Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Antrean Bedah Rumah Warga Surabaya Capai 7.789 Unit, Laila Mufidah: Prioritaskan Hunian Reot

Semakin panjang saja antrean warga Surabaya yang mendaftar program dandan omah atau bedah rumah.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Salah satu rumah warga di Surabaya yang mendapat program dandan omah. 

Bisa Daftar Online

Surabaya sebenarnya sudah mengadopsi konsep modern dalam menentukan sasaran manfaat program dandan omah. Yakni dengan menerapkan pendaftaran secara online untuk bedah rumah. Bisa lewat Sapa Warga atau platform Pemkot Surabaya lainnya.

Namun Laila meminta DPRKPP sebagai pelaksana program dandan omah tidak sepenuhnya hanya  mengacu pada sistem online ini. Vara pendaftaran itu hanya untuk memandu dan memudahkan warga mengajukan program dandan omah. Yang paling penting adalah kondisi riil di lapangan.

Meski bisa jadi saat pendaftaran online menyertakan foto terkini. Namun akan jauh lebih akurat dan akuntabel jika dicek langsung di lokasi. Dengan disupport oleh seluruh perangkat kelurahan hingga tingkat RT dan RW, inilah dasar paling kuat.

Untuk itu, pimpinan DPRD Surabaya ini mendesak agar keberadaan perangkat kelurahan hingga RT dan RW harus dilibatkan aktif dalam penentuan program bedah rumah. Sebab RT dan RW lah yang paham persis kondisi riil warganya. Kecuali mereka tidak turun ke warga.

"Kalau ada Pak RT atau Pak RW termasuk LPMK tidak paham kondisi lingkungan dan tidak mengenal detail kondisi warganya, saya sesalkan. Mereka sudah mendapat honor bulanan hingga antara Rp 1 juta - Rp 1,5 juta per bulan," kritik Laila.

Laila menyadari bahwa program Rutilahu adalah bagian dari ikhtiar Pemkot Surabaya untuk memenuhi hak dasar warganya akan rumah yang laik huni. Tempat tinggal yang layak di kota sekelas Surabaya adalah keniscayaan.

Dengan kekuatan APBD 2025 yang mencapai Rp 12,3 triliun, pemenuhan akan tempat tinggal yang layak harus menjadi salah satu program yang perlu diperhatikan. Laila pun mendorong program ini bisa dinikmati warga Surabaya.

Idealnya memang Pemkot Surabaya punya tanggung jawab akan pemenuhan akan kebutuhan dasar papan, atau rumah. Salah satunya adalah hunian murah. Bisa juga Rusunawa hingga Rusunami.

Namun karena masih belum sepenuhnya bisa direalisasikan, maka dandan omah adalah program paling realistis.

"Secara bertahap memang harus mulai dipikirkan program hunian murah bagi warga Surabaya. Minimal rumah susun milik atau Rusunami," pungkas Laila Mufidah. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved