Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Sosok Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang Minta Maaf soal Polemik Anggota Paskibraka Putri Lepas Hijab

BPIP meminta maaf atas polemik anggota Paskibraka Nasional lepas hijab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kolase Bangka Pos dan YouTube Staf Kepresidenan
Yudian Wahyudi, Kepala BIP yang minta maaf anggota Paskibraka lepas hijab saat pengukuhan. 

TRIBUNJATIM.COM - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi meminta maaf atas polemik anggota Paskibraka Nasional lepas hijab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Yudian juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut. 

"BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP pada Selasa (13/8/2024), dikutip dari Bangka Pos.

Yudian juga menegaskan BPIP tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab. 

"Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada," ujarnya.

Ia memastikan, paskibraka putri hanya melepas hijab saat pengukuhan paskibraka dan pengibaran sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja. 

Baca juga: 4 Fakta Polemik 18 Anggota Paskibraka Putri Dipaksa Lepas Hijab saat Pengukuhan, BPIP Minta Maaf

Dalam kesempatan lain, paskibraka yang berhijab bisa mengenakan jilbabnya. 

Yudian menambahkan, BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut.

Sosok Yudian Wahyudi

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi merupakan Rektor UIN Sunan Kalijaga saat ini. 

Ia menjabat sebagai Rektor sejak 2016. 

Selain itu, ia merupakan Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.

Lelaki kelahiran Balikpapan, 17 April 1960 ini menamatkan pendidikan S3 dari MCGill University tahun 2002.

Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan S2 dan S1 di UIN Sunan Kalijaga.

Sejumlah hal yang pernah ia kerjakan antaralain mendirikan yayasan Nawesea serta mendirikat tarekat Sunan Anbia.

Yudian Wahyudi, Kepala BIP yang minta maaf anggota Paskibraka lepas hijab saat pengukuhan.
Yudian Wahyudi, Kepala BIP yang minta maaf anggota Paskibraka lepas hijab saat pengukuhan. (via Bangka Pos)

Riwayat jenjang pendidikan Yudian sebagai berikut:

S3 - McGill University jurusan Islamic Studies.

Ia mendapat gelat PhD pada 2002 lalu.

S2 - IAIN Sunan Kalijaga dengan jurusan Islamic Studies.

Ia mendapat gelar MA pada 1993 lalu.

S1 - IAIN Sunan Kalijaga jursan Peradilan Agama.

Yudian memperoleh gelar Dr, pada 1987 lalu.

Melahirkan satu karya publikasi yakni 'Hukum Islam antara Filsafat dan Politik .

Karya itu diterbitkan oleh Pesantren Nawesea Press pada tahun 2015.

Sebelumnya diketahui ada 18 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).

Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin.

Kini, Yudian Wahyudi muncul meminta maaf soal adanya putri paskibraka yang lepas hijab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Jeffri Kecewa Anaknya Lepas Jilbab saat Dikukuhkan Jadi Paskibraka, Pakai Sejak TK, BPIP: Sukarela

Viral di media sosial

Sebelumnya, pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin. 

Ketua Umum (Ketum) PPI Gousta Feriza meminta BPIP selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka memberikan klarifikasi. 

"Tentunya BPIP selaku Pengelola dan Penanggung Jawab Program Paskibraka bersedia mengevaluasi semua kebijakan dan keputusan-keputusannya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Gousta dalam konferensi pers di Kantor PPI, Jakarta, Rabu. 

Menurut Gousta, kejadian ini sudah menimbulkan gejolak di berbagai daerah. 

Oleh karenanya, PPI Pusat memberikan sikap menolak tegas kebijakan yang melarang Paskibraka putri mengenakan jilbab.

Dia juga berharap, BPIP mengklarifikasi soal ini agar tidak menimbulkan kegaduhan publik. 

"Kami, pengurus pusat meminta klarifikasi dari BPIP selaku penanggungjawab program kenapa hal ini bisa terjadi, dan kami harapkan ini adalah hal yang terakhir kali dan tidak ada lagi hal-hal seperti ini untuk upacara yang akan datang," ungkapnya. 

Lebih lanjut, ia meminta pada saat Upacara Hari Kemerdekaan nanti semua Paskibraka yang memang mengenakan jilbab tidak lagi diminta melepaskan jilbabnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved