Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Monyet Ekor Panjang Muncul saat Kemarau - 4 Desa di Tulungagung Minta Bantuan Air

3 Berita terpopuler Jatim Rabu, 31 Juli 2024. Monyet ekor panjang bermunculan saat kemarau hingga empat desa di Tulungagung minta bantuan air bersih.

Kolase TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum/Istimewa
Berita terpopuler Jatim Rabu, 31 Juli 2024. Monyet ekor panjang bermunculan saat kemarau hingga empat desa di Tulungagung minta bantuan air bersih. 

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Rabu 31 Juli 2024.

Berita pertama kawanan monyet ekor panjang kembali bermunculan di lokasi wisata Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

Kemudian terungkap alasan para ASN Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo enggan menolak pemotongan insentif yang dilakukan kedua terdakwa kasus pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo, hingga menyeret Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor.

Selanjutnya empat desa di wilayah Kabupaten Tulungagung mulai mengalami kesulitan air bersih.

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (31/7/2024) di TribunJatim.com.

1. Musim Kemarau, Monyet Ekor Panjang Bermunculan di Telaga Ngebel Ponorogo, iin Reaksi Pengunjung

Musim kemarau, monyet ekor panjang turun gunung ke Telaga Ngebel, Senin (29/7/2024) sore.
Musim kemarau, monyet ekor panjang turun gunung ke Telaga Ngebel, Senin (29/7/2024) sore. (TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM)

Kawanan monyet ekor panjang kembali bermunculan di lokasi wisata Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

Pantauan di lokasi, beberapa monyet ekor panjang bergelantungan di pohon-pohon yang ada di sekitar Telaga Ngebel, Senin (29/7/2024).

Beberapa ada yang nekat ke jalan lingkar Telaga Ngebel. Juga ada yang ke Pasar Telaga Ngebel. Mereka mengambil sisa makanan yang dijual oleh pedagang.

Pengunjung yang kebetulan sedang jalan-jalan mengitari jalan Telaga Ngebel ada yang berhenti melihat monyet ekor panjang.

Baca juga: Perburuan Monyet Liar yang Serang Balita di Gresik Sampai di Wilayah Sidoarjo, BKSDA : Berenang

Baca juga: Siswa MI Gresik Heboh Gara-gara Monyet Liar Masuk Kelas Saat Jam Belajar, Petugas Pemadam Kewalahan

Mereka mengabadikan momen itu.

Monyet ekor panjang itu turun diperkirakan karena stok makanan di hutan menipis.

Monyet ekor panjang turun pada pagi hari dan bakal kembali ke habitatnya pada sore hari.

“Kemarau ini lo, di gunung kan sudah tidak ada makanan. Makanya mencari makanan ke bawah,” ungkap salah satu pedagang di Telaga Ngebel, Martini.

Baca Selengkapnya

2. Terungkap Alasan ASN Sidoarjo Tak Menolak Pemotongan Insentif, Bukan Hanya Takut Kena Mutasi

Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono terdakwa kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo, yang menyeret Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, kembali menjalani sidang lanjutan di Ruang Sidang Candra Kantor Pengadilan Tipikor (PN) Surabaya, Senin (29/7/2024) dalam artikel berjudul
Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono terdakwa kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo, yang menyeret Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, kembali menjalani sidang lanjutan di Ruang Sidang Candra Kantor Pengadilan Tipikor (PN) Surabaya, Senin (29/7/2024) dalam artikel berjudul "Alasan ASN Sidoarjo Tak Menolak Pemotongan insentif, Bukan Hanya Takut Kena Mutasi" (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)

Terungkap alasan para ASN Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo enggan menolak pemotongan insentif yang dilakukan kedua terdakwa kasus pemotongan insentif ASN BPPD Sidoarjo, hingga menyeret Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor. 

Ternyata, para ASN yang menjadi staf dalam bagian instansi pajak tersebut, merasa ketakutan disebut tidak loyal kepada para pimpinan, dan berpotensi dimutasi atau dipindahkan tugas ke dinas lain. 

Hal tersebut diungkap oleh seorang staf BPPD Sidoarjo, Rizky Norma, dihadapan majelis hakim dalam sidang lanjutan atas terdakwa Eks Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono, dan Eks Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo, Siska Wati, pada Senin (29/7/2024).

Fakta tersebut tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi Rizky yang dibacakan oleh JPU KPK.

Baca juga: Sosok dan Harta 3 Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur, Kini Dilaporkan ke MA KPK dan Komisi Yudisial

Baca juga: Sidang Pemotongan Dana Insentif ASN Sidoarjo, JPU Jengkel Saksi Berbelit Jawab Pertanyaan Sederhana

"BAP 15: saya tetap membayar karena takut dianggap tidak loyal, karena nanti bisa dipindah ke dinas lain, kalau tidak loyal. Apalagi di sini dinasnya dapat insentif besar," ujar anggota JPU KPK, saat membacakan BAP Saksi Rizky Norma dihadapan majelis hakim. 

Meksipun, ia tidak secara lugas mengulang beberapa detail kalimat yang dibacakan JPU tersebut. 

Saksi Rizky Norma tak menampik fakta tertulis yang pernah disampaikannya dalam BAP selama penyidikan tersebut. 

Bahkan, ia menambahkan, anehnya pemotongan insentif tersebut tidak berlaku kepada Terdakwa Ari Suryono, sang kepala BPPD Sidoarjo, kala itu. Dan ia juga tidak mengetahui alasannya. 

Baca Selengkapnya

3. Terjadi Pergeseran Peta Kekeringan, Empat Desa di Tulungagung Mulai Minta Bantuan Air Bersih

Petugas BPBD Tulungagung menyalurkan air bersih di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, 2024.
Petugas BPBD Tulungagung menyalurkan air bersih di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung, 2024. (Istimewa/TribunJatim.com)

Empat desa di wilayah Kabupaten Tulungagung mulai mengalami kesulitan air bersih.

Empat desa ini secara resmi telah meminta bantuan pengiriman air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Desa-desa itu adalah Desa Joho Kecamatan Kalidawir, Desa/Kecamatan Besuki, Desa/Kecamatan Campurdarat, dan Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.

Sebelumnya, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno telah mengeluarkan SK Siaga Kekeringan pada 1 Juli 2024.

Baca juga: 3 Kecamatan di Ponorogo Masuk Daerah Rawan Kekeringan, BPBD Lakukan Pemetaan Lokasi

Baca juga: Bencana Kekeringan Ancam Kabupaten Blitar, 2 Desa Sudah Ajukan Dropping Air Bersih 

“Pertama kali ada permintaan air bersih 3 Juli lalu dari Desa Joho. Sekarang meluas di empat desa,”  jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, Senin (29/7/2024).

Selain itu, ada sejumlah desa yang meminta bantuan tandon portabel ke BPBD Tulungagung, yaitu Desa Winong dan Banyuurip di Kecamatan Kalidawir, serta Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban.

Tandon portabel ini mirip kolam ikan terpal dengan kerangka dari pipa.

Alat ini berguna untuk menampung air jika ada kelebihan pengiriman.

Baca Selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved