Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ngecas HP Sambil Duduk Lama Ditagih Rp20 Ribu, Warung Kopi Diprotes Pembeli, Jual Es Teh Rp15 Ribu

Ngecas HP dihargai Rp15 ribu, kemudian kopi panas Rp15 ribu dan teh juga Rp15 ribu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/info.muria
Warung kopi di Kudus viral tagih pembeli Rp20 ribu buat ngecas HP dan duduk lama. 

Hingga akhirnya, mereka pun menjatuhkan pilihannya pada warung Gotong Royong dengan pertimbangan dekat dengan tempat parkir mobil.

Baca juga: Berawal dari Iuran Warga Rp5 Ribu, Warung Kejujuran di Lereng Gunung Kini Capai Aset Rp50 Juta

Saat membayar, netizen itu pun kaget karena harus membayar Rp536.000 tanpa nota rincian harga.

"Dengan harga segitu, saya merasa ada yang janggal. Karena itu, saya lalu meminta perincian harga dan nota."

"Ada bapak baju hitam yang kebingungan, lalu berbisik menanyakan harga dengan rekannya yang memasak," paparnya.

Saat dirinya komplain, penjual di warung sate tersebut dengan santai mengembalikan uang Rp50.000 dari pembayaran Rp536.000.

Lebih lanjut, pemilik akun @aries.girl ini bercerita bahwa dirinya sempat menunggu pengunjung lain yang makan untuk mengetahui harga aslinya.

"Saya juga menunggu konsumen lain yang makan, ternyata untuk satu porsi sate lengkap dengan nasi dan es teh, harganya Rp45.000, sedang saya sate Rp60.000," terangnya.

"Apa karena saya pakai mobil plat luar kota, lalu harga makanan bisa dinaikkan seenaknya?"

"Sebetulnya saya berharap itikad baik dan klarifikasi dari pedagang tersebut, tapi ternyata mereka hanya diam, seakan mengiyakan perbuatan mereka sendiri," paparnya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menindaklanjuti pengalamannya yang dialaminya karena sudah meresahkan.

"Mengingat setiap warung untuk taman atau tempat kunjungan bermain harus ada price list agar terhindar dari oknum nakal," kata dia.

Pelanggan Heran Makan Sate di Warung Habis Rp 500 Ribu, Pembeli Lain Lebih Murah, Bupati: Harga Aman
Warung sate di Semarang disebut getok harga Rp500 ribu (Instagram)

Kini pemilik warung sate kambing dan tongseng Gotong Royong, Indarso (70) mengakui, sempat terjadi kesalahan hitung yang dilakukan anaknya.

Hal itu dikatakannya saat dia bersama para pedagang lain di kawasan Alun-alun Lama dikumpulkan Diskumperindag Kabupaten Semarang di Pujasera Sari Warna, Jalan Pemuda, Ungaran Barat, Rabu (31/7/2034).

"Habisnya Rp476 ribu, terus anak saya waktu itu menjumlah keliru, lalu uangnya dikembalikan sambil minta maaf."

"Namun yang laki-laki tidak terima, padahal untuk Salatiga-Ungaran-Semarang sate (seporsi) Rp50 ribu itu harga standar," kata Indarso, melansir Tribun Jateng.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved