Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Wali Kota Eri Murka ke Kepsek SD di Surabaya Gegara Biarkan Wali Murid Tarik Iuran Buku, 'Camkan!'

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan atensi soal adanya temuan tarikan iuran dari siswa di salah satu sekolah SD Negeri di Kota Pahlawan.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat hadir di SDN Ketabang, Senin (15/1/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan atensi soal adanya temuan tarikan iuran dari siswa di salah satu sekolah SD Negeri di Kota Pahlawan.

Atas temuan ini, Wali Kota Eri meminta seluruh kepala sekolah SD/SMP negeri di Surabaya membuat surat pernyataan agar kejadian ini tak terulang.

Hal ini disampaikan Wali Kota Eri saat melakukan rapat koordinasi di SDN Ketabang, Senin (15/1/2024). Di sekolah inilah, iuran untuk pembelian buku tersebut dilakukan.

Berdasarkan informasi yang diterima, ada 3 murid di SDN ini yang tak mendapatkan buku pendamping pelajaran. Penyebabnya, ketiga siswa ini tak membayar iuran buku yang dikoordinir salah seorang koordinator kelas (kolas).

Wali Kota Eri menyayangkan kejadian tersebut. Dengan nada tinggi Wali Kota menegaskan bahwa iuran yang memberatkan siswa tak boleh ada di SD/SMP negeri.

Baca juga: Resmi Dapat Rekomendasi PDIP, Eri Cahyadi-Armuji Fokus Siapkan Program Surabaya ke Depan

"Tolong camkan! Hari ini tidak boleh ada biaya yang ditarik oleh SD Negeri, SMP Negeri, yang di bawah kewenangan saya (Pemkot) baik dengan alasan atau dalih apapun," kata Cak Eri di hadapan kepala sekolah SDN Ketabang.

Pada pertemuan yang juga terhubung secara virtual dengan 284 SD Negeri dan 63 SMP Negeri se-Surabaya tersebut, Wali Kota Eri menegaskan bahwa sekolah di Surabaya tanpa biaya. Khususnya, SD dan SMP Negeri yang dikelola Pemkot Surabaya.

"Saya nyuwun tulung (minta tolong) betul kepada Panjenengan (Anda) semua. Kita belajar Pancasila, UUD 45, semua anak miskin ditanggung oleh negara. Maka tidak ada alasan sedikit pun untuk sekolah yang berada di bawah naungan Pemkot Surabaya, yang Panjenengan adalah bagian dari Pemkot Surabaya, menarik iuran dari siswa," tandas Cak Eri.

Wali Kota meminta kejadian tersebut sebagai pelajaran terhadap sekolah lainnya. "Tolong camkan itu! Ini peringatan saya yang terakhir," tegas politisi PDI P ini.

Menurut bapak dua anak ini, tarikan iuran kepada siswa akan menimbulkan jarak antara si kaya dan si miskin, sekalipun bersifat sukarela. Apabila hal tersebut dibiarkan, bisa berdampak pada karakter anak.

"Panjenengan (Anda) jiwanya harus jiwa negarawan yang membela wong cilik, memberikan yang terbaik bagi anak didik kita, bukan menciptakan persaingan di antara anak didik kita," kata pria asli Surabaya ini.

"Maka hari ini tidak ada alasan apapun untuk iuran. Baik itu untuk tuku (beli) buku, wisuda, atau wisata. Tidak boleh ada lagi!," katanya.

Baca juga: Angka Kemiskinan di Surabaya Ditengarai Disumbang Penduduk Luar Kota, Eri Cahyadi Gandeng BPS

Dikonfirmasi sesuai koordinasi tersebut, Wali Kota Eri menjelaskan tujuannya memberikan arahan kepada sekolah negeri di Surabaya. "Saya sudah menyampaikan berulang kali, bahwa tidak ada biaya apapun yang dikeluarkan oleh anak-anak yang sekolah di SD negeri dan SMP negeri. Biaya apapun," katanya.

Wali Kota Eri menyebut beberapa modus sekolah yang sering ia dengar. Di antaranya, iuran seikhlasnya, wisuda, dan rekreasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved