Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Desa Karyomukti Pekalongan Ganti Jadi 'Kantor Desa SDM Terendah' di Google Maps, Imbas Maling Bebek

Seorang pemuda tewas diamuk massa di Desa Karyomukti, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Pemuda tersebut diamuk karena diduga mencuri 7 ekor bebek.

via Tribun Bengkulu
Desa Karyomukti viral karena namanya berubah di Google Maps menjadi kantor desa SDM terendah. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda tewas diamuk massa di Desa Karyomukti, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Pemuda tersebut diamuk karena diduga mencuri 7 ekor anak bebek.

Atas kasus tersebut, Desa Karyomukti lantas menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Desa Karyomukti viral karena namanya berubah di Google Maps menjadi kantor desa SDM terendah.

Jika dilihat di pencarian tempat di Google Maps, tidak hanya kantor desa bahkan juga muncul tanda kawasan primitif tak jauh dari kantor kepala desa.

Perubahan nama kantor desa itu kini ramai diperbicangkan oleh warganet.

Baca juga: Hasil Polisi Sidak Sukolilo Pati, Bawa 33 Motor 6 Mobil, Kini Jadi ‘Kampung Maling’ di Google Maps

Seperti dibagikan akun @beritapekalongan pada Kamis, 8 Agustus 2024 sekitar pukul 8.30 WIB.

"Mirip di Pati, Kantor kepala desa Karyomukti Kec. Kesesi Kab Pekalongan di google maps kini tandai dengan Kantor Desa SDM Terendahh Karyomukti," tulis akun tersebut.

"Selain itu terdapat juga tanda Kawasan Primitif, tak jauh dari kantor kepala desa."

"Hal ini dilakukan netizen imbas viralnya seorang pria yg dituduh mencuri 7 ekor anak Meri (bebek) hingga dimasa warga dan berujung meninggal dunia."

Sontak unggahan tersebut memancing komentar beragam oleh warganet.

"Semoga cepat selsai,yg jelas buat pelajaran kita semua ketika akan bertindak lebih baik dipikir dlu," tulis akun @verry.

"Jaket ijo kro kaos abang jam iki rk kolu mangan rak kolu ngiseng merantau dadakan," akun ghofur ikut menambahkan.

"Yaallah????1 mslh jd imbas nya smoga cpt kelar mslhnya ????????," akun @maukepo ikut mengomentari.

Sebelumnya, sebuah video menarasikan terduga pencuri atau maling bebek tewas dimassa di Desa Karyomukti, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), viral di media sosial.

Video berdurasi 41 detik itu diunggah akun Instagram @beritapekalongan2 pada Selasa (6/8/2024) siang dengan pengantar 'Dituding mencuri bebek, seorang pria tewas setelah dimassa warga'.

Nama kantor Desa Karyomukti berubah nama di Google Maps menjadi Kantor Desa SDM Terendah.
Nama kantor Desa Karyomukti berubah nama di Google Maps menjadi Kantor Desa SDM Terendah. (Tribun Bengkulu)

Dalam narasi video diceritakan, seorang pria warga Sidosari, Kesesi, tewas setelah dipukuli warga lantaran dituding mencuri anak bebek (meri) pada Sabtu (3/8/24) malam di Desa Karyomukti, Kesesi.

Korban meninggal pada Senin (5/8/2024) pagi setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. 

Unggahan ini langsung mengundang reaksi warganet.

Mereka menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga sehingga berujung kematian korban.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Karyomukti, Nur Wasis, membantah adanya pengeroyokan pria yang dituduh mencuri bebek.

Meski begitu, dia tak mengelak ada warganya yang memukul korban.

"Ada aksi pemukulan spontan dilakukan oleh seorang warga. Namun itu tak fatal," kata Nur Wasis, Selasa, dikutip dari Tribun Bengkulu.

Dia menceritakan, peristiwa itu berawal saat Minggu (4/8/2024) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB, ada seorang pria tak dikenal melintasi jalanan di desanya.

Pria ini lantas mampir ke sebuah warung yang masih buka, membeli minum.

Informasi yang dia dapat dari warga, pria tersebut dalam kondisi basah dan kaki berlumpur. 

Baca juga: Ngamar di Rumah Istri Orang, Pria ini Apes saat Ibu Kekasih Teriaki Maling, Curiga Berselimut Sarung

"Pria tak dikenal ini ditanya pemilik warung dari mana dan sebagainya. Pria ini menjawab baru menjala ikan. Terus ditanya lagi ikannya mana."

"Di tengah obrolan itu, tiba-tiba terdengar suara bebek dari karung yang dibawa oleh pria tersebut. Sehingga, warga kembali menanyakan itu bebek milik siapa. Namun, jawaban pria itu justru tidak tegas," cerita Nur Wasis.

Pemilik warung yang curiga kemudian menghubunginya.

Namun, Nur Wasis mengaku tak bisa datang karena sedang sakit.

Meski begitu, carik dan perangkat Desa Karyomukti datang untuk mengonfirmasi kejadian.

Nur Wasis melanjutkan, mereka kemudian membawa pria tersebut ke balai desa dan terjadilah pemukulan seperti yang terekam di video yang menyebar di media sosial.

"Tidak ada aksi pengeroyokan oleh warga seperti yang dinarasikan dalam media sosial. Jika pun ada pemukulan, itu spontan karena warga emosi," katanya.

Disinggung hasil klarifikasi di balai desa, Nur Wasis mengatakan, pria tersebut mengaku bernama Bima RM (25), warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi.

Menurut Nur Wasis, pria itu mengaku mengambil bebek di dekat kandang kerbau di Desa Kaibahan. 

"Dini hari itu juga, Pemerintah Desa Karyomukti menghadirkan pemilik bebek bernama Tasmo dan Kepala Desa Sidosari, M Eksan."

Baca juga: Heboh Wisata Tukang Parkir Preman Malang di Google Maps, Dishub Justru Terima Kasih ke Masyarakat

"Pencurian tujuh ekor anak bebek pun berakhir secara kekeluargaan dengan dibuatkan surat pernyataan dari pelaku."

"Pelaku ini lalu dibawa pulang oleh Kepala Desa Sidosari, M Eksan, dan permasalahan telah selesai dengan kekeluargaan," ungkapnya.

Akan tetapi, pada Minggu, pria tersebut sakit dan oleh keluarganya dibawa ke RSUD Kesesi.

Hanya saja, setelah dibawa pulang untuk menjalani rawat jalan, pria yang diketahui sebagai buruh harian lepas ini kembali tumbang sehingga keluarga melarikan ke rumah sakit.

Namun, Bima akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit pada hari Senin pagi.

"Mendengar informasi Bima meninggal dunia, perangkat desa kami datang ke Desa Sidosari untuk bertakziyah dan berbela sungkawa. Saya pun datang pada siang harinya."

"Keluarga almarhum pun menerima bahwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Ada surat pernyataannya juga," imbuh Nur Wasis.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso saat dihubungi, membenarkan kejadian tersebut.

Pihaknya juga telah meminta keterangan sejumlah warga terkait dugaan penganiayaan yang berujung kematian Bima.

"Sudah dalam penanganan. Saat ini tahap pemeriksaan saksi-saksi. Karena, foto yang beredar dengan pelaku yang diamankan di balai desa berbeda," kata Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso.

"Dari pihak keluarga korban menyatakan keberatan dan tidak bersedia dilakukan autopsi, serta menyatakan bahwa meninggalnya korban karena penyakit."

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved