Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Ammar dan Rifki, Bocah SD Naik Sampan ke Sekolah Tiap Hari, Tak Takut Meski Angin Kencang

Kisah dua bocah naik sampan ke sekolah setiap hari viral di media sosial. Mereka menjadi perbincangan karena keduanya masih duduk kelas 2 SD.

ISTIMEWA via Tribun Timur
Muhammad Ammar Ramadhan dan Muhammad Rifkisiswa SD asal Bone menyeberangi sungai demi ke sekolah di SD 139 Lare-rea, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah dua bocah naik sampan ke sekolah setiap hari viral di media sosial.

Mereka menjadi perbincangan karena keduanya diketahui masih duduk kelas 2 SD.

Namun mereka semangat luar biasa demi meraih pendidikan mereka.

Mereka adalah Muhammad Ammar Ramadhan dan Muhammad Rifki.

Kedua siswa SD 139 Lare-rea di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Ammar dan Rifki menyisir sungai dengan sampan tanpa bantuan orang dewasa setiap hari.

Baca juga: Penyebab Pihak SMP Swasta Tak Mau Bayar Iuran Rp140 Juta Sebulan, Soroti Sikap Warga di Belakang

Yang lebih mengagumkan, Muhammad Ammar Ramadhan dan Muhammad Rifki bersekolah lintas kabupaten.

Mereka adalah warga Desa Massangkae, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, tetapi memilih bersekolah di Kabupaten Sinjai yang bertetangga dengan Bone.

Perjuangan luar biasa kedua anak ini menjadi inspirasi banyak orang, menunjukkan bahwa semangat untuk menuntut ilmu bisa mengatasi berbagai rintangan, bahkan sejak usia yang sangat muda.

"Saya lebih memilih anak saya sekolah di Sinjai karena aksesnya lebih dekat, naik perahu sampan," kata Faidah (39), orang tua Ammar kepada Tribun Timur, Kamis (1/8/2024).

Sementara jika disekolahkan di wilayah Massangkae Bone, jarak dari kediamannya cukup jauh.

Belum lagi anak-anak harus melewati empang.

Muhammad Ammar Ramadhan dan Muhammad Rifkisiswa SD asal Bone menyeberangi sungai demi ke sekolah di SD 139 Lare-rea, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Muhammad Ammar Ramadhan dan Muhammad Rifkisiswa SD asal Bone menyeberangi sungai demi ke sekolah di SD 139 Lare-rea, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. (ISTIMEWA via Tribun Timur)

"Tidak ada jalanan karena empang semua. Dan anakku takut lewat empang, takut jatuh. Kalau di Sinjai dekat, naik sampan saja, dan tidak jauh jalan kaki,” katanya.

Namun jika anaknya sekolah di Desa Massangkae maka setiap hari mereka harus berjalan kaki sekira 5 km.

“Saya tinggal di pesisir pantai paling ujung di Bone. Sebenarnya bukan anakku saja karena semua yang tinggal di sini lebih memilih menyekolahkan anaknya di Sinjai," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved