via sambungan telpon, Senin (22/7/2024).

Selai itu, lanjut Asri, bahwa jembatan tersebut merupakan akses yang sering digunakan para siswa untuk pergi belajar ke sekolah agama, sehingga mau tidak mau para siswa harus bergelantungan di jembatan tersebut untuk memangkas jarak tempuh

“Iya betul karena di desa sebelah itu ada sekolah agama, (para siswa) jadi harus bergelantungan ke sana. Kalau putar jalan perlu waktu 1,5 jam perjalanan,” ungkap Asri.

Jembatan yang di informasikan putus sejak awal bulan Juli 2024 itu, sambung Asri, sudah di musyawarahkan atara kedua desa terdampak.

Nantinya akan di perbaiki menggunakan anggaran kedua desa.

“Kemarin sudah ada musyawarah (desa) mau udunan (patungan) untuk perbaikan jembatan penghubung Desa Neglasari dengan Desa Bantarpanjang,” ungkap Asri.

Sementara itu, berita soal jembatan rusak juga pernah terjadi di Sulawesi Tenggara.

Terungkap alasan Kepala Desa Samabahari ngamuk ke bule Denmark yang perbaiki jembatan rusak pakai uang donasi.

Jembatan itu berada di Kampung Sampela, Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kala itu bule Denmark bernama Kristian Hansen tengah berkunjung ke kampung tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved