Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Istri Kecewa Suaminya Bukan Perwira Militer, Tak Sadar 9 Tahun Dibohongi, Curiga saat Pindah Rumah

Seorang istri kecewa saat tahu suaminya bukan perwira militer. Sang istri rupanya dibohongi 9 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @sulaiman_hardiman
FOTO ILUSTRASI: Istri Kecewa Suaminya Bukan Perwira Militer, Tak Sadar 9 Tahun Dibohongi, Curiga saat Pindah Rumah 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang istri kecewa saat tahu suaminya bukan perwira militer.

Sang istri rupanya dibohongi 9 tahun.

Kebohongan suami wanita itu terungkap saat mereka akan pindah rumah.

Kini sang suami pun harus menerima ganjarannya.

Peristiwa ini terjadi di Tiongkok.

Pasangan itu telah bersama selama 7 tahun dan telah menikah lebih dari 2 tahun.

Si istri yang bernama Li dari Kota Zigong, Provinsi Sichuan melaporkan suaminya ke Biro Keamanan Umum pada Februari tahun ini.

Suami Li ternyata selama ini berpura-pura menjadi tentara.

Identitas pelaku dipalsukan agar ia bisa menikahi Li dan mengambil uang istri.

Tersangka yakni Tuan Tang yang menggunakan nama samaran "Tuan Chen" untuk membuat identitas seorang tentara yang bertugas aktif, melansir dari Sanook via TribunnewsMaker, Rabu (1/8/2024).

Baca juga: Pengakuan TNI Gadungan di Probolinggo saat Tipu Janda Asal Blitar, Ngaku Terobsesi Jadi Tentara

Pada bulan Mei 2014, Li yang saat itu berusia 27 tahun, bertemu dengan seorang pria bermarga Chen yang mengaku seorang "prajurit biasa" berusia 29 tahun.

Wanita ditipu suaminya selama 9 tahun.
 
Keduanya kemudian dekat dan secara bertahap berkembang menjadi hubungan romantis.

Namun Tuan Chen terus menerus meminta uang dari Tuan Li.

Kemudian, pada bulan November 2021, Li dan Tuan Tang mendaftarkan pernikahan mereka.

Setelah menikah, Tuan Tang selalu bertanggung jawab menjaga rumah tetap bersih dan rapi. 

Li tidak pernah meragukan identitas suaminya. 

Hingga Juni 2023 saat mereka bersiap pindah ke rumah baru, Li menemukan fakta mengejutkan.

Baca juga: Dulu Cita-cita jadi TNI, Pria Kini Jadi Tentara Gadungan, Rampas Motor Wanita Kenalannya di Hutan

Saat sedang mengemas makanan Tuan Li, dia menemukan sertifikat perwira militer dan banyak seragam militer tersembunyi di rumah suaminya.

Hal itu membuatnya mulai ragu soal identitas asli sang suami.

Setelah berjuang dengan konflik dalam pikiran sendiri, akhirnya Li memilih untuk memberi tahu polisi. 

Setelah dilakukan penyelidikan oleh Kantor Keamanan Umum Cabang Khaxiliu, Tang ditangkap dan diadili pada tanggal 23 April atas tuduhan menyamar sebagai tentara dan melakukan penipuan. 

Sementara itu, polisi menyita pakaian militer, serta dokumen militer palsu.

Investigasi menemukan bahwa sejak tahun 2014, Tuan Tang telah membuat identitas baru dengan nama samaran Tuan Chen untuk membeli sertifikat resmi dan berbagai seragam resmi melalui internet.

Ia berpura-pura membanggakan dirinya sebagai perwira unit militer sejak bertemu Li.

Sela bersama Li, ia meminjam aset Li lebih dari 60 kali, totalnya sekitar 2,3 juta baht (lebih dari Rp 1 miliar), termasuk aset selama pernikahan.

Kini identitas Tang terungkap.

Ia hanya lulusan sekolah menengah dan menjadi tukang ledeng.

Ia juga pernah menikah sebelumnya.

Kini Tuan Tang menjadi tersangka kasus pidana sebelum dilimpahkan ke kejaksaan atas tuduhan penipuan dengan menyamar sebagai tentara. 

Perkara tersebut kini telah memasuki tahap pertimbangan dan penuntutan.

Baca juga: Polisi Gadungan Raup Rp 66,5 Juta Modus Tawarkan Hasil Sitaan, Setelah Ditransfer Lalu Menghilang

Sementara itu di Indonesia, seorang TNI gadungan menipu wanita yang dikenal dari aplikasi TikTok.

Awalnya, TNI gadungan tersebut memperalat sang wanita melalui TikTok dan berjanji untuk menikahinya.

Mereka kemudian bertemu dan semakin dekat, dimana si TNI gadungan kemudian mencari waktu yang tepat untuk merampoknya.

Untungnya, tak lama, TNI gadungan tersebut ditangkap polisi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (21/7/2024).

Pria berinisial HA (35) merampok korban, SW (39), di hutan jati Kabupaten Probolinggo.

HA dan SW berkenalan lewat media sosial. Kepada korban, HA mengaku sebagai anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0820/Probolinggo.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan, perampokan terjadi saat pelaku berdalih mengajak korban menemui "komandan".

Nyatanya, pelaku hanya mengajak korban berkeliling. Saat berada di hutan jati, HA merampok SW. HA juga sempat memukul korban. 

Baca juga: Polisi Gadungan Diamankan Anggota Polres Sampang Madura, Ditanya Tak Nyambung

"Beruntungnya saat dipukul dengan batu, korban masih mengenakan helm. Selain itu, tersangka juga meminta barang berharga lainnya, dengan ancaman akan membunuh korban jika permintaan itu tidak diberikan," ujarnya dalam konferensi pers di Markas Polres Probolinggo, Jumat (26/7/2024), dikutip dari Tribun Jatim.

Pelaku merampok barang berharga korban, yakni sepeda motor Honda Vario 160, ponsel, cincin, dan uang.

Usai menggasak barang-barang berharga, pelaku kabur dan meninggalkan korban sendirian di lokasi.

Perempuan asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, itu lantas melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kotaanyar.

"Dari laporan itu, kami kembangkan dan saat mendapati tersangka melintas mengendarai sepeda motor korban, langsung diperingati oleh anggota. Tapi karena melawan akhirnya dilakukan tindakan terukur di kaki tersangka," ucap Wisnu.

Wisnu menuturkan, HA dan SW berkenalan lewat TikTok. Dari perkenalan itu, pelaku memperdaya korban, bahkan mengaku akan menikahinya.

Setelah dua minggu berkenalan, HA mengajak korban bertemu. Ia menjemput korban ke Kabupaten Blitar.

"Karena meyakinkan, korban akhirnya berkenan dijemput dan dibawa ke Probolinggo," ungkapnya.

Ketika bertemu, pelaku menjanjikan bakal mengenalkan korban ke "komandan".

"Keduanya kemudian berangkat mengendarai sepeda motor Vario warna merah milik korban ke Probolinggo. Namun, sesampainya di Probolinggo, korban tidak langsung diajak ke asrama, tapi malah diajak muter-muter," tutur Wisnu.

Terkait kasus ini, Komandan Kodim 0820/Probolinggo Letkol Inf Heri Budiasto menyatakan bahwa HA bukanlah anggota TNI.

"Dia bukan anggota Kodim 0820/Probolinggo," jelasnya dalam konferensi pers.

Kepada petugas, HA mengaku baru pertama kali melakukan tindakan ini.

Walau demikian, polisi tengah mendalami kasus TNI gadungan ini karena dikhawatirkan ada korban-korban lain.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved