Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Ingin Fokus Pilkada Malang 2024, Wahyu Hidayat Berharap Surat Balasan Kemendagri segera Datang

Ingin fokus pada Pilkada Malang 2024, Wahyu Hidayat berharap surat pengunduran dirinya segera mendapat balasan dari Kemendagri. 

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (17/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengaku tengah menanti surat balasan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), perihal permohonannya mengundurkan diri dari jabatan sekarang.

Wahyu Hidayat saat ditemui di Gedung Kesenian Gajayana Malang pada Rabu (31/7/2024), menyatakan belum menerima balasan surat.

Sudah hampir dua pekan sejak ia mengirim surat permohonan pengunduran diri pada 17 Juli 2024.

Dalam penjelasannya, Wahyu berharap segera dapat balasan surat, sehingga ia bisa fokus pada Pilkada Malang 2024.

“Belum ada informasi terbaru. Saya berharap bisa lebih cepat supaya saya bisa fokus. Kalau begini kan mau tidak mau saya harus melakukan ini karena jabatan saya sebagai Pj Wali Kota Malang,” ujar Wahyu, Rabu (31/7/2024).

Berbeda dengan Kabupaten Jombang dan Situbondo, balasan surat permohonan dari Wahyu selaku Pj Wali Kota Malang cukup lama.

Wahyu mengatakan dirinya masih akan beraktivitas menjalankan tugas sebagai Pj Wali Kota Malang.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika juga berharap surat balasan dari Kemendagri segera tiba.

Pasalnya, surat itu menjadi penegasan bahwa Wahyu bisa ikut Pilkada Malang 2024 dan berhenti dari jabatannya saat ini.

“Kami memang berharap segera ada surat, sehingga fokus kerja Pj Wali Kota Malang tidak terpecah,” katanya.

DPRD Kota Malang kerap mengkritik kegiatan Wahyu belakangan ini.

Pasalnya, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dari anggaran belanja daerah Pemkot Malang itu sering bernuansa politis, seperti pembagian bantuan dan kaus bergambar Wahyu.

Baca juga: Pilkada Kota Malang 2024, Gerindra Bakal Usung Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin

“Apalagi pembagian kaus, itu kan sudah tidak benar? Dari mana itu anggarannya? Kan ada penggunaan APBD di situ. Apapun alasannya,” tegas Made.

Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari mengatakan, posisi Wahyu saat ini cukup menguntungkan.

Dalam wawancara dengan Tribun Jatim Network beberapa waktu lalu, Wawan menyebut, dengan jabatan sekarang, Wahyu bisa berinteraksi dengan masyarakat luas secara langsung. Hal ini dapat mendorong popularitasnya.

"Menurut saya itu keuntungan politiknya beliau. Selama setahun ini diuntungkan. Beliau banyak turun ke masyarakat meresmikan sejumlah program ini dan itu. Bisa mengklaim selama setahun bisa menghasilkan ini dan itu. Padahal itu tergantung dari legasi wali kota sebelumnya yang digantikan," ujarnya.

Wawan menyarankan masyarakat bisa cerdas melihat kinerja Wahyu saat ini.

Klaim-klaim program yang dianggap berhasil merupakan kepanjangan dari program yang telah disusun sebelumnya. 

"Klaim-klaim seperti ini menurut saya perlu dilihat cerdas oleh masyarakat. Tidak mungkin dalam setahun dia banyak capaian kalau tidak dilakukan wali kota sebelumnya. Dia dikonstruksi seolah-olah berhasil, tapi itu belum tentu juga. Apakah problem yang ditinggalkan wali kota sebelumnya selesai. Kan belum tentu juga," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved