Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dokter Pastikan Makan Daging Kucing Demi Obati Diabetes adalah Hoax: Tak ada Hubungannya

Bapak kos makan kucing demi obati diabetes. Dokter pastikan tak ada hubungannya, sebut cara itu hoax

Editor: Torik Aqua
TikTok/@tigsatu
Bapak kos makan daging kucing demi obati diabetes, dokter berikan penjelasan 

“Daging kucing itu tidak bisa mengobati orang dengan diabetes melitus. Di satu sisi kucing sendiri adalah bukan hewan yang memang dagingnya itu umum dikonsumsi. Kucing ini termasuk hewan karnivora berbagai macam hewan dia konsumsi. Dampaknya kemungkinan daging kucing mengandung bakteri, parasit yang berbahaya dan sekali lagi daging kucing bukan daging yang dianjurkan untuk dikonsumsi,” pesan Prof Ari.

Diketahui sebelumnya Nur Yanto (63), pemilik kos viral karena makan daging kucing

Warga Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah ini mengonsumsi kucing untuk mengobati diabetes yang dideritanya sejak berusia 54 tahun.

"(Sejak 2010 makan kucing?) Iya, pokoknya sudah lama, iya sejak itu. Saya diabet dari umur 54 tahun, sekitar 10 tahun lalu," ucap Nur saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Kamis (8/8/2024).

Nur menceritakan, dirinya sempat melakukan pengobatan.

Namun, dia mengaku dokternya tidak memberi obat dan mulai berinisiatif mencari obat dengan mengonsumsi kucing.

Pasalnya Nur menilai daging kucing sangat rendah gula. Sementara dirinya tak mampu membeli daging karena mahal baginya. 

"Setelah makan dicek gitu gula darahnya kan memang rendah. Saya sudah parah sekali soalnya gulanya. Pokoknya (harus berobat dengan) daging, enggak harus kucing, tapi kan daging sapi mahal. Sedangkan (usaha) kos saya murah sekali," paparnya, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok yang Beri Informasi Daging Kucing Cocok untuk Pengidap Diabetes, Bapak Kos Jengah Sakit Terus

Nur mengaku, biasanya menyasar kucing yang menghampiri rumahnya dan memukul kepala kucing dengan benda tumpul hingga mati.

"Rasanya rasa daging, enak. Cari kucing di rumah kebanyakan, datang sendiri. Saya godok thok pakai magicom, biasanya (sekali masak) 3 hari habisnya, pake nasi sedikit sekali, enggak sebulan sekali (makan kucing) kan enggak mesti ada," jelasnya. 

Dia juga tidak merasa kasihan dengan kucing yang dimakan lantaran dia merasa sangat membutuhkan daging kucing.

Pemilik kos di Kelurahan Sekaran itu mengaku telah lama cerai dengan istri dan berpisah dengan keluarganya.

Kini dia hanya tinggal dengan penyewa kos.

Setiap kamar kos disewakan dengan biaya Rp 500.000 per tiga bulan. Hanya ada lima kamar yang disewakan oleh Nur.

Kendati demikian, dia tidak mengajak anak kos untuk memakan kucing karena itu merupakan inisiatifnya sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved