Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Surabaya akan Wujudkan Tol Indah Pamurbaya, Komisi C Dukung Penuh untuk Percepatan Ekonomi

Surabaya akan mewujudkan Tol Pamurbaya, Komisi C dukung penuh untuk percepatan ekonomi. Tol SERR akan memberi pengalaman baru berkendara.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/NURAINI FAIQ
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati dalam suatu acara, Kamis (22/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya hingga saat ini masih belum berpikir akan merealisasikan tol tengah kota.

Selain tingkat kerumitannya, juga menyangkut tata kota dan dampak yang menyertainya.

Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun belum berkehendak.

Namun sebagai penggantinya, dengan tidak mengurangi fungsi tol tengah kota, Surabaya akan merealisasikan Tol Pamurbaya, yakni Surabaya Eastern Ring Road (SERR) yang akan difungsikan sebagai ruas tol.

Kemudian infrastruktur yang akan membentang dari Tol Juanda ke Perak Surabaya itu akan terkoneksi dengan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).

"JLLT ini sebagai arterinya. Makanya kami menyebutnya Tol SERR," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Aning Rahmawati, Senin (26/8/2024).

Saat ini, pemerintah pusat dan Pemkot Surabaya tengah melakukan pembicaraan atas rencana kedua proyek strategis tersebut.

Pembuatan infrastruktur jalan yang tidak saja memecah dan mengurai kepadatan kendaraan, tapi juga berdampak pada peningkatan ekonomi.

Baca juga: 50 Anggota DPRD Surabaya Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Adi Sutarwijono : Kinerja Harus Meningkat

Yang menarik adalah, jalur Tol SERR tersebut akan memberi pengalaman baru berkendara di Surabaya dengan view lepas pantai.

Sebab jalurnya akan menyusuri Pantai Timur Surabaya atau Pamurbaya.

Alam akan menjadi daya tariknya.

Jalan luas, mulus, dua lajur, akan menjadi impian pengguna jalan.

Warga sekitar juga akan diuntungkan. Akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di Surabaya Timur tersebut.

"Proyek strategis itu paling cepat tahun 2025 sudah dimulai. Kami mendukung penuh, karena beban pembebasan lahan bisa ditekan, karena lebih banyak melintasi aset Pemkot Surabaya. Bukan menerobos permukiman," kata Aning Rahmawati, dari Fraksi PKS.

Berdampingan JLLT

JLLT sebenarnya sudah mulai dikerjakan dan bahkan sudah dibangun trase atau jalur pembuka di Kedung Cowek Surabaya.

Namun mandek sejak 2019 karena terkait pembebasan lahan.

Jalur yang menembus kampung itu biaya pembebasan lahannya begitu tinggi.

Kini semua jalur tersebut dikonsentrasikan ke tepian pantai timur Surabaya atau Pamurbaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi sebelumnya menyebut, JLLT sebagai  pengurai macet di wilayah Surabaya itu akan terus dilanjutkan.

"Tapi jalurnya nanti digeser lebih ke tepi pantai," terang Eri Cahyadi.

Artinya, jalur JLLT itu akan berubah total dari sebelumnya yang melintasi sejumlah perkampungan.

Semua jalur penghubung Surabaya utara, timur, dengan tol dan Bandara Juanda serta Sidoarjo itu akan menyisir tepian Surabaya yang berbatasan dengan laut.

Pemindahan jalur JLLT itu karena ingin efisiensi.

Sebab jika mengikuti jalur lama, pemkot akan mendapat beban berat karena harus membebaskan lahan warga. Tentu nilainya akan fantastis.

Eri menyebut, nantinya pemkot tetap akan berkontribusi dalam membangun infrastruktur jalan berskala nasional itu.

Tapi karena itu proyek nasional, Pemkot Surabaya akan membantu dalam pembebasan lahan.

Sementara konstruksi dan pengerjaan fisik JLLT dikerjakan pusat.

"Lahannya kami, pusat fisiknya," lanjut Eri.

Sebenarnya JLLT sudah diawali dengan pembangunan jalan lebar di Kedung Cowek Surabaya.

Namun terhenti. Sudah dibangun lebih dari 500 meter tapi mandek. Karena mulus dan lebar, dijadikan trek-trekan atau balap liar. Kini ditutup box culvert.

Proyek JLLT rencananya akan membentang sekitar 16,8 kilometer.

Dimulai dari Kecamatan Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, hingga Gunung Anyar Surabaya.

Saat ini, proyek JLLT baru terealisasi di Kedung Cowek.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved