Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Bupati Larang Warga Gelar Lomba Panjat Pinang saat 17 Agustus, Sebut Tak Punya Nilai Edukasi

Viral di media sosial surat edaran dari bupati yang larang warga gelar lomba panjat pinang. Alasan pun terungkap.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Dokumen Aula Andhika Djamal - TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Alasan Bupati Larang Warga Gelar Lomba Panjat Pinang saat 17 Agustus, Sebut Tak Punya Nilai Edukasi 

TRIBUNJATIM.COM - Viral di media sosial surat edaran dari bupati yang larang warga gelar lomba panjat pinang.

Lomba panjat pinang memang kerap digelar masyarakat untuk merayakan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus.

Larangan diadakannya lomba panjat pinang ini terjadi di wilayah Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

Instruksi disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya, Murtala, dalam surat bernomor 400.14.1.1/665/2024 itu.

Melansir dari Kompas.com, dalam surat tersebut berisi empat poin yang ditujukan kepada seluruh Kepala SKPK di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, para Keuchik (Kepala Desa), dan para Pimpinan BUMN/BUMD.

Pada point pertama isi surat tersebut,  seluruh ASN, karyawan BUMN/ BUMD agar menghadiri upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih pada saat 17 Agustus nanti.

Kemudian, peserta upacara harus menggunakan pakaian adat Aceh (bagi para pejabat eselon II dan kepala SKPK wajib memakai Kupiah Meukeutop bagi pria dan kain songket bagi wanita).

"Peserta upacara dari siswa/siswi menggunakan seragam sekolah," tulis bunyi Murtala.

Selanjutnya point keempat, tidak melaksanakan kegiatan panjat pinang di setiap kecamatan dan gampong (desa) karena kegiatan itu dianggap tidak mempunyai nilai edukasi dan membahayakan peserta perlombaan.

Baca juga: Gempita Kemerdekaan, Warga Kediri Antusias Ikut Lomba HUT RI, Ada Panjat Pinang Sampai Balap Karung

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Aceh Jaya, Aula Andhika Djamal, membenarkan surat instruksi Pj Bupati tersebut.

"Aceh Jaya hanya memperlombakan lagu-lagu kebangsaan dan hymne tingkat sekolah menengah, lebih bermanfaat," katanya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (12/8/2024).

Menurut Aula, perlombaan panjat pinang dinilai akan membahayakan para pemanjat, sehingga permainan tersebut dilarang digelar saat perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus nanti.

"Lagi pula Aceh Jaya saat ini memasuki musim penghujan, saya kira gitu aja," ujarnya singkat. 

Baca juga: Lomba Gepuk Bantal hingga Panjat Pinang Semarakkan HUT RI ke-77 di Surabaya, Mas Eri Ikut Serta

Lomba panjat pinang sering digelar saat perayaan HUT RI 17 Agustus.

Permainan ini dilakukan dengan memanjat pohon pinang (atau pohon lainnya) yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin, untuk memperebutkan barang-barang yang digantungkan di atasnya.

Tapi tahukah kamu asal usul adanya lomba panjat pinang saat perayaan Kemerdekaan Indonesia?

Melansir dari Kompas.com, sejarah panjat pinang bermula dari zaman penjajahan Belanda di Indonesia sekitar tahun 1920 hingga 1930-an.

Namun dulu panjat pinang diadakan pada 31 Agustus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda.

 Masa itu, orang-orang pribumi berlomba memperebutkan hadiah yang digantung pada ujung pohon pinang berupa makanan atau pakaian.

Sementara orang-orang Belanda menyaksikan dan menertawakan para pribumi yang kesusahan meraih hadiah yang menurut mereka berharga.

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa sejarah panjat pinang masih lekat dengan tradisi China.

Dalam bahasa China, panjat pinang disebut dengan qiang gu.

Terlepas dari sejarah kelamnya, lomba panjat pinang rupanya memiliki makna yang cukup dalam.

Lomba panjat pinang memiliki makna menunjukkan semangat dan kekompakkan dalam tim untuk mencapai satu tujuan.

Mereka harus bekerja sama dan berkorban satu sama lain, baik yang di bawah maupun di atas.

Hadiah panjat pinang diibaratkan Kemerdekaan Indonesia, yang harus diperjuangkan bersama untuk meraihnya.

Lomba panjat pinang memiliki makna menunjukkan semangat dan kekompakkan dalam tim untuk mencapai satu tujuan. Mereka harus bekerja sama dan berkorban satu sama lain, baik yang di bawah maupun di atas.

Oleh karena itu panjat pinang juga bisa menggambarkan semangat para pahlawan yang selalu bergotong royong memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Warga Ciledug Bogor Pernah Dilarang Gelar Lomba Panjat Pinang

Pada tahun 2023 lalu, Pemerintah Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor menghimbau warganya agar tidak menggelar perlombaan panjat pinang di Hari Kemerdekaan RI ke-78.

Kepala Desa Bunar, Jajat menerangkan, himbauan tersebut merupakan hasil Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cigudeg.

 Jajat mengatakan, imbauan itu bukan hanya untuk desanya, melainkan untuk seluruh masyarakat di Kecamatan Cigudeg.

"Se-Kecamatan Cigudeg, hasil kemarin rapat, muspika pun tidak melarang hanya menghimbau, ya istilahan saking sayangnya Muspika ke masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).

Adapun alasan utama surat imbauan tersebut dikeluarkan adalah faktor keselamatan.

Baca juga: Lomba Panjat Pinang Berujung Maut, Nyawa Eka Melayang Tertimpa Teman Sendiri, Posisi Paling Bawah

Banyak contoh hal-hal yang tidak diinginkan ketika perlombaan panjat pinang dilakukan.

Atas dasar itulah surat himbauan tersebut dikeluarkan untuk selanjutnya dipahami oleh masyarakat.

"Pertimbangan dari muspika bahwasanya tidak sedikit ada kejadian yang tidak diinginkan. Kan banyak video yg celaka itu terlalu tinggi atau apa. Kan tidak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan," terangnya.

Meski begitu, ia mengaku hal tersebut masih bersifat himbauan, bukan larangan.

Sekalipun ada masyarakat yang tetap ingin menggelar perlombaan panjat pinang tak jadi persoalan.

Akan tetapi, ia berharap masyarakat tetap mengedepankan faktor keselamatan.

"Sebenernya dilarang engga dilarang, karena itu disebutnya juga hiburan. Hanya himbauan, harapan saya misalkan ada masyarakat yang mengadakan itu, jagalah keselamatan dan engga tinggi-tinggi, lokasinya juga di tanah lembek lah seperti sawah," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved